Merdeka.com - Bernhard tak pernah bermimpi, orang nomor satu di Indonesia jadi salah satu pelanggan sepatu lukis buatannya. Tidak kurang 10 produk NTL (Never Too Lavish) telah dibeli Presiden Joko Widodo.
"Akhirnya Presiden Jokowi jadi langganan Gue. Sampai sekarang ada 10 karya yang dibeli," ungkap Bernhard dalam talkshow 22 Mandiri Karnaval Virtual di Vidio, Jakarta, Sabtu (3/10).
Dulu kata Abeng, panggilan Bernhard, menjual sepatu khusus seharga Rp 300.000 sangat sulit. Tidak sedikit orang menilai harga sepatu tersebut terlalu mahal. Padahal yang dijual Abeng saat itu bukan hanya sepatu, tetapi juga karya seni lukis yang bermedia sepatu.
Abeng sapaannya mengaku memulai bisnisnya sejak 2005. Awalnya dia melukis sendiri sepatu yang dijual sendiri dari kamarnya. Seiring bertambahnya pesanan, dia mulai menyulap garasi mobil di rumahnya sebagai studio lukis sepatu.
"Dulu cuma 2 orang, sekarang sudah 45 orang," kata dia.
Perlahan, sepatu lukisnya pun main dikenal banyak orang. Dia pun mengajak teman-temannya untuk ikut menekuni bisnis bersama. Kini, dia membuka toko di beberapa tempat untuk menjual karyanya tersebut.
"Sekarang teman main juga bisa kerja bareng, itu pencapaian karena dulu gue dipandang sebelah mata," ungkap Abeng.
Sempat Diremehkan
Abeng mengaku sempat menerima nyinyiran atas hobi yang membawanya sukses hari ini.
"Dulu banyak orang yang memandang sebelah mata, bilang grafiti apa sih. Lu ngapain nyari duit dari sini, ini tidak akan ada duitnya, gitu. Jadi sekarang ya paling tidak gue bisa membuktikan ke temen-temen gue yang dulunya berpikiran seperti itu. Sekarang justru banyak mereka akhirnya mau kerja sama gue, dan gue tetep menerima mereka," kata Abeng.
Bekerja dengan teman dan seniman bukan hal yang mudah bagi Abeng. Karakteristik seniman yang cenderung bebas dan tidak terbiasa dengan aturan menjadi tantangan lainnya. Semula dia mempersilahkan para seniman bekerja sesuai dengan kemauannya sendiri.
Namun nyatanya cara kerja ini kurang efisien yang akhirnya membuat bisnis sempat terganggu. Dengan pendekatan khusus dia akhirnya menemukan strategi mentarget tiap seniman yang bekerja untuknya dalam menghasilkan karya.
"Mau ngapain aja bebas tapi dikasih target saja dan ternyata dengan cara itu mereka happy. Sekarang pas pandemi gini mereka jadi banyak bekerja," cerita Abeng.
Perjalanan 15 tahun membuka usaha ini banyak memberikan pelajaran berharga bagi Abeng. Menurutnya, kunci keberhasilan dari usahanya ini bukan sekedar menjual sepatu lukis. Tetapi juga pada pelayanan yang maksimal kepada para pelanggannya. Sehingga merasa nyaman dan membeli lagi produknya.
Reporter: Pipit Ika Ramadhani
Sumber: Liputan6
[bim]
Baca juga:
Di Mandiri Karnaval, Pengusaha Milenial Ungkap Untung Manfaatkan Teknologi Digital
Sebar Promo Diskon, Bank Mandiri Harap Tingkat Belanja Masyarakat Meningkat
Bank Mandiri Sabet Rekor Muri Potong Tumpeng Secara Daring Terbanyak di RI
Rayakan HUT ke-22, Bank Mandiri Sebar 12.000 Paket Sembako dan APD Senilai Rp1 Miliar
Bank Mandiri: Pakai Bukarumah, Beli Rumah Semudah Belanja Online
Rayakan HUT Ke-22, Bank Mandiri Sebar Diskon Besar-besaran
Dapat Rp5 Triliun, Bank Mandiri Segera Salurkan Dana PEN Tahap Kedua
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami