Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita sopir di Puncak Jaya, lebih pilih bensin eceran Rp 50.000/liter dibanding SPBU

Cerita sopir di Puncak Jaya, lebih pilih bensin eceran Rp 50.000/liter dibanding SPBU bensin eceran. ©blogspot.com

Merdeka.com - Papua, provinsi ujung timur Indonesia ini menyimpan sejuta kekayaan serta keindahan alam. Kekayaan tersebut dibalut sejumlah pegunungan serta deretan perbukitan.

Sayangnya, di balik keindahan itu menyimpan bermacam polemik di dalamnya. Salah satunya alur distribusi bahan pokok yang terkendala medan curam dan adanya kelompok bersenjata.

Adalah Yoria, pria berusia 41 tahun ini berprofesi sebagai sopir mobil carteran atau sewaaan. Biasanya, dia mengakut logistik yang dipesan si empunya toko di Kabupaten Puncak Jaya.

Hitung-hitungannya, setiap satu kilogram barang dihargai Rp 7.000. Biasanya, pesanan bisa mencapai sekitar satu ton.

"Per kilogram-nya barangnya Rp 7.000. Coba saja dihitung, kalau ada yang pesan satu ton ya bisa sekitar Rp 8 juta. Itu satu kali angkut," ungkapnya saat ditemui di Puncak Jaya, Papua, Selasa (21/11).

Untuk partai besar, kata Yoria, umumnya logistik tersebut diangkut menggunakan dua mobil. Mobil berjenis double cabin merk Ford Ranger pun siap beriringan membawa kebutuhan pangan untuk warga Puncak Jaya.

Meski terbilang mengantongi pendapatan cukup besar untuk satu kali pengangkutan, nyatanya pekerjaan itu tak luput dari risiko. Risiko datang ketika dia diharuskan mengantar aparat dari bawah ke atas, pun sebaliknya.

"Sebetulnya kalau sehari-hari ngangkut barang tak ada masalah. Masalah biasa paling jalurnya toh yang curam dan berbatu, apalagi kalau hujan. Tapi itu sudah biasa," ucap pria asli Malang tersebut.

"Tapi kalau sudah bawa anggota (TNI-Polri) itu yang ngeri. Karena memang kelompok itu (bersenjata) memang menyasar anggota. Buat nanti senjatanya diambil," ungkap Yoria.

Bahan bakar beli di pengecer seharga Rp 50.000 per liter

Untuk bahan bakar sendiri, Yoria mengaku lebih memilih membeli di pengecer. Dia rela merogoh koceknya lebih dalam untuk memperlancar pengangkutan.

"Kalau di pom (SPBU) itu kan belinya harus pakai kupon. Nah kuponnya keluar 4 hari sekali. Kelamaan nunggunya toh. Sedangkan ini barang tara (tidak) bisa ditunggu selama itu," tuturnya.

Lebih jauh, Yoria mengungkapkan satu kupon berisi jatah solar sebanyak 30 liter." Kalau premium 20 liter. Kalau motor bebek jatahnya 5 liter, motor besar 10 liter, " ucapnya.

Pengambilannya pun cukup berbelit. "Kita daftar dulu di Disperindag. Kemudian beberapa hari baru keluar kuponnya. Ya itu bisa 4 hari. Belum lagi mengantri di pom," jelasnya.

Sistem kupon tersebut sudah berlaku sejak era Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada periode kedua.

"Ya sejak SBY era yang kedua sistem kupon itu. Kalau dulu pas sedang mahal-mahalnya, di Pertamina (SPBU) jam 3 pagi saja sudah ramai orang mengantre," ucapnya.

Kini, dia mengakui harga di SPBU sudah setara dengan di Pulau Jawa." Harga di sana (SPBU) memang sudah sama di Jawa.

"Tapi kalau menunggu seperti itu, bisa enggak makan saya," ucapnya.

"Kalau di pengecer bisa Rp 50.000 satu liter. Dari bawah (Wamena) ke atas (Puncak Jaya) bisa sekitar 15 liter lebih," rincinya.

Meski demikian, Yoria mengakui di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedikit sudah berubah. Kini harga Premium di pengecer sudah menyentuh angka Rp 20.000 per liter.

"Yah, lumayan juga turunnya."

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tak Banyak yang Tahu, Cara Simpel Ini Ampuh Cegah Koper Hilang Saat Bepergian
Tak Banyak yang Tahu, Cara Simpel Ini Ampuh Cegah Koper Hilang Saat Bepergian

Potensi kehilangan koper atau bahkan isi koper sangat mungkin terjadi dalam perjalanan apapun.

Baca Selengkapnya
Pertamina Siagakan 128 SPBU Khusus di Jalur Mudik Sumatera Barat, Cek Lokasinya di Sini
Pertamina Siagakan 128 SPBU Khusus di Jalur Mudik Sumatera Barat, Cek Lokasinya di Sini

Musim mudik lebaran, Pertamina siagakan 128 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang siaga di Sumatera Barat.

Baca Selengkapnya
Kisah Pilu Anak di Surabaya Disiksa Ibu, Dipaksa Minum Air Panas hingga Dicabut Giginya Pakai Tang
Kisah Pilu Anak di Surabaya Disiksa Ibu, Dipaksa Minum Air Panas hingga Dicabut Giginya Pakai Tang

Seorang ibu di Surabaya menyiksa anak kandungnya sendiri yang masih berumur 9 tahun secara sadis.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sederhana Berlapis Kayu & Berlantai Semen Namun Kini Hangus dan Jadi Abu, Ini 8 Potret Rumah Masa Kecil Fikoh LIDA Sebelum Terbakar
Sederhana Berlapis Kayu & Berlantai Semen Namun Kini Hangus dan Jadi Abu, Ini 8 Potret Rumah Masa Kecil Fikoh LIDA Sebelum Terbakar

Simak potret rumah masa kecil Fikoh LIDa sebelum terbakar!

Baca Selengkapnya
Sopir Pemerkosa Penumpang Angkot di Aceh Barat Dicambuk 154 Kali
Sopir Pemerkosa Penumpang Angkot di Aceh Barat Dicambuk 154 Kali

Kejari Aceh Barat mengeksekusi hukuman cambuk sebanyak 154 kali terhadap RD (26), warga Labuhan Haji, Aceh Barat Daya yang terbukti memerkosa penumpang angkot,

Baca Selengkapnya
Pos Pantau Pintu Air Palmerah Ambruk Jatuh ke Sungai, Ini Dugaan Penyebabnya
Pos Pantau Pintu Air Palmerah Ambruk Jatuh ke Sungai, Ini Dugaan Penyebabnya

Tembok pos pantau pintu air penyaringan Palmerah, Jakarta Barat ambruk akibat hujan deras

Baca Selengkapnya
Dulu Sopir Bergaji Rp 50 Ribu dan Diremehkan, Pemuda di Tasikmalaya Kini Hasilkan Cuan Rp1 Miliar dari Barang Bekas Ini
Dulu Sopir Bergaji Rp 50 Ribu dan Diremehkan, Pemuda di Tasikmalaya Kini Hasilkan Cuan Rp1 Miliar dari Barang Bekas Ini

Dulu dipandang sebelah mata, pemuda berusia 26 tahun ini buktikan kesuksesan.

Baca Selengkapnya
Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta
Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta

Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.

Baca Selengkapnya
Melihat Petirtaan Derekan, Pemandian Air Panas Kuno di Semarang yang Letaknya Tersembunyi
Melihat Petirtaan Derekan, Pemandian Air Panas Kuno di Semarang yang Letaknya Tersembunyi

Pemandian itu diduga sudah ada sejak ribuan tahun lalu

Baca Selengkapnya