Cerita Menteri Bahlil soal RI Jual Hasil Alam Mentah karena Tergoda Uang Cepat
Merdeka.com - Menteri Investasi dan Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa kekayaan alam Indonesia sangat berlimpah. Mulai dari hutan, tambang hingga hasil laut. Namun sayangnya, Indonesia belum bisa melakukan hilirisasi. Tergoda mendapatkan uang dengan cepat, sehingga kekayaan alam dijual masih mentah tanpa diolah.
"Ini kita tergiur uang cepat, makanya jual saja bahan baku," kata Bahlil, di Jakarta, Selasa (15/6).
Bahlil menceritakan, dahulu Indonesia kaya akan kayu sehingga kayu yang tumbuh di Indonesia langsung diekspor ke Malaysia, China hingga Jepang. Indonesia sempat mengalami masa kejayaan tambang, namun karena tidak memiliki kemampuan mengelola sendiri, maka bekerja sama dengan Freeport.
"Freeport itu 90 persen cadangannya ada di Indonesia. Tidak ada industri yang seperti itu," kata dia.
Pun dengan batu bara. Indonesia langsung menjual produk batu bara tanpa diolah terlebih dahulu. Ironisnya, kata Bahlil Indonesia mengimpor gas LPG setiap tahun dengan volume hingga 7 juta per tahun.
"Setiap tahun kita ekspor baru bara jutaan ton, tapi kita malah mengimpor gas 6 sampai 7 juta per tahun," kata dia.
Produk Perikanan
Begitu juga dengan sektor perikanan. Indonesia sebagai negara maritim memiliki aset perikanan yang tidak berbatas. Namun, Indonesia tetap kalah dari Vietnam dan Thailand dalam hal efisiensi.
"Kita ini terlena dengan menangkap ikan lalu langsung kirim. Tapi kita kalah dari Vietnam dan Thailand dalam hal efisiensi," kata Bahlil.
Saat ini kata Bahlil, Indonesia memiliki cadangan nikel yang besar di dunia. Tak mau mengulangi kesalahan yang sama, dalam pengelolaan nikel, pemerintah akan membangun industri dari hulu ke hilir.
Bahlil mengatakan semua produk nikel ore tidak boleh langsung di ekspor, tetapi harus diolah terlebih dulu di Indonesia. Dalam proyek ini pemerintah akan menggandeng produsen kelas kakap di masing-masing bidang untuk bekerja sama dengan Indonesia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Kembali Impor Beras di 2024, Jumlahnya 2 Juta Ton
Upaya Bulog untuk mendatangkan impor beras kali ini akan jauh lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaIndonesia Siap Kuasai 61 Persen Saham Freeport
Indonesia mendominasi saham Freeport, pekerja lokal terus bertambah.
Baca SelengkapnyaAirlangga soal Bahlil Ingin Maju Jadi Ketum Golkar: Namanya Orang Punya Niat
Bahlil menekankan dirinya akan maju melalui mekanisme pemilihan yang benar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bocil Penjual Jagung Bakar Bercita-cita jadi Kiai & Bangun Musala, Akun Partai NasDem Malah Ramai Ditandai
Tak semua anak yang lahir di dunia ini beruntung bisa hidup dalam kecukupan ekonomi keluarga.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaDulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah
Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaBBM Indonesia Selama Ini Tenyata Bergantung ke Singapura, Padahal Tak Punya Ladangan Migas
Selain negara di Afrika, pemerintah juga menjajaki peluang impor minyak dari negara di kawasan Amerika Latin.
Baca SelengkapnyaMantan Tukang Ojek 'Melompat Tinggi', Bisnis Tanaman Hias Makin Besar dari Modal BRI
Abidin bercerita bisnis tanaman hiasnya di Jalan RM Harsono berkembang sejak ikut KUR BRI.
Baca SelengkapnyaMengenal Sosok Mbah Wo, Bintang 1 TNI AU yang Kini Jualan Bakmi Jawa
Usai purna tugasnya di tubuh militer tanah air, Mbah Wo memilih tak berdiam diri.
Baca Selengkapnya