Cerita Mendag Enggar Ancam Potong Gaji Karyawan jika Suguhkan Makanan Impor
Merdeka.com - Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita bercerita mengenai upayanya menekan peredaran produk impor di dalam negeri. Salah satunya yaitu dia pernah mengancam bakal memotong gaji pegawainya, khususnya bagian biro umum, kalau kedapatan menyuguhkan makanan impor di Kementerian Perdagangan.
"Saya sehari-hari di internal saya, saya marah kalau disuguhi makanan atau buah-buahan impor. Saya potong gaji semuanya," kata dia dalam kuliah umum di Kampus Universitas Tarumanegara, Jakarta, Senin (11/3).
Dia menegaskan bahwa orang Indonesia seharusnya bangga untuk menggunakan dan mengonsumsi produk-produk dalam negeri. "Saya hanya mau makan ubi rebus, pisang rebus, kacang rebus. Memang saya orang kampung suka yang begitu-begitu," ujarnya.
"Tapi tidak boleh ada barang impor. Kalau ada barang impor, mulai dari Sekjen, Kepala Biro Umum, sampai sampai sekretaris saya potong gaji," imbuh Enggar.
Di hadapan civitas academica, politisi Nasdem ini mengakui bahwa pertumbuhan ekspor Indonesia tahun 2018 sebesar 6,5 persen memang lebih rendah dari target yang dipatok Kementeriannya, yakni 11,5 persen. Namun, pertumbuhan ekspor yang demikian, berada di atas target yang ditetapkan di dalam APBN.
"Tapi dari sisi APBN, 6,5 persen itu di atas dari persyaratan agar pertumbuhan ekonomi kita di atas 5 persen," jelas dia.
"Dalam menyusun APBN itu seperti bejana berhubungan. Jadi kalau kita tetapkan pertumbuhan ekonomi kita di atas 5 persen maka ada persyaratan berapa ekspor, inflasi dan lain-lain, sehingga ketemu lah angka," imbuhnya.
Sementara terkait impor, kata Enggar, memang harus dilakukan dibeberapa produk. Sebab bahan baku dan barang modal tersebut belum bisa diproduksi di dalam negeri.
"Pertumbuhan impor kita tak usah kita kecil hati karena mayoritas bahan baku dan barang modal. Barang modal mulai traktor, rel, kemudian hal yang dibutuhkan dalam pembangunan infrastruktur kita yang tidak bisa diproduksi di dalam negeri," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Janji Ganjar ke Petani: Utamakan Produk dalam Negeri, Tak Langsung Impor agar Mandiri
Ganjar mengaku mengutamakan produk dalam negeri dan tidak harus serta merta melakukan impor.
Baca SelengkapnyaWarga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'
Masyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.
Baca SelengkapnyaMentan Sentil Dirut Bulog: Jangan Terlalu Bersemangat Impor Daging Kerbau, tapi Lupa Serap Gabah dan Jagung Petani
Saat ini, Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas jagung dan padi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Q&A: Fakta dan Penjelasan Lengkap Aturan Pembatasan Barang dari Luar Negeri yang Diizinkan Masuk oleh Bea Cukai
Salah satu aturan tersebut memberikan kewenangan kepada Bea Cukai untuk melakukan penataan kembali kebijakan impor dengan menggeser pengawasan impor
Baca SelengkapnyaDiwariskan Pada Anak Cucu, Warga Negara China Kelahiran Kebumen Ini Buka Usaha Makanan Indonesia di Negeri Rantau
Walaupun sudah lama meninggalkan tanah air, Ibu Bunga terdengar lancar berbahasa Indonesia.
Baca SelengkapnyaNenek yang Diduga ODGJ Beli Nasi Padang dengan Uang Mainan, Aksi Penjual Tak Menolak dan Tetap Rendah Hati Ini Tuai Pujian
Meski membeli makanan dengan uang mainan, pria ini menyambut sang nenek dengan rendah hati
Baca SelengkapnyaBertemu Petani Tebu di Nganjuk, Ganjar Dicurhati soal Impor Gula
Ganjar menerima keluhan para petani tebu di Nglawak, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk,
Baca SelengkapnyaMencicipi Nikmatnya Toge Goreng, Kuliner Khas Bogor yang Ternyata Masaknya Direbus Bukan Digoreng
Akhirnya terpecahkan, begini asal usul nama toge goreng padahal masaknya direbus.
Baca SelengkapnyaGorengan Selalu Menggoda untuk Buka Puasa, Akankah Memicu Asam Lambung?
Sebagai alternatif makanan yang diminati di Indonesia, gorengan sering dijadikan pilihan untuk takjil saat berbuka puasa.
Baca Selengkapnya