Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita di balik reshuffle kabinet ekonomi Jokowi

Cerita di balik reshuffle kabinet ekonomi Jokowi pelantikan menteri baru. ©2015 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo resmi merombak jajaran kabinetnya di tengah semakin gentingnya kondisi perekonomian Indonesia. Maka dari itu, menteri ekonomi mendapat porsi paling besar untuk diganti.

Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan, Presiden Jokowi menghendaki kinerja pemerintahannya segera berjalan efektif dan efisien, khususnya di bidang ekonomi.

"Jadi ada dinamika tingkat global maupun nasional terutama sekali dalam dinamika ekonomi yang membutuhkan respon yang sangat cepat dari pemerintah," kata Pratikno di Istana, Jakarta.

Oleh karena itu, Pratikno menegaskan, presiden merasa perlu melakukan suatu terobosan bagi percepatan kerja-kerja kabinet. Supaya pemerintahan semakin kokoh dan bergerak cepat dan meningkatkan hubungan luar, pasar dan internasional.

"Pertimbangannya adalah kita butuh pemerintahan efektif, konsolidatif, bergerak cepat sesuai dengan tantangan tahun ini. Dari pasar dan masyarakat internasional," jelas Pratikno.

Menurut Pratikno, presiden sudah melakukan evaluasi beberapa kali terhadap menteri-menterinya. Dan hasilnya hari ini dilakukan perombakan dengan harapan kinerja pemerintahan dapat lebih efektif.

"Presiden tentu sudah melakukan review selama beberapa bulan ini. Sudah mereview kerja-kerja kabinet dalam berapa juga direview kembali. Presiden sendiri yang tahu," terangnya.

Sejumlah 'korban' pergantian jajaran menteri ialah Menteri Koordinator Perekomian Sofyan Djalil, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdjiatno.

Selain itu, ada pula Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel, dan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto.

Presiden Jokowi lalu mengangkat Darmin Nasution sebagai Menko Perekonomian, Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Menko Polhukam, Rizal Ramli sebagai Menko Kemaritiman, Sofyan Djalil sebagai Menteri PPN/Kepala Bappenas, dan Thomas Lembong sebagai Menteri Perdagangan. Presiden juga mengangkat Pramono Anung sebagai Sekretaris Kabinet.

Ada beberapa cerita menarik di balik aksi reshuffle menteri pada kabinet kerja kali ini. Berikut merdeka.com akan merangkumnya untuk pembaca.

Mendag Thomas Lembong datang pelantikan didampingi ibunda

Satu persatu calon menteri baru mendatangi Istana Negara. Dikabarkan ada enam posisi menteri di kabinet yang mengalami pergantian.Pantauan merdeka.com, Rabu (12/8), Thomas Lembong tiba sekitar pukul 12.30 WIB, dengan didampingi ibunya. Dia tidak banyak komentar saat dicecar oleh wartawan.Tidak berselang lama Ketua Umum PPP Muhammad Romahurmuziy, datang ke Istana pukul 12.35 WIB. "Kita menyambut baik reshuffle, ada respons pasar dan publik. Apapun yang diputuskan presiden sudah disampaikan ke partai-partai pendukung," tuturnya.Sebelumnya, politikus senior Pramono Anung dan mantan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution sudah tiba di Istana Negara.Sementara itu 6 nama menteri baru yang akan dilantik adalah Seskab Pramono Anung, Kepala Bappenas Sofyan Djalil, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko Polhukam Luhut Panjaitan, Menko Maritim Rizal Ramli dan Menteri Perdagangan Thomas Lembong.

Pengumuman jadi menteri baru dikabari pagi sebelum pelantikan

Menteri Perdagangan Thomas Trikasi Lembong, yang baru saja resmi dilantik siang tadi, mengaku jika dirinya tak menduga akan menduduki orang nomor satu di Kementerian Perdagangan. Dia mendapat telepon dari pihak istana pagi tadi, dan diminta untuk datang menghadiri pelantikan pukul 13.00 WIB."Saya baru mendapat telepon pagi tadi bahwa jam 13.00 diminta hadir untuk dilantik. Sudah dikasih tahu jabatannya," ucap Thomas kepada wartawan usai sertijab di Kantor Kemendag, Jakarta Pusat, Rabu (12/8).Tak ayal, permintaan itu pun diakui pria yang juga seorang pengusaha galangan kapal ini terkejut. "Lumayan surprise sih," ujarnya seraya melempar senyum.

Pelantikan menteri baru tanpa diperiksa KPK

Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi SP mengaku KPK tidak dilibatkan untuk melakukan tracking menteri reshuffle yang baru dilantik Presiden Jokowi, hari ini, Rabu (12/8). Padahal sebelumnya dalam pemilihan nama-nama menteri kabinet Jokowi melibatkan KPK dan PPATK untuk mentracking nama-nama calon menteri yang akan dipilihnya."Kalau yang barusan tidak dikomunikasikan ke KPK," katanya saat ditemui di bangsal Kepatihan komplek kantor Gubernur DIY.Dia menjelaskan pada awal kabinet Jokowi, setidak KPK dilibatkan untuk mentracking sekitar 60 nama calon menteri dalam kabinet Jokowi. Namun dia tidak mengetahui, apakah lima nama baru yang dilantik oleh Jokowi hari ini juga masuk dalam 60 nama yang sebelumnya sudah ditracking oleh KPK."Saya tidak tahu di awal ada 60 nama waktu itu dimintakan tracking, yang sekarang masuk dalam situ nggak. Karena bahan data yang 60 itu masih ada atau tidak saya tidak tahu," ungkapnya.Meski demikian KPK tidak mempermasalahkan hal tersebut, sebab hal tersebut bukanlah kewajiban dan juga bukan seleksi menteri. Menurut pemilihan menteri merupakan hak prerogatif Presiden."Terus terang tidak dilibatkan, dan KPK tidak ada kewenangan untuk seleksi. Bukan sebuah kewajiban, waktu itu memang dilibatkan untuk penyusunan kabinet yang awal," tandasnya.

Darmin ungkap saat menjabat menko dahulu keadaan lebih parah

Darmin Nasution baru saja dilantik Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Darmin menggantikan Sofyan Djalil yang digeser Jokowi ke Kementerian PPN/Bappenas.Darmin yang ditemui di kantornya mengaku sudah cukup akrab dengan suasana kantornya yang baru. Pasalnya, Darmin penah menduduki jabatan sebagai asisten Menteri Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara (Kemenko Waspampan) pada 1994."Saya sebetulnya datang ke sini bukan seperti orang asing dan merasa cukup akrab dengan semua. Memang sebagian orang belum saya kenal. Tetapi sebagai institusi itu, saya masuk sebagai pemerintahan tahun 1994 itu sudah 21 tahun lebih saya di sini," ujar dia dalam acara Sertijab di kantornya, Jakarta.Dia bercerita saat masuk ke dalam pemerintah, Indonesia tengah berada dalam gejolak ekonomi yang lebih parah dari saat ini. Pasalnya, defisit transaksi berjalan sempat menyentuh 3,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada 1994. Lalu, kata Darmin, Presiden Soeharto memerintahkan untuk merubah kebijakan. Namun, tidak mampu meredam gejolak tersebut, kemudian terjadilah krisis ekonomi 1998."Sekarang memang jauh dari krisis tetapi kondisi ini agak sedikit bikin kita tidak nyaman. Memang kantor ini (Kemenko Perekonomian) dan Bank Indonesia sering paling dikritisi," kata dia.

Rizal Ramli klaim dipaksa Jokowi jadi menteri

Presiden Joko Widodo menunjuk Rizal Ramli menjadi Menko Kemaritiman menggantikan Indroyono Soesilo. Rizal membeberkan bagaimana proses dirinya dipilih Jokowi menjadi Menko Kemaritiman."Saya sudah beberapa kali kesempatan, tadi pagi juga sudah diberitahukan," kata Rizal di Istana, Jakarta.Rizal mendapatkan kepastian jika dirinya bakal dilantik sebagai menterinya Jokowi sejak pagi tadi. Tetapi, kata Rizal, sebelumnya dirinya sudah beberapa kali dipanggil Presiden Jokowi ke Istana. "Tapi sifatnya diskusi saja," tegasnya.Lebih jauh, mantan Menko Perekonomian di era Gus Dur ini menceritakan, dirinya sempat ragu untuk menerima tawaran jabatan yang diberikan Presiden Jokowi sebagai Menko Kemaritiman. Rizal Ramli klaim Jokowi terus memintanya bergabung di kabinet."Saya sebetulnya ragu mau terima jabatan ini, tapi saya terharu Presiden Jokowi betul-betul minta saya untuk bergabung bahkan beliau katakan yang minta bukan hanya Jokowi sebagai presiden, yang minta itu rakyat Indonesia. Karena masalah kita sudah sulit banget, jadi saya minta Mas Rizal terima," jelas Rizal menceritakan pembicaraannya dengan Jokowi.Awalnya, kata Rizal, dirinya sempat menolak tawaran dari Jokowi. Karena Jokowi sungguh-sungguh meminta dirinya untuk gabung dalam pemerintahan, Rizal memutuskan siap bergabung."Ya, saya bukan orang yang meminta jabatan, zaman dulu juga kita nolak ditawari menteri. Tapi karena Jokowi sungguh-sungguh minta saya gabung. Kedua, Pak Jokowi bilang yang minta ini bukanlah Jokowi, saya apalah, tapi yang minta ini rakyat Indonesia karena kita dalam kondisi banyak masalah," terang Rizal."Saat Jokowi bilang begitu, saya lemas dan putuskan bersedia bantu presiden. Ya kamu kan sudah kenal saya di mana pun saya berada kan (tetap kritis)," tutupnya.

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mensesneg Pratikno Bantah Kabar Ada Menteri Mundur dari Kabinet

Mensesneg Pratikno Bantah Kabar Ada Menteri Mundur dari Kabinet

Pratikno membantah Jokowi akan melakukan perombakan atau reshuffle kabinet.

Baca Selengkapnya
Jokowi soal Kemungkinan Reshuffle Lagi: Kalau Diharuskan, Kenapa Tidak?

Jokowi soal Kemungkinan Reshuffle Lagi: Kalau Diharuskan, Kenapa Tidak?

Jokowi mengatakan, bila ada kebutuhan perubahan kabinet, dirinya akan melakukan reshuffle.

Baca Selengkapnya
Reshuffle Kabinet: Jokowi Lantik Hadi Tjahjanto jadi Menko Polhukam dan AHY Menteri ATR Hari Ini

Reshuffle Kabinet: Jokowi Lantik Hadi Tjahjanto jadi Menko Polhukam dan AHY Menteri ATR Hari Ini

Presiden Jokowi akan melantik Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto sebagai Menko Polhukam.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Gerindra Pastikan Jokowi Tak Cawe-Cawe Urusan Kabinet Prabowo-Gibran

Gerindra Pastikan Jokowi Tak Cawe-Cawe Urusan Kabinet Prabowo-Gibran

Tak hanya memberikan pendapat, Jokowi juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang

Baca Selengkapnya
Jokowi: Di Tengah Krisis Dunia Bertubi-tubi, Perekonomian Kita Cukup Kokoh

Jokowi: Di Tengah Krisis Dunia Bertubi-tubi, Perekonomian Kita Cukup Kokoh

Dalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya
Suasana Kabinet Jokowi Usai Pilpres 2024, Prabowo Disalami Sri Mulyani & Ngobrol Bareng Sandiaga

Suasana Kabinet Jokowi Usai Pilpres 2024, Prabowo Disalami Sri Mulyani & Ngobrol Bareng Sandiaga

Ini kali pertama Jokowi menggelar sidang kabinet paripurna usai pemungutan suara Pilpres 2024 pada 14 Februari lalu

Baca Selengkapnya
Jokowi Jawab Isu Menterinya Mundur dari Kabinet: Namanya Bulan Politik

Jokowi Jawab Isu Menterinya Mundur dari Kabinet: Namanya Bulan Politik

Menurut Jokowi kabar bohong tersebut bersinggungan dengan tahun politik 2024.

Baca Selengkapnya
Gerindra Soal Beredar Susunan Kabinet Prabowo-Gibran: Daftarnya Spekulatif

Gerindra Soal Beredar Susunan Kabinet Prabowo-Gibran: Daftarnya Spekulatif

Susunan kabinet yang beredar di media sosial itu bernama 'Kabinet Indonesia Emas'.

Baca Selengkapnya
Kabinet Jokowi Diterpa Isu Para Menteri Mundur

Kabinet Jokowi Diterpa Isu Para Menteri Mundur

Kabarnya karena perbedaan kutub politik di Pemilu 2024

Baca Selengkapnya