Cerita Dahlan Iskan, Dirut dan Direksi BUMN Sering Berebut Pengaruh
Merdeka.com - Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan kembali berbicara mengenai BUMN setelah 6 tahun bungkam. Dia bercerita mengenai salah satu kesulitan dalam mengelola BUMN yaitu sering kali terjadi ketidakcocokan antara direktur utama dengan direksi dalam menjalankan tugas dari menteri.
"Yang sulit di BUMN itu adalah direksinya itu sering berebut pengaruh, sering bertengkar dengan dirut atau sesama direksi. Kemudian, perbedaan itu dibaca staf ke bawah. Kemudian masing-masing punya pengikut di internal perusahaan itu," ujar Dahlan dalam Video Conference, Jakarta, Senin (18/5).
Kondisi tersebut, kata Dahlan sangat tidak menguntungkan bagi perusahaan. Bahkan kadang kala dalam satu jajaran direksi perusahaan setiap direksi memiliki bos masing-masing baik yang berasal dari politisi maupun yang berasal dari pejabat.
"Gejala seperti itu tidak baik. Apalagi direksi mencari beking di luar apakah itu politisi apakah itu pejabat yang lebih tinggi sehingga katakan lah ada 5 direksi BUMN, bisa saja masing-masing direksi punya bos sendiri-sendiri," paparnya.
Tingkatkan koordinasi Antara Dirut dan Direksi
Dia melanjutkan, ketika menjadi menteri dia menginginkan ada koordinasi yang baik antar direksi sehingga pihaknya membuat aturan tak boleh direksi datang menemui menteri tanpa arahan dari direktur utama. Aturan tersebut perlahan mengikis persaingan antar direksi.
"Ketika jadi Menteri BUMN saya tak mau itu terjadi, saya hanya mau tahu direktur utama. Saya tidak mau tahu direktur. Direktur loyalnya harus kepada dirut. Tidak boleh direktur menghadap menteri kecuali disuruh direktur utama. Tidak boleh direktur tiba tiba nyelonong ke kementerian," jelasnya.
Dahlan menambahkan, dalam kondisi saat ini tips tersebut belum tentu menjadi hal yang paling baik untuk diterapkan. Sebab, insting setiap pemimpin berbeda-beda."Itu yang saya sebut harus ada loyalitas sehingga tak boleh direktur memiliki bos sendiri sendiri di luar sana. Itu akan membuat tidak solid. Apakah itu ide yang baik itu saya tidak tahu juga untuk kondisi sekarang," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
17 Tahun Jadi Karyawan BUMN dan Pilih Resign, Pria Desa Ini Sukses Bangun Bisnis Kayu dan Ekspor ke 17 Negara
Dia memilih usaha bisnis penggergajian kayu di Majenang, Jawa Tengah bersama dengan salah satu rekannya.
Baca SelengkapnyaSiap-Siap Jaksa Agung Bakal Bongkar 2 BUMN Dana Pensiun Bermasalah ke Publik
2 Perusahaan BUMN tersebut sedang menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Agung.
Baca SelengkapnyaPolitik Dinasti Disebut Tak akan Berdampak Buruk ke Ekonomi, tapi Ada Syaratnya
Syaratnya adalah ada orang lain yang bukan bagian keluarga Kepala Negara tadi juga mendapatkan porsi dan hak yang sama.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak
Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca SelengkapnyaNasdem Ungkap Jagoan Koalisi Perubahan untuk Bertarung di Pilkada DKI Jakarta, Ini Nama-namanya
Koalisi Perubahan sudah mulai membahas Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta. Salah satu yang dibahas yakni bakal calon yang akan diusung.
Baca SelengkapnyaSuciwati Bosan Dengar Janji Penyelesaian Kasus Pembunuhan Munir: Segera Bentuk Pengadilan HAM Ad Hoc
Komnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.
Baca SelengkapnyaIngat, Perusahaan Tak Bayar THR Karyawan 7 Hari Sebelum Lebaran Bakal Kena Denda
Denda 5 persen ini tentunya akan diberikan kepada pekerja yang belum mendapatkan THR dari waktu yang ditetapkan pemerintah.
Baca SelengkapnyaDadan Tri Yudianto Dituntut 11 Tahun Penjara Terkait Kasus Suap di Mahkamah Agung
Tuntutan tersebut dibacakan Jaksa setelah menilai Dadan terbukti sebagai makelar kasus kepengurusan di MA bersama dengan Sekretaris MA; Hasbi Hasan.
Baca SelengkapnyaSiap-Siap, Perusahaan Telat Bayar THR Karyawan Kena Denda Segini
Batas pembayaran THR pegawai maksimal pada H-7 lebaran.
Baca Selengkapnya