Cerita Bill Gates Diteriaki Beberapa Orang soal Microchip di Vaksin Covid-19
Merdeka.com - Orang terkaya dunia kedua sekaligus pendiri Microsoft, Bill Gates menceritakan pengalaman buruk ketika dirinya dikaitkan dengan teori konspirasi seputar Covid-19 dan vaksin.
Hal itu diungkapkan Bill Gates dalam sebuah wawancara dengan media Inggris, BBC. "Baru-baru ini ketika saya keluar di depan umum, beberapa orang meneriaki saya bahwa saya melacak mereka, dan itu hal yang mengerikan," beber Gates, dikutip dari laman Fortune.
Gates membantah dirinya berniat melacak orang-orang yang meneriakinya tersebut.
Sebelumnya, selama dua tahun terakhir beredar sebuah teori konspirasi yang membuat klaim palsu bahwa Gates ingin menggunakan vaksinasi massal untuk menanamkan microchip ke penerima vaksin sehingga ia dapat melacak mereka secara digital.
Gates telah membantah tuduhan tersebut, yang beredar luas di media sosial. "Saya masih menjaga selera humor tentang hal itu, tetapi teori-teori gila yang menyebabkan orang tidak ingin divaksinasi atau memakai masker, itu membuat korban pandemi semakin buruk," kata Gates.
Penolakan Bill Gates Tak Cukup
Tetapi penolakan Gates belum cukup untuk memadamkan teori konspirasi tersebut.
Pada Mei 2020, jajak pendapat Yahoo/YouGov terhadap 1.640 orang dewasa di AS menemukan bahwa hampir satu dari tiga orang percaya teori konspirasi microchip yang dikaitkan dengannya.
Padahal, Gates telah lama menjadi pendukung terkemuka vaksinasi, dan menghabiskan dana hingga miliaran dolar untuk mengirimkan vaksin ke populasi paling rentan di dunia.
Bill and Melinda Gates Foundation bahkan juga merupakan mitra dekat Gavi, aliansi vaksin internasional.
Sikap Gates terhadap vaksin, di samping sumbangan yang dia keluarkan, membuatnya menjadi target para ahli teori konspirasi online bahkan di awal krisis, menurut analisis New York Times.
The Times mencatat bahwa teori tersebut sangat populer di kalangan kelompok sayap kanan.
Reporter: Natasha Khairunisa Amani
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal
Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kisah Cinta saat Pandemi Covid-19 Berlatar Belakang Tiga Negara Berbeda
Sineas dari tiga negara yakni Indonesia, Korea Selatan, dan Malaysia bersatu dalam film bertajuk LOOK AT ME TOUCH ME KISS ME.
Baca SelengkapnyaPenjelasan Polisi Soal 9 Petani Digunduli Usai Jadi Tersangka Mengancam Pekerja IKN
Tahanan digunduli guna pemeriksaan identitas, badan atau kondisi fisik dan menjaga atau memelihara kesehatan serta mengidentifikasi penyakit.
Baca SelengkapnyaCara Mencegah Penularan Virus Nipah, Kenali Gejalanya
Infeksi virus Nipah dapat dicegah dengan menghindari paparan terhadap babi dan kelelawar serta menerapkan kebiasaan bersih.
Baca SelengkapnyaViral Kepala Bocah Tersangkut Kaleng Susu, Aksi Evakuasi Damkar Curi Perhatian
Petugas Damkar akhirnya berhasil melepas kaleng tersebut dalam waktu 5 menit. Aksi tersebut disambut histeris orang tua bocah itu.
Baca SelengkapnyaDinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnya