Merdeka.com - CEO Yum China, Joey Wat tidak pernah menyangka dia akan memimpin sebuah perusahaan restoran terbesar di China. Namun, bukan hal yang mudah bagi Wat berada di posisi ini.

Sebagai informasi, Yum China memiliki lebih dari 7.300 restoran dan lebih dari 400.000 karyawan di lebih dari 1.100 kota, di antaranya KFC, Pizza Hut, Taco Bell, Little Sheep, dan East Dawning. Pada tahun 2015, Yum China menghasilkan lebih dari USD 8 miliar dalam penjualan sistem.

Sebelumnya, Wat pernah bekerja di beberapa perusahaan, seperti restoran dan grup ritel lainnya. Wat juga pernah menghabiskan tujuh tahun di industri konsultasi manajemen, termasuk waktu di McKinsey & Company.

"Saya butuh waktu lama untuk menemukan apa yang saya sukai. Salah satu alasan mengapa saya terus melakukan konsultasi adalah karena saya tidak tahu apa yang benar-benar saya sukai, sampai saya menemukan bahwa saya sangat menyukai ritel," kata Wat dilansir CNBC.

Menurutnya, ketika seseorang memulai karirnya, mereka mungkin tidak tahu persis apa yang ingin mereka lakukan. Meski demikian, mereka terus belajar di mana pun dan dalam karir apapun.

"Saya percaya bahwa bagi orang muda untuk mencari tahu apa yang ingin mereka lakukan sejak awal dalam hidup mereka, mereka benar-benar beruntung. Namun bagi banyak orang muda yang masih dalam proses pencarian, itu bukan masalah. Terus belajar, karena Anda tidak pernah tahu kapan pengalaman khusus ini akan bermanfaat bagi masa depan Anda," imbuhnya.

Dia menilai, dengan berbagai pekerjaan yang pernah dia geluti, Wat mendapatkan pengalaman berharga yang bisa diterapkan saat ini. Bagi dia, setiap orang pasti memiliki rintangan. Namun, hal itu bukan alasan begi seseorang untuk menyerah. Sebab, hal itu pasti akan menghambat karir Anda.

"Tetaplah bertahan di sana dan terus belajar, karena hidup adalah sebuah perjalanan, apakah Anda belajar dari saat-saat baik, atau saat-saat buruk, semuanya baik (pengalaman) jika Anda melihat ke belakang. Selalu ada hikmahnya," tandasnya.