Merdeka.com - CEO Kapanlagi Youniverse (KLY), Steve Christian, mengungkapkan masalah besar dalam industri digital seperti media online yang berkembang saat ini. Salah satunya adalah cara pemasangan iklan yang kerap dimunculkan di dalam situs web media online.
"Sejauh ini yang kami lakukan adalah kami ingin meminimalkan upaya kami untuk menampilkan iklan. Itulah masalah terbesar kita. Dia ingin tampil seperti biasa," kata dia, dalam acara MMA Impact Forum, secara virtual di Jakarta, Selasa (24/11).
Dia menyadari, pemasangan iklan yang dilakukan media online tidak bisa dihindarkan, sebab harus sesuai dengan permintaan dari pengiklan. Apalagi, kata dia, cara kerja industri digital saat ini juga tidak seperti dengan media tradisional.
"Kami perlu mengubah apa yang kami lakukan pada pendekatan teknologi kami dan sejauh ini apa yang kami lakukan kami memilih melakukan ini dalam teknologi," ungkap Steve.
Topang Bisnis Lewat Kerja Sama
Di sisi lain, dalam menopang kelangsungan bisnis, KLY juga terus melakukan kolaborasi dari sisi penjualan. Sebab, pendapatan tidak hanya bersumber dari iklan saja. Bisa dengan kolaborasi dengan beberapa group di bawah Emtek seperti Bukalapak.
"Buat kolaborasi kami dari penjualan. Kita bisa bertukar itu dan kemudian bagaimana kita bisa sampai sejauh ini. Kami melihat apa yang kami punya kata terakhir. Mungkin saya akan mengatakan itu sebanyak mungkin 50 persen dari pendapatan kami," ujar dia.
Sebelumnya, CEO Kapanlagi Youniverse (KLY), Steve Christian berbagi cerita sukses membangun perusahaan kepada ribuan mahasiswa di kota kelahirannya, Malang. Steve yang asli Blimbing memberikan kunci sukses, salah satunya untuk tidak segan berpartnership atau berkongsi agar perusahaan bisa berkembang.
"Kita selalu ingin menguasai 100 persen. Pada saat kita ingin 100 persen kita tidak kasih kesempatan orang lain untuk memiliki perusahaan kita, itu yang membuat modal tidak berkembang," kata Steve Christian di EMTEK Goes to Campus 2018 di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kamis (27/9).
Steve berkisah, awalnya dia membangun Kapanlagi Network (KLN) dengan seorang partner dari Kota Malang dengan produk Kapanlagi.com. Kemudian, lanjut Steve, EMTEK masuk ke KLN dan berganti nama jadi Kapanlagi Youniverse (KLY). Kini KLY terdiri dari Kapanlagi.com, Liputan6.com, Merdeka.com, Fimela.com, Vemale.com, Dream.co.id, Bola.com, Bola.net.
Dia mengaku hanya mempekerjakan 5 orang saat kembangkan Kapanlagi.com dan sekarang sudah mencapai 1.000 orang.
"Apa yang saya lakukan? Saya undang orang lain yang saya percaya dan orang lain yang saya anggap punya modal untuk memasukkan modalnya ke perusahaan saya. Sehingga dengan demikian perusahaan akan punya duit," katanya.
"Adanya EMTEK tentu saja membuat perusahaan menjadi semakin gede. Bagaimana mengembangkan suatu perusahaan? Jangan takut partnership, jangan takut kongsi," tambahnya.
[bim]
Baca juga:
Rayakan HUT RI ke-75, KLY Hadirkan Parade Mobil Virtual Pertama di Indonesia
Di Tengah Pandemi, Jumlah Pengunjung KLY dan Vidio.com Tumbuh Melesat
Jelang New Normal, Karyawan PT KLY Jalani Tes Covid-19
Ngobrol Bareng Gubernur Sulsel Bisa Dapat THR!
KLY dan Apeksi Tanda Tangan MoU, Pererat Kerja Sama
KLY Pastikan Iklan di Situs Berita Tak Ganggu Kenyamanan Pembaca
Angkat Industri Komedi, CEO KLY Ungkap Harapan Besar untuk JICOMFEST 2019
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami