CEO Ini Rela Jual Saham dan Rumahnya Demi Selamatkan Bisnis Di Tengah Pandemi
Merdeka.com - Pendiri VG Acquisition Corp, Richard Branson ingin mengumpulkan USD 460 juta atau R 6,7 triliun dengan cara menjual sebagian saham dan rumahnya untuk memperbaiki bisnisnya yang bangkrut akibat pandemi. Uang yang didapat kemudian akan digunakan untuk membeli bisnis kecil di Amerika Serikat dan Eropa yang kurang dihargai di sektornya.
"Kami percaya bahwa krisis Covid-19 telah menyebabkan dislokasi sementara di beberapa sektor fokus kami, menciptakan peluang langka untuk berinvestasi dalam bisnis dengan target yang kuat secara fundamental dengan penilaian yang menarik," kata Branson
Dilansir dari CNN, rencana tersebut dapat membantu Branson memanfaatkan selera investor yang tak terbatas untuk perusahaan akuisisi tujuan khusus, atau SPAC. Ini juga dikenal sebagai perusahaan cek kosong yang didirikan dengan tujuan semata-mata untuk mengakuisisi perusahaan lain dan mencantumkannya di pasar saham.
Bisnis Terganggu
Sebelumnya, keuangan Branson telah terganggu oleh pandemi Covid-19 dan pada bulan April dia menggadaikan rumahnya di British Virgin Islands. Di bulan Mei, terungkap juga bahwa Branson sedang bersiap untuk menjual hingga USD 504,5 juta atau Rp7,5 triliun sahamnya di Virgin Galactic.
"Virgin bermaksud menggunakan hasil apa pun untuk mendukung portofolio bisnis rekreasi, liburan, dan perjalanan globalnya yang telah terpengaruh oleh dampak Covid-19 yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Branson
Branson memiliki reputasi untuk mengambil risiko yang berani dan berusaha mengganggu sektor dengan operator yang sudah mapan. Dimulai sebagai pengecer catatan pesanan lewat pos pada tahun 1970, merek Virgin kini telah melekat pada lebih dari 40 bisnis di seluruh dunia, yang bersama-sama menghasilkan USD 22 miliar pendapatan dalam tahun keuangan terakhir mereka.
Reporter Magang : Brigitta Belia
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tren memiliki bunker oleh para orang kaya di dunia semakin meningkat
Baca SelengkapnyaBanyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca SelengkapnyaBloomberg pernah menulis bahwa Sultan Ibrahim juga memiliki seperempat saham U Mobile, sebuah provider terbesar di Malaysia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaForbes mencatat, hanya ada 26 dari 760 orang di dunia, yang memiliki kekayaan melimpah dari nol dengan kerja keras sendiri.
Baca SelengkapnyaGurita Bisnis Konglomerat Indonesia yang Kehilangan Kekayaan Rp2 Miliar per Detik
Baca SelengkapnyaTidak satu pun dari 16 properti yang dijual mendapat perhatian publik.
Baca SelengkapnyaPengalaman itu tidak membuatnya trauma apalagi dendam kepada sang ibu. Sebaliknya, hal itu melatih mentalnya menjadi tangguh.
Baca SelengkapnyaForbes mencatat sosok ini menjadi konglomerat tertua dengan total harta kekayaan Rp27,68 triliun.
Baca Selengkapnya