Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Catat, Tips Jitu Mengelola Keuangan pasca Lebaran

Catat, Tips Jitu Mengelola Keuangan pasca Lebaran 3 Tips mengatur keuangan keluarga ala ayah idaman. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Lebaran telah usai, saatnya kembali menata suasana hati dan keuangan menghadapi kehidupan sehari-hari. Seperti diketahui, Lebaran di Indonesia selalu identik dengan adanya banyaknya ekstra pengeluaran.

Mulai dari kebutuhan membeli baju Lebaran, kue Lebaran, paket dan hampers, amplop untuk sanak saudara, jajan makanan tradisional, sampai biaya transportasi ataupun rapid dan swab test bagi yang melakukan perjalanan keluar kota.

Banyak yang tidak menyadari banyaknya pengeluaran ini, sehingga setelah selesai Lebaran dan menunggu gajian bulan berikutnya, tak terasa isi kantong sudah mulai menipis bahkan beberapa sampai terasa kurang.

Tentu hal ini adalah akibat dari tidak adanya pencatatan pengeluaran saat Lebaran, kurangnya kontrol diri dan disiplin terhadap rencana anggaran semula, dan banyaknya godaan dari lingkungan untuk membelanjakan sesuatu yang tidak termasuk dalam prioritas anggaran.

Hal ini tentunya sudah kita alami dari tahun ke tahun, dan dapat memberikan pelajaran untuk dapat mengatur keuangan pasca Lebaran agar menjadi lebih tepat sasaran dan tidak sampai kekurangan uang untuk melanjutkan hidup sampai gajian.

Berikut Financial Planner Finansialku, Harryka Joddy mengungkapkan sejumlahtips yang bisa dilakukan agar keuangan pasca Lebaran tetap aman dan berkecukupan.

1. Mencatat Setiap Pengeluaran

Ini adalah hal yang mutlak dilakukan dalam setiap usaha kita mengatur keuangan dengan baik dan benar. Mencatat setiap pengeluaran adalah langkah awal untuk melihat sejauh mana kesesuaian antara budget dan realisasi anggaran.

Dalam setiap pencatatan, akan terlihat seberapa banyak pengeluaran riil dan pengeluaran dadakan. Hal ini juga bisa memunculkan rasa bersalah terhadap diri sendiri apabila terdapat pengeluaran yang tidak sesuai dengan rencana awal, terutama di masa Lebaran.

2. Batasi Pengeluaran Setiap Anggaran, Rem dengan Tujuan Keuangan

Membatasi pengeluaran adalah teori yang mudah namun membutuhkan tekad dan disiplin yang kuat untuk menerapkannya. Salah satu tips realistis dalam membatasi pengeluaran setiap anggaran adalah dengan berusaha mengingat tujuan keuangan kita yang belum tercapai.

Ini adalah rem paling alamiah yang bisa membantu kita untuk tidak boros saat berbelanja. Misalkan, saat ini memiliki tujuan keuangan untuk ganti laptop dalam waktu 6 bulan ke depan, sehingga tiap bulan harus menyisihkan tabungan sebesar 2 juta rupiah. Maka, tujuan ini setidaknya bisa membantu mengerem saat kita sedang berbelanja agar tidak melebihi anggaran semula.

3. Komunikasikan dengan Pasangan atau Keluarga untuk Pemantauan

Keluarga dalam hal ini suami, istri, atau orangtua sebaiknya dilibatkan dalam pemantauan perencanaan keuangan. Harapannya, support system yang baik akan membantu kita dalam mengoptimalkan proses pengambilan keputusan saat membeli barang, menabung, berinvestasi, maupun aktivitas-aktivitas keuangan lainnya.

4. Sisihkan untuk Tabungan di Awal

Langkah praktis berikutnya agar anggaran Lebaran atau THR tidak selalu habis di tengah jalan adalah dengan menyisihkan tabungan di depan. Tabungan lebih baik disisihkan sesuai dengan tujuan keuangan yang dimiliki, namun apabila belum ada tujuan, bisa juga disisihkan di awal untuk dipergunakan sebagai dana darurat ke dalam berbagai instrument keuangan.

Dengan cara seperti ini, ada sebagian dana yang akan tetap tersimpan dan tidak akan terpakai untuk kebutuhan-kebutuhan lainnya.

5. Belanja Sesuai Prioritas

Biasakan berbelanja sesuai dengan prioritas masing-masing. Tentunya bagi seseorang yang sudah berkeluarga, memiliki prioritas berbeda dengan yang masih sendiri. Hal ini tidak menjadi masalah, sejauh prioritas yang dimiliki masing-masing orang adalah sesuai dengan kebutuhan dan tujuan hidupnya.

Buatlah skala prioritas kebutuhan hidup dari yang paling dasar, menengah, sampai ke lanjutan. Manfaatkan promo dan diskon besar-besaran untuk membeli barang-barang yang saat ini memang sedang dibutuhkan. Seperti ganti HP karena sudah rusak dan mengganggu aktivitas harian, mengupgrade cat rumah karena sudah beberapa bagian rusak, membeli perlengkapa dapur yang kurang, dan lain sebagainya.

6. Hindari Berutang untuk Kebutuhan Konsumtif Lebaran

Kebutuhan Lebaran yang sebagian besar adalah kebutuhan konsumtif bukanlah tipe kebutuhan yang sebaiknya dipenuhi dengan cara berutang. Oleh karena itu, sebaiknya hindari berhutang demi tampil prima saat Lebaran.

Misalkan, membeli pakaian, perabot rumah tangga, perlengkapan elektronik, ganti HP, motor, atau mobil dengan cara menambah beban utang. Justru sebaliknya, jadikan momen Lebaran sebagai motivasi menabung lebih giat lagi agar kita bisa memperoleh barang-barang seperti yang disebutkan di atas dengan cara membeli tunai tanpa berutang.

Lakukan secara bertahap dan sesuai dengan kesanggupan masing-masing. Yang perlu diingat, Lebaran harusnya adalah momentum untuk refleksi diri dan tentang menjadi lebih baik dari sebelumnya. Seperti halnya pada saat bulan Ramadan, spirit menahan diri harus tetap dijaga dan diaplikasikan dalam mengatur keuangan pasca Lebaran. Sehingga ada perubahan mindset dan kualitas perencanaan keuangan dari yang sebelumnya menjadi lebih baik lagi dengan momentum Lebaran kali ini. 

 

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tips Mengatur Pengeluaran untuk Mudik Lebaran, Biar Keuangan Tetap Aman Terkendali Pasca Hari Raya

Tips Mengatur Pengeluaran untuk Mudik Lebaran, Biar Keuangan Tetap Aman Terkendali Pasca Hari Raya

Nggak perlu hadapi dilema keuangan boncos pasca mudik, yuk terapkan tips ini!

Baca Selengkapnya
Terjadi Masalah Perncernaan saat Lebaran, Ketahui Cara Cepat Mengatasinya

Terjadi Masalah Perncernaan saat Lebaran, Ketahui Cara Cepat Mengatasinya

Datangnya hari Lebaran kerap menimbulkan kondisi tertentu seperti munculnya masalah pencernaan.

Baca Selengkapnya
Begini Tips agar Tetap Dapat Makan Enak saat Merayakan Lebaran

Begini Tips agar Tetap Dapat Makan Enak saat Merayakan Lebaran

Saat menjalani lebaran, beragam hidangan lezat sudah menyambut kita. Pada kondisi ini, terdapat cara agar kita tetap dapat makan lezat tanpa rasa khawatir.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Lezatnya Ketupat Colet, Hidangan Khas Melayu yang Wajib Disajikan Saat Lebaran di Kalimantan

Lezatnya Ketupat Colet, Hidangan Khas Melayu yang Wajib Disajikan Saat Lebaran di Kalimantan

Lebaran menjadi momen hadirnya hidangan-hidangan khas daerah yang mungkin jarang ditemukan serta menambah suasana Idul Fitri semakin terasa.

Baca Selengkapnya
Tips Rayakan Lebaran Tanpa Takut Lingkar Pinggang Membengkak

Tips Rayakan Lebaran Tanpa Takut Lingkar Pinggang Membengkak

Pada saat merayakan hari raya Idulfitri, sejumlah hal bisa kita lakukan agar tetap sehat tanpa khawatir menggendut.

Baca Selengkapnya
Cara Memilih Gamis untuk Lebaran yang Terbuat dari Katun Jepang

Cara Memilih Gamis untuk Lebaran yang Terbuat dari Katun Jepang

Beberapa cara memilih gamis untuk Lebaran yang terbuat dari katun Jepang. Yuk simak tipsnya!

Baca Selengkapnya
75 Kata-Kata Lebaran Buat Pacar, Saling Memaafkan dengan Puitis

75 Kata-Kata Lebaran Buat Pacar, Saling Memaafkan dengan Puitis

Lengkapi momen lebaran dengan bertukar kata-kata ucapan yang penuh makna bersama pacar.

Baca Selengkapnya
Tips Makan Enak Saat Lebaran Tanpa Timbulkan Masalah Pencernaan

Tips Makan Enak Saat Lebaran Tanpa Timbulkan Masalah Pencernaan

Masalah pencernaan bisa disebabkan karena asam lambung yang meningkat sehingga menyebabkan perut menjadi perih.

Baca Selengkapnya
36 Kata-Kata Lebaran di Perantauan yang Menyentuh & Menguatkan Hati, Teguhkan Diri di Hari Raya Idul Fitri

36 Kata-Kata Lebaran di Perantauan yang Menyentuh & Menguatkan Hati, Teguhkan Diri di Hari Raya Idul Fitri

Kata-kata lebaran di perantauan dapat menjadi penguat hati di kala bersedih.

Baca Selengkapnya