Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cara Jitu Atur Keuangan dengan Gaji Magang

Cara Jitu Atur Keuangan dengan Gaji Magang Ilustrasi bekerja. ©2019 Merdeka.com/Pexels

Merdeka.com - Sebagian besar perusahaan yang mengadakan program internship atau magang, akan memberikan para anak magang sejumlah uang, baik itu dalam bentuk gaji bulanan atau uang makan setiap harinya. Tetapi, jumlah yang diberikan mungkin tidak akan sebanyak yang didapatkan pegawai full-time.

Namun, dengan gaji yang sedikit, memahami cara mengatur keuangan sejak dini, terutama saat masih menjalani masa magang, merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Nantinya, Anda bisa membiasakan diri untuk meningkatkan literasi finansial dan mengaplikasikan cara efisien untuk meraih keamanan finansial.

Berikut cara mengatur keuangan buat Anda yang masih jadi pekerja magang, dikutip JobStreet.

1. Sisihkan Keuangan

Elizabeth Warren, seorang Senator Partai Demokrat di Amerika Serikat dulunya bekerja sebagai profesor. Beliau bukan hanya terkenal akan kebijakan-kebijakan yang dia usung atau citranya di dunia politik, melainkan dalam pengelolaan keuangan. Sebab, Warren menciptakan metode budgeting 50-20-30.

Secara sederhana, angka-angka pada metode tersebut menjelaskan berapa persen dana yang harus kamu sisihkan setiap bulannya. Besaran pertama, yakni 50% dialokasikan untuk kebutuhanmu saat ini, seperti makanan, transportasi, dan komunikasi (pulsa atau paket data). Kemudian, untuk yang 20%, sisihkan dana tersebut sebagai tabungan atau investasi jangka panjang, seperti reksa dana.

Sementara, 30% dari gaji dapat digunakan untuk memenuhi keinginan Anda, entah itu hobi, hiburan, dan lain sebagainya. Jadi, dalam setiap pemasukan, Anda bukan harus menabung dan memenuhi kebutuhan hidup. Anda boleh tetap bersenang-senang, asalkan biaya yang dikeluarkan tetap masuk dalam budget yang ada.

2. Persiapkan Dana Darurat

Dana darurat atau emergency fund merupakan hal yang penting dalam cara mengatur keuangan, di mana kamu perlu menyiapkan uang yang dialokasikan untuk kebutuhan mendadak atau mendesak. Beberapa contoh dari kebutuhan tersebut adalah, biaya hidup jika mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK), biaya pengobatan, handphone rusak, dan lain sebagainya.

Dana darurat dapat menjadi safety net utama, terutama karena anak magang pada umumnya tidak diberikan benefit berupa asuransi kesehatan. Kemudian, dana darurat bisa menjadi cara untuk lebih mandiri dan tidak bergantung pada orang lain ketika mengalami kesulitan di masa yang akan datang.

Banyak teori seputar jumlah dana darurat yang perlu dimiliki seseorang. Ada yang bilang bahwa dana darurat setidaknya sejumlah biaya yang dibutuhkan untuk hidup 3 bulan hingga 6 bulan. Tetapi, ada pula yang menganggap dana darurat perlu disiapkan untuk kebutuhan hidup selama 1 tahun. Pengaturan dana darurat ini pun akan semakin kompleks untuk kepala keluarga yang sudah punya pasangan dan juga anak.

Namun, pastikan untuk tetap fleksibel dalam membuat keputusan. Sebab, seperti yang disebutkan sebelumnya, kondisi setiap individu berbeda-beda dan dapat berubah setiap saat. Apabila dana darurat dirasa cukup untuk waktu yang Anda anggap relevan dengan keadaan Anda, jangan ragu untuk menjadikan keadaan tersebut sebagai panduan untuk mencapai target alokasi dana darurat.

3. Manfaatkan Sumber Daya yang Ada

Misalnya, jika Anda tipe orang yang harus minum kopi setiap hari. Banyak dari kita yang bisa menghabiskan Rp15.000 hingga Rp40.000 hanya untuk membeli kopi setiap hari. Padahal, kantor pada umumnya akan menyediakan stok kopi yang tiada habisnya untuk para karyawan. Daripada membeli kopi di luar, sebaiknya memanfaatkan sumber daya yang ada seperti kopi dari kantor dengan optimal.

Hal ini pun berlaku pada benefits atau sumber daya lainnya yang perusahaan tawarkan, misalnya program pembelajaran atau seminar gratis. Sebagai anak magang, Anda mungkin akan terkejut karena biaya seminar, kursus, atau program pembelajaran lainnya membutuhkan biaya yang di luar kemampuan Anda.

Untungnya, semakin banyak perusahaan yang menawarkan hal-hal tersebut secara gratis. Bahkan, sekarang tersedia berbagai platform online untuk mendapatkan webinar, kelas, dan sertifikat secara gratis.

4. Lakukan Rekapitulasi

Rekapitulasi merupakan hal yang penting dalam pengelolaan keuangan. Terkadang, dana yang kita habiskan tidak sesuai dengan budget yang dibuat di awal. Ketika Anda melakukan evaluasi budget, Anda bisa belajar memahami pola dan biaya pengeluaranmu untuk menemukan solusi agar dana yang dipakai tidak di luar budget.

Beberapa contohnya adalah menyiapkan bekal agar tidak perlu habiskan uang untuk jajan dan makan siang di kantor, menggunakan moda transportasi umum yang lebih hemat dibandingkan taksi atau ojek, serta mengurangi pemakaian paket data smartphone dengan memanfaatkan jaringan internet yang terpancar melalui WiFi kantor dan rumah.

Yang terpenting, Anda akan mendapatkan insight atau pembelajaran tentang pola dan biaya belanja. Jika saat rekapitulasi Anda melihat biaya pengeluaran untuk sesuatu yang tidak perlu, total dari biaya tersebut dapat digunakan untuk bahan evaluasi untuk membuat budgeting di masa yang akan datang. Dengan penyesuaian ini, Anda dapat menahan keinginan untuk menggunakan uang secara kurang bijak.

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ternyata, Segini Gaji Camat dan Lurah Se-Indonesia

Ternyata, Segini Gaji Camat dan Lurah Se-Indonesia

Besaran gaji PNS berjenjang menyesuaikan golongan dan masa lama kerja atau dikenal dengan istilah masa kerja golongan (MKG).

Baca Selengkapnya
Pegawai Bisa Terima THR Lebih Besar dari Gaji, Ini Syarat dan Ketentuannya

Pegawai Bisa Terima THR Lebih Besar dari Gaji, Ini Syarat dan Ketentuannya

Menaker Ida bilang ada perusahaan yang membayar THR lebih besar dari ketentuan.

Baca Selengkapnya
Dulu Bantu Jualan dan Pernah Diusir Pemilik Kontrakan, Tak Disangka Anak Pedagang Gorengan kini Kerja di Lembaga Terbesar Jepang

Dulu Bantu Jualan dan Pernah Diusir Pemilik Kontrakan, Tak Disangka Anak Pedagang Gorengan kini Kerja di Lembaga Terbesar Jepang

Simak cerita inspiratif anak pedagang gorengan yang sukses jadi peneliti di Jepang.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Gaji PPPK Naik per Januari 2024, Ini Daftar Lengkapnya

Gaji PPPK Naik per Januari 2024, Ini Daftar Lengkapnya

Aturan kenaikan gaji PPPK diatur dalam Perpres Nomor 11 Tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Mulai Tahun 2025, Gaji Tenaga Asing di Singapura Minimal Rp65 Juta per Bulan

Mulai Tahun 2025, Gaji Tenaga Asing di Singapura Minimal Rp65 Juta per Bulan

Aturan baru tersebut disampaikan oleh Menteri Tenaga Kerja, Tan See Leng di Parlemen.

Baca Selengkapnya
Mahasiswa Keluhkan Biaya UKT Mahal, Segini Gaji Ideal Orang Tua Saat Anak Masuk Kuliah

Mahasiswa Keluhkan Biaya UKT Mahal, Segini Gaji Ideal Orang Tua Saat Anak Masuk Kuliah

Sebanyak 20 persen dari gaji digunakan sebagai biaya pendidikan anak di kemudian hari.

Baca Selengkapnya
Tinggalkan Pekerjaan di Kota Besar Pilih Pulang Kampung agar Dekat dengan Anak Istri, Kisah Pedagang Kelontong Asal Tuban Ini Bikin Haru

Tinggalkan Pekerjaan di Kota Besar Pilih Pulang Kampung agar Dekat dengan Anak Istri, Kisah Pedagang Kelontong Asal Tuban Ini Bikin Haru

Pendapatannya saat ini jauh lebih sedikit tapi ia mengaku bahagia

Baca Selengkapnya
Viral Bayar Uang Kuliah di ITB Pakai Pinjol Danacita, Ketua OJK Beri Penjelasan Begini

Viral Bayar Uang Kuliah di ITB Pakai Pinjol Danacita, Ketua OJK Beri Penjelasan Begini

Ketua OJK mengakui memang ada program kerja sama antara Danacita dengan perguruan tinggi terkait.

Baca Selengkapnya
Gaji Pokok TNI Resmi Naik 8 Persen di 2024, Ini Rincian Besaran Terbaru Berdasarkan Pangkat

Gaji Pokok TNI Resmi Naik 8 Persen di 2024, Ini Rincian Besaran Terbaru Berdasarkan Pangkat

Dalam jenjang pangkat di TNI, terdapat beberapa golongan, yang mana di setiap golongan juga memiliki beberapa pangkat.

Baca Selengkapnya