Buruh sebut turunnya pengangguran versi BPS tak sesuai kenyataan
Merdeka.com - Aktivis serikat pekerja menilai, data Badan Pusat Statistik (BPS) terbaru mengenai turunnya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) ke level 5,7 persen per Februari 2014 tidak mencerminkan kondisi di lapangan.
Pemerintah dituding tak mau menjelaskan data yang lebih penting yakni jumlah riil pengangguran terselubung (disguised unemployment) di Tanah Air.
Hal itu disampaikan Presiden Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Rekson Silaban selepas mengikuti diskusi Bank Dunia mengenai Kondisi Ketenagakerjaan Asia Pasifik, di Jakarta, Kamis (8/5).
"Terjadi penurunan TPT, tapi ada pengangguran terselubung. Itu misalnya pekerja part-time, ojek, pedagang asongan itu jumlahnya menggelembung," ujarnya.
Rekson mengatakan, dalam definisi pengangguran seperti disepakati pemerintah, adalah orang yang bekerja minimum 35 jam per minggu. Dalam hal ini, pemerintah melalui BPS, tak mau jujur bahwa banyak rakyat yang dalam kondisi sewaktu-waktu bisa jatuh miskin.
"TPT itu dari pagi sampai malam kau tidur. Kalau kamu pun kerja 1 jam seminggu saja, kamu bukan pengangguran. Pemerintah tidak pernah terbuka soal pengangguran terselubung, di situlah rakyat kita banyak," ungkapnya.
Bila data riil pengangguran terselubung sudah terpapar, imbuh Rekson, baru pemerintah dapat mencari jalan mengentaskannya. Ketiadaan data konkret mengenai jumlah penduduk rentan itu membuat lebih dari 50 persen masyarakat terserap sektor informal. "Banyak sekali masih ada di sektor informal, itu yang semestinya diatasi," kata Rekson.
Sebelumnya, Kepala BPS Suryamin membantah bila turunnya angka pengangguran sebagai manipulasi statistik atas pesanan pemerintah. Angka TPT yang sebelumnya di kisaran 6,25 persen bisa menurun, karena pihaknya mengubah metodologi asumsi jumlah penduduk.
Perhitungan pengangguran BPS di tahun-tahun sebelumnya berdasarkan data 2000, yang mengandaikan laju pertumbuhan penduduk 1,49 persen. Ketika asumsi laju penduduk dinaikkan, dampaknya jumlah penduduk berusia 15 tahun bertambah drastis, sehingga ketika dibagi rerata, angka pengangguran berkurang.
Soal pemilihan waktu penggunaan metode yang berdekatan dengan akhir masa kerja Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II, BPS beralasan itu kebetulan saja. Metodologi penghitungan pengangguran ini sudah digodok sejak akhir 2010. Tapi kesepakatan dengan pemerintah untuk memanfaatkannya baru tercapai 2013.
"Baru kita launching 2013, ya pas lah, dipakai ini. Justru kalau (metodologi baru) tidak dipakai sekarang terlalu terlambat, harusnya dari bulan-bulan kemarin. Jadi enggak ada pesanan-pesanan apa ya (dari pemerintah)," kata Suryamin.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Klaim Harga Beras Turun, BPS Ungkap Fakta Lain
BPS mencatat harga beras saat ini menjadi yang paling mahal sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaMenkes Beberkan Data Jumlah Petugas Pemilu 2024 Meninggal Turun Dibanding 2019
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca SelengkapnyaBPS Adalah Kepanjangan Badan Pusat Statistik, Ketahui Tugasnya
Pengertian lembaga BPS beserta tugas, fungsi, dan wewenangnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
DPS Pemilu adalah Daftar Pemilih dari Pemutakhiran Data Pemilih, Begini Penjelasannya
DPS adalah singkatan dari Daftar Pemilih Sementara. Karena statusnya masih bersifat sementara, data-data tersebut masih akan diperbaharui.
Baca SelengkapnyaData BPS: Impor Beras 2023 Terbesar dalam 5 Tahun Terakhir, Didominasi Jenis Beras Patahan
Sebanyak 2,7 juta ton yang diimpor berjenis beras patahan.
Baca SelengkapnyaBawaslu Ingatkan Partai Serius Laporkan Dana Kampanye, Ini Sanksinya
Data dari PPATK bisa dijadikan peringatan oleh seluruh peserta Pemilu.
Baca SelengkapnyaAwal Tahun 2024, Pemerintah Sudah Impor Beras Rp4,36 Triliun dari 3 Negara
BPS mencatat nilai impor beras pada Januari 2024 mencapai Rp4,36 triliun.
Baca SelengkapnyaPSI soal Temuan PPATK: Baiknya Dibuka ke Publik Secara Transparan
Dengan dibukanya data temuan itu harapannya tidak lagi ada tuduhan-tuduhan.
Baca SelengkapnyaMenelusuri Perbedaan Perolehan Suara PSI antara C1 dan Data Sirekap
Pada 26 Februari lalu, partai yang diketuai oleh putra bungsu Presiden Jokowi itu hanya memperoleh 2.001.493 suara atau 2,68 persen.
Baca Selengkapnya