BUMN pencetak uang ini raup laba Rp 324 miliar di 2015
Merdeka.com - Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 324 miliar sepanjang tahun lalu. Laba ini naik 2,84 persen jika dibandingkan laba tahun 2014 yang hanya Rp 315 miliar. Perolehan laba ini mencapai 117,82 persen dari target yang disusun dalam RKAP 2015.
Kenaikan laba perusahaan pelat merah pencetak uang ini didorong oleh kenaikan pendapatan usaha yang mencapai Rp 3,022 triliun. Angka ini naik 30,71 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp 2,312 triliun.
Selain itu, Peruri mencatatkan laba usaha sebesar Rp 476 miliar atau naik 89,64 persen dibandingkan dengan 2014 yang hanya Rp 251 miliar. Angka ini mencapai 106,25 persen dari target yang disusun dalam RKAP 2015.
"Ini merupakan pencapaian yang membanggakan, tumbuh positif di tengah kecenderungan perubahan teknologi cetak konvensional ke digital dan penyesuaian orientasi pasar kami secara bertahap dari lokal ke global. Sejauh ini kontribusi cetak konvensional masih sangat dominan, lebih dari 95 persen," kata Direktur Utama Peruri Prasetio kepada wartawan di Hotel Le Meridien, Jakarta, Kamis (6/4).
Peruri mencatatkan ebitda (Earning, Before Interset, Taxes, Depreciation and Amortization) sebesar Rp 760 miliar atau naik 18,68 persen dibandingkan 2014 yang hanya Rp 640 miliar.
Saat ini, total aset Peruri mencapai Rp 3,87 triliun atau naik 18,40 persen jika dibandingkan dengan 2014 yang mencapai Rp 3,27 triliun.
"Kenaikan produktivitas karyawan menunjukkan bahwa program transformasi perusahaan yang terdiri dari transformasi Sumber Daya Manusia (SDM), bisnis, struktur, sistem serta kultur sebagai engine," tuturnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perusahaan mencatat peningkatan penyaluran pembiayaan baru hingga akhir Desember 2023 sebesar Rp5,8 triliun, atau meningkat 28 persen.
Baca SelengkapnyaAngka penerimaan pajak ini kemudian meningkat hingga Rp6,76 triliun pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaAda banyak hal dinilai para perajin perlu mendapat perhatian, di antaranya akses permodalan karena selama ini perajin hanya mengandalkan bantuan modal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca SelengkapnyaOtoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.
Baca SelengkapnyaSepasang kekasih itu sudah menjual sekitar Rp100 juta uang palsu
Baca SelengkapnyaPemberian bantuan ini sebagai bentuk kontribusi positif yang dilakukan perusahaan
Baca SelengkapnyaKepastian kenaikan tunjangan uang lauk pauk prajurit itu disampaikan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaPNM juga telah mendirikan 37 Ruang Pintar yang memiliki tujuan dalam mengurangi jurang digital anak Indonesia.
Baca Selengkapnya