Bulog soal rastra berkutu: Belum ada pengembalian besar-besaran
Merdeka.com - Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan belum ada pengembalian beras sejahtera (rastra) secara besar-besaran hingga saat ini. Meski ada pengembalian, namun jumlahnya hanya sekitar 1-2 kuintal beras.
Seperti diketahui, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meminta Pemerintah Daerah mengembalikan beras sejahtera (Rastra) kurang laik kepada Bulog, dan menggantinya dengan beras berkualitas lebih baik sesuai kualifikasi berdasarkan harga pembelian beras (HPB).
"Kalau pengembalian yang besar-besaran belum ada. Tapi 1-2 kuintal ada. Kan pengecekan 1-2 karung bisa lolos. Tapi yang seperti yang disampaikan seolah-olah besar belum ada," kata Djarot di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (10/7).
Dia menambahkan, selama ini pihaknya tetap melakukan prosedur pengiriman beras sesuai standard. Di mana, pengecekan beras dilakukan sebelum dikirim dan sebelum diserahkan ke rumah tangga sasaran.
Meski demikian, dirinya mengaku senang jika ada banyak pihak yang membantu dalam melakukan pengecekan distribusi beras. "Saya senang kalau ada yang bantu cek. Kalau terbukti di bawah mutu, maka kita akan ganti selama 1x24 jam. Tapi langsung diserahkan ke Bulog, jangan sampai disimpan di titik distribusi," imbuhnya.
Menurut informasi yang dihimpun, Kementerian Sosial kerap menerima laporan dan menemukan fakta di lapangan bahwa masih banyak ditemukan masyarakat yang menerima rastra tidak laik konsumsi. Mulai dari beras pecah-pecah atau hancur, berkutu, berwarna kuning hingga kehitaman, dan berbau apek.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dapat Izin dari Pemerintah, Bulog Bebas Impor Beras Sepanjang 2024
Bulog janji penugasan impor beras akan dikelola dengan baik untuk menjaga stabilitas harga beras di pasaran di pasaran.
Baca SelengkapnyaMudah Ditemukan di Sekitar Rumah, Berikut 5 Buah Segar Penurun Gula Darah
Beberapa buah manis yang mudah ditemui di sekitar rumah ini bisa bantu turunkan gula darah loh! Berikut daftarnya.
Baca SelengkapnyaSurat dalam Botol Berusia 135 Tahun Ditemukan di Bawah Lantai Rumah, Isinya Bikin Haru
Surat dalam Botol Berusia 135 Tahun Ditemukan di Bawah Lantai Rumah, Isinya Bikin Haru
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kapan Harga Beras Turun? Begini Penjelasan Bulog
Kenaikan ini terjadi karena harga beras Bulog sudah dinaikkan menjadi Rp10.900 per Kg, dari harga eceran tertinggi (HET) sebelumnya Rp9.450 per Kg.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Mahal dan Langka, Dirut Bulog: Berasnya Ada di Rumah Warga
Bayu menaksir sekitar 50 persen stok beras ada di rumah-rumah warga.
Baca SelengkapnyaPenyebab Rambut Cepat Bau dan Cara Mengatasinya, Tak Cukup dengan Keramas
Penting untuk memahami penyebab munculnya bau pada rambut agar dapat mengambil langkah pencegahannya.
Baca SelengkapnyaTak Hanya Beras, Harga Kebutuhan Sehari-Hari Ikut Meroket Usai Pemilu
Pasca pemilu ini, kenaikan harga bukan pada beras saja, tetap beberapa kebutuhan sehari-hari lainnya.
Baca SelengkapnyaGerakan Nurani Bangsa ‘Temani’ Bawaslu Jaga Marwah Pemilu
Gerakan Nurani Bangsa ‘Temani’ Bawaslu Jaga Marwah Pemilu
Baca SelengkapnyaBeras Bulog Ditempel Stiker Prabowo-Gibran, Cak Imin: Memalukan Tak Punya Etika
Beras Bulog Ditempel Stiker Prabowo-Gibran, Cak Imin: Memalukan Tak Punya Etika
Baca Selengkapnya