Bulog Siap Salurkan 700.000 Ton Beras untuk Bansos
Merdeka.com - Direktur Pengadaan Perum Bulog, Bachtiar menyatakan pihaknya siap menyalurkan 700.000 ton beras untuk program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) hingga akhir tahun ini.
"Untuk BPNT kalau tadi di rapat pengembangan sama ini ya sekitar 700.000 ton, Juli sampe dengan Desember ya," kata Bachtiar saat ditemui usat rapat di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Selasa (2/7).
Dia menegaskan Bulog akan menyalurkan beras dengan kualitas terbaik serta stok terbaru untuk bantuan sosial (bansos) tersebut.
"Intinya Bulog siap untuk pelayanan BPNT, terus untuk masalah kualitas beras ya kita kasih beras yang terbaru. Kan pengadaan kita sudah sekitar ada 800.000 ton lebih yang baru loh yah, bukan stok lama," tegasnya.
Sebelumnya, Kementerian Sosial RI akan menyerap beras milik Perum Bulog dalam Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan penyaluran beras ke masyarakat.
Menteri Sosial, Agus Gumiwang menyebutkan ini merupakan bentuk sinergi antara pemerintah dan Bulog. Di mana kedua belah pihak memiliki kepentingan serupa untuk memaksimalkan penyaluran beras ke masyarakat.
Selain itu, dia menyatakan keputusan tersebut diambil karena kualitas beras Bulog sudah teruji. Hal ini kemudian yang membuatnya yakin untuk menjadikan Bulog sebagai supplier utama program BPNT.
"Saya percaya lah Bulog kualitasnya akan baik. Saya tidak ada keraguan sama sekali. Kemampuan Bulog untuk mensupply beras yang baik dan berkualitas," kata dia saat ditemui usai rapat di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (2/7).
Adapun tahun ini program BPNT membutuhkan sekitar 1,5 juta ton beras dengan asumsi 1 KPM menerima 10 kg. "Kita akan upayakan akan lebih dari 70 persen. Akan di atas 70 persen. Ya kalau bisa 70 sampai 100 persen," jelasnya.
Dalam implementasinya nanti, Bulog dapat menjual beras miliknya dalam gerai e-warung, yang merupakan instrumen dari penyaluran program BPNT. Kemensos optimistik akan mampu menyerap beras Bulog sebanyak mungkin. Bahkan, pihaknya siap menyerap hingga 100 persen dari kebutuhan program BPNT.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penghentian penyaluran bansos beras dilakukan untuk menghindari politisasi terhadap program pemerintah.
Baca SelengkapnyaPenyaluran bansos beras kemasan 10 kg dihentikan sementara pada 8-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaSejak Maret-Desember 2023, Bulog sudah mendistribusikan 1,4 juta ton bantuan pangan beras kepada keluarga miskin.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah melalui Bapanas menugaskan Bulog untuk melaksanakan 2 instrumen utama untuk mengantisipasi gejolak harga beras.
Baca SelengkapnyaPemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Beras pada tahun 2023 kembali dilanjutkan dengan penyaluran program yang sama untuk tahun 2024.
Baca SelengkapnyaAnggaran tersebut mencakup kucuran bansos hingga Juni 2024. Namun, Kemenkeu akan melakukan tinjauan setelah tiga bulan.
Baca SelengkapnyaDari 10 Kg beras yang diberikan oleh pemerintah, telah memenuhi sepertiga dari kebutuhan bulanan.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama Perum BULOG Bayu Krisnamurthi memantau langsung Penyaluran Bantuan Beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor (15/2).
Baca Selengkapnya