Bulog Datangkan Sisa 18.000 Daging Kerbau Impor Secara Bertahap
Merdeka.com - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) akan mendatangkan sisa jatah impor daging kerbau sebesar 18.000 ton secara bertahap pada akhir tahun ini. Adapun pada 2019, perusahaan pelat merah ini mendapat wewenang untuk mengimpor sebanyak 80.000 ton daging kerbau untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging di dalam negeri.
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, menjelaskan pihaknya hanya mendapat jatah impor 80.000 ton daging kerbau, bukan 100.000 ton seperti yang banyak diberitakan. Saat ini, Bulog disebutnya telah gencar mendatangkan daging sapi dari luar sehingga hanya tinggal menyelesaikan sisa kuota sebanyak 18.000 ton.
"Tidak 100.000 (ton), 80.000, itu karena dipotong kuota 20.000 untuk ditukar daging sapi Brazil, sehingga kita punya kuota 80.000, sisa 18.000, ini sudah bertahap, kita prediksi Desember awal bertahap datang semua," ujarnya di Jakarta, Jumat (20/9).
Budi Waseso menuturkan, daging diimpor secara bertahap lantaran pihaknya tak memiliki tempat penyimpanan yang cukup. Dia juga tak mau terjebak dalam urusan biaya demurrage saat mengirim stok daging via pelabuhan.
"Kita tidak mampu menyimpannya, tidak mampu bongkarnya. Pelabuhannya juga tidak mampu, karena itu ancamannya demurrage. Belajar dari pengalaman itu maka kita caranya bertahap," jelas dia.
"Jadi kalau didatangkan bulan ini 10.000 ton, maka kita bagi 4-5 ton. Jadi lima hari sekali datang sekian, lima hari berikutnya datang sekian. Itu kita atur, jadi kita tidak akan kelabakan," dia menambahkan.
Terkait kedatangan sisa impor daging sapi, dia kembali melontarkan optimisme itu dapat dicapai Bulog hingga akhir tahun ini. "Bulan desember awal 18.000 (ton) semua datang, tapi datangnya bertahap," tandasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dapat Penugasan Impor Daging Kerbau, Dirut Bulog: Belum Ada Izin, Stok di Gudang Menipis
Dirut Bulog, Bayu mengaku belum mendapatkan izin impor meski sudah mendapatkan perintah impor 100.000 ton daging kerbau dari India.
Baca SelengkapnyaIndonesia Kembali Impor Beras di 2024, Jumlahnya 2 Juta Ton
Upaya Bulog untuk mendatangkan impor beras kali ini akan jauh lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Melambung Tinggi, Ini Penjelasan Dirut Bulog
Badan Urusan Logistik (Bulog) menyatakan kenaikan harga beras terjadi akibat defisit di sejumlah sentra produksi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bulog Khawatir Pemilu Serentak 2024 saat Musim Paceklik, Harga Beras Bakal Melonjak?
Untuk stok cadangan beras pemerintah (CBP), saat ini Bulog sudah menguasai sekitar 1,4 juta ton.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog Bongkar Penyebab Masih Mahalnya Harga Beras
Sesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Januari hingga Februari terjadi defisit ketersediaan beras dari petani sebesar 2,7 juta beras.
Baca SelengkapnyaBulog Gandeng Pelindo Tingkatkan Pelayanan Bongkar Muat Komoditas Pangan
Perum Bulog menjalin kerjasama kemitraan strategis bersama Pelindo.
Baca SelengkapnyaMentan Sentil Dirut Bulog: Jangan Terlalu Bersemangat Impor Daging Kerbau, tapi Lupa Serap Gabah dan Jagung Petani
Saat ini, Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas jagung dan padi.
Baca SelengkapnyaStok Beras Bulog 1,4 Juta Ton, Aman untuk Libur Natal dan Tahun Baru
Pemerintah melalui Bapanas menugaskan Bulog untuk melaksanakan 2 instrumen utama untuk mengantisipasi gejolak harga beras.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Diimbau Tak Panik, Jangan Borong Beras di Pasaran
Per 19 Februari, stok beras secara nasional yang dikelola oleh Bulog total ada 1,4 juta ton.
Baca Selengkapnya