Budi Waseso soal Holding BUMN Pangan: Bulog Jangan Lagi Jadi Pemadam Kebakaran
Merdeka.com - Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso menyambut baik pembentukan holding BUMN pangan, atau ID Food yang dipimpin oleh PT RNI (persero). Menurutnya, dengan adanya holding ini, maka penugasan pangan ke depan harus lebih jelas.
"Jangan lagi Bulog nanti jadi pemadam kebakaran. Harga telur naik suruh Bulog, daging ayam suruh Bulog. Sekarang harus jelas siapa yang bekerja jagain apa? Siapa tanggung jawab harga daging ayam, daging sapi?" ujarnya, Jakarta, Senin (17/1).
Budi Waseso mendukung langkah dan upaya penataan niaga pangan, walau tidak harus dilakukan oleh Bulog. "Supaya jelas, produksi beras, jagung itu berapa tiap bulannya? Sekarang ini kan hampir abu-abu," katanya.
Adanya penugasan yang jelas akan membuat penanganan menjadi lebih tepat ketika terjadi masalah stok dan harga oleh pihak yang ditugaskan pemerintah. Misalkan, Bulog bertugas mengamankan pajale yaitu padi, jagung dan kedelai.
"Kalau bagian Bulog hanya pajale ya sudah hanya pajale. Jangan seperti kemarin ada perajin tempe tahu datang, bilang mau beli kedelai, harganya sekian, minta tolong Bulog. Dari mana? kecuali saya ada penugasan," jelasnya.
Mau Meminjamkan Gudang
Budi Waseso menegaskan, pihaknya mau meminjamkan gudang kepada cluster pangan bila dibutuhkan untuk menampung komoditas yang ditanggungjawabi oleh masing-masing. Namun dengan syarat harus punya komitmen.
"Saya mau meminjamkan gudang Bulog. Tapi, ada konsekuensinya. Artinya, harus berkomitmen betul," katanya.
Saat ini, kata Budi Waseso, Bulog memiliki banyak gudang yang justru kosong, sehingga menimbulkan biaya tinggi akibat ongkos perawatan. Di sisi lain, dalam menjalankan tugas stabilisasi yang diperintahkan pemerintah, sering terkendala birokrasi.
"Sementara, kualitas beras menurun sehingga tidak mungkin dijual mahal. Tapi, mau nggak mau karena cost tadi. Jadi, simalakama juga," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bulog Gandeng Pelindo Tingkatkan Pelayanan Bongkar Muat Komoditas Pangan
Perum Bulog menjalin kerjasama kemitraan strategis bersama Pelindo.
Baca SelengkapnyaPemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaBansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu
Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bulog Kembali Salurkan Bantuan Pangan Beras Usai Masa Tenang Pemilu 2024
Direktur Utama Perum BULOG Bayu Krisnamurthi memantau langsung Penyaluran Bantuan Beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor (15/2).
Baca SelengkapnyaBawaslu Nyatakan Prabowo Langgar Undang-Undang Saat Kampanye di Bengkulu
Bawaslu menyebut, pelanggaran itu diketahui setelah pihaknya melakukan klarifikasi dan kajian.
Baca SelengkapnyaBawaslu Nilai Jokowi Boleh Bagikan Bansos, Kecuali Ajak Memilih Paslon
Bawaslu sedang berkoordinasi dengan Kementerian BUMN dan Kepala Bulog Bayu Krisnamurthi terkait mekanisme penyaluran bantuan sosial saat kontestasi pemilu.
Baca SelengkapnyaTanggapi Kubu Ganjar, Istana: Penyaluran Bansos Tak Ada Hubungan dengan Proses Pemilu
Saat ini banyak rakyat atau keluarga miskin yang membutuhkan bantuan akibat kenaikan harga bahan-bahan pokok.
Baca SelengkapnyaHormati Pemilu, Bapanas Bakal Hentikan Bantuan Pangan untuk Sementara Waktu
Bapanas hentikan pemberian bantuan pangan sementara dalam rangka menghormati pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDiduga Kampanye di Tempat Ibadah, Artis Verrell Bramasta Dilaporkan ke Bawaslu Bekasi
Bawaslu Kabupaten Bekasi mencatat caleg PAN itu dilaporkan pada 10 Januari 2024.
Baca Selengkapnya