Merdeka.com - Bank Rakyat Indonesia memastikan perseroan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kreditnya (SBDK) jika Bank Indonesia (BI) menaikkan BI Rate akibat naiknya inflasi.

"Kalau naik sampai 100 basis poin, kami masih akan tahan, enggak ada masalah," ujar Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia Sofyan Basir kepada merdeka.com di Jakarta, Jumat (9/3).

BRI, kata Sofyan, secara konsisten menuruti kebijakan Bank Sentral untuk semakin efisien sehingga dapat menurunkan tingkat SBDK. Terakhir, bank pelat merah ini menurunkan suku bunga kreditnya nya sebesar 25 bps."Mulai Desember kemarin kami hampir menurunkan 200 bps, "

Sebelumnya, Bank Sentral meminta bank menurunkan SBDK, dengan menekan komponen yang berpengaruh terhadap pembentukan suku bunga kredit diantaranya biaya dana (cost of funds). "Kami akan coba laksanakan untuk lakukan efisiensi ke dalam," lanjutnya.

Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution menyatakan bahwa dalam menentukan BI rate, perseroan melihat trend inflasi ke depan. Dengan adanya rencana pemerintah menaikkan BBM subsidi sebesar Rp1.500 per liter, BI memprediksi inflasi tahunan akan naik di angka 6,8 persen sampai 7,1 persen."Hal ini bukan berati serta merta BI akan menaikkan BI rate," ujarnya.