Merdeka.com - Bank Rakyat Indonesia menargetkan pertumbuhan bisnis kartu kredit 20 persen pada 2013. Target pertumbuhan penggunaan kartu kredit ini masih tergolong tinggi karena bank pelat merah tersebut, yakin nasabahnya terbiasa menggunakan kartu kredit sebagai alat pembayaran.

"Target tahun depan 20 persen, tapi kita akan melihat dan mengelola sistem pembayaran kita karena nasabah kita banyak," kata General Manager Credit Card BRI Mohamad Helmi di Gedung BRI I, Kamis (20/12).

Helmi mengakui dengan adanya aturan Bank Indonesia (BI), yang membatasi kepemilikan kartu kredit akan mempengaruhi bisnisnya. Namun Helmi meyakini dampak dari aturan ini hanya sementara dan justru nantinya akan memberikan dampak positif kepada perbankan.

"Jangka pendek mungkin ada dampaknya. Ya 3 sampai 6 bulan, misalnya kalau saya punya 4 kartu kredit kan nanti pasti berkurang," kata Helmi.

Aturan dari Bank Sentral akan membuat perbankan lebih kreatif mencari cara agar bisnis tetap berjalan. BRI, kata dia, mengincar pasar dengan pendapatan di atas Rp 10 juta per bulan. Perseroan saat ini sudah melebarkan sayapnya keluar daerah Jakarta.

"Karena selama ini kita cuma masuk ke dalam segmen yang sama, nasabah yang sama. Nanti kita tidak di playground Jakarta saja, kita sudah main di Tegal atau Pekalongan. Tergantung edukasi pasar. Itu kan butuh waktu.".

Helmi menegaskan pihaknya tidak akan sembarangan memasarkan kartu ajaib tersebut kepada masyarakat. Pihaknya menekankan pentingnya edukasi penggunaan kartu kredit secara jangka panjang. Masyarakat perlu memahami penggunaan kartu kredit utamanya sebagai alat bayar.