Merdeka.com - Direktur Statistik Tanaman Pangan Hortikultura, dan Perkebunan BPS, Harmanto Bin Ashari Prawito, meminta kepada pemerintah untuk segera menyediakan data pangan atau beras yang lebih akurat. Menurutnya ini penting agar tidak lagi terjadi perbedaan data mengenai produksi beras.
"Data pangan atau beras di Indonesia itu era baru ini sudah saatnya untuk dilakukan agar lebih objektif. Artinya diukur secara lebih objektif dan untuk menjaga akurasi, untuk memberikan informasi kekinian," kata Harmanto dalam acara diskusi Impor Beras, Mengurai Polemik Data Produksi Beras, di Jakarta, Kamis (22/11).
Harmanto menyatakan data ini menjadi penting, sebab pemerintah belum mampu memberikan data pangan yang jelas. Selama ini, data pangan yang dikeluarkan pemerintah selalu angka ramalan atau prediksi.
"Ketika Pak Presiden ( Jokowi) rapat dengan kabinet selalu disediakannya seris data. Seris data yang dibuat dengan angka ramalan padahal dinamika pertanian itu sudah luar biasa," katanya.
"Karena apa dulu di era lalu dilakukannya kita tidak mampu memberikan data kekininan. Karenanya ketika 2018 itu angkanya masih ramalan diperoleh dari angka ramalan gitu ini kan gak banget. Gak kekinian banget," tambahnya.
Oleh karenanya, kata dia, sudah saatnya di era sekarang ini data pangan atau beras harus dikelola secara lebih akurat. Di samping itu, juga memerlukan penggunaan teknologi agar kecepatan akses data dapat diperoleh dengan mudah.
"Jadi tidak ada lagi jamannya berdasarkan (data pangan) diperoleh dari estimasi dari angka lamaran ya," pungkasnya. [azz]