BPS: Harga gas 12 kg naik, tekanan inflasi tidak terlalu besar
Merdeka.com - Mulai dini hari tadi, PT Pertamina secara resmi menaikkan harga gas elpiji 12 kg. Harga gas non-subsidi ini naik Rp 1.500 per Kg. Kebijakan itu diyakini diikuti naiknya inflasi. Namun demikian, pembengkakan inflasi karena kenaikan LPG 12 Kg tidak begitu besar.
"Kenaikan Rp 1.500 per Kg, penilaian kami dampaknya tidak besar, ke inflasi sumbangannya cuma sekitar 0,1 persen. Jadi tidak besar," ucap Deputi Kepala BPS bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Sasmito Hadi Wibowo di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (10/9).
Menurut Sasmito, kecilnya sumbangan inflasi karena kenaikan harga gas elpiji 12 Kg dinilai masih terjangkau masyarakat. Terlebih, konsumen gas elpiji 12 Kg mayoritas masyarakat mampu.
"Ini kan yang naik elpiji 12 Kg, kebanyakan yang pakai rumah tangga. Jadi efek berantai yang dikhawatirkan kecil kemungkinannya terjadi. Kecuali yang naik tabung yang 3 kg, banyak yang pakai tukang gorengan terus harga pisang goreng jadi naik," tegasnya.
Pagi ini, Pertamina mengumumkan bahwa mulai 10 September 2014 pukul 00.00 WIB, mereka secara resmi menaikkan harga elpiji 12 kilogram sebesar Rp 1.500 per Kg. Kebijakan ini ditetapkan setelah mendengarkan masukan pemerintah dalam rapat koordinasi di kementerian perekonomian pada 8 September 2014.
"Meningkat di eceran Rp 21.000-Rp 22.000," ujar Direktur pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya di kantornya, Jakarta.
Kepada pemerintah, Pertamina mengaku mengalami kerugian dalam bisnis elpiji 12 kilogram mencapai Rp 6 triliun per tahun. Harga keekonomian seharusnya Rp 12.000 per kilogram, tapi BUMN migas itu menjualnya di kisaran Rp 6.000 per kilogram.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Klaim Harga Beras Turun, BPS Ungkap Fakta Lain
BPS mencatat harga beras saat ini menjadi yang paling mahal sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaData BPS: Inflasi Desember 0,41 Persen, Tertinggi Sepanjang 2023
Kenaikan inflasi Desember 2023 ini disumbang oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,07 persen.
Baca SelengkapnyaPenjelasan Lengkap BPS soal Inflasi Tinggi pada Ramadan Tahun Ini
Komoditas ini dianggap sebagai komoditas pangan bergejolak sehingga sangat berpengaruh terhadap inflasi pangan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Harga Gas Murah Belum Terserap 100 Persen, SKK Migas Bongkar Penyebabnya
Pertama, ada faktor dari sisi hulu di mana rencana-rencana produksi mengalami kendala operasional.
Baca SelengkapnyaBPS Ungkap Penyebab Mahalnya Harga Beras, Meski Jokowi Rajin Bagikan Bansos
Padahal Pemerintah gencar membagikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras.
Baca SelengkapnyaBenarkah Kenaikan Gaji PNS 8 Persen Bisa Picu Inflasi? Kepala BPS Beri Penjelasan Begini
Amalia menyebut, diperlukan kajian tersendiri untuk mengetahui dampak kenaikan gaji PNS terhadap inflasi.
Baca SelengkapnyaCukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaBeras Masih Mahal, Pemerintah Diminta Segera Stabilisasi Harga Pangan
Berdasarkan data Bapanas per Selasa (19/3), harga beras premium berada di kisaran Rp16.490,- per Kg.
Baca SelengkapnyaBPS Catat Harga Beras Melonjak Tajam di Desember 2023
Harga gabah kering giling (GKG) juga mengalami kenaikan sebanyal 1,7 persen mtm dan naik sebesar 29,37 persen secara yoy.
Baca Selengkapnya