BPS: Ekspor Februari naik disumbang perhiasan permata
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Februari sebesar USD 12,57 miliar atau naik 11,16 persen dibanding periode sama di 2016 yang sebesar USD 11,31 miliar. Namun dibanding Januari 2017 ekspor Februari turun 6,17 persen.
Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, komoditas non-migas masih menjadi penyumbang terbesar dari total ekspor. Komoditas non-migas terbesar penyumbang ekspor ialah perhiasan permata sebesar USD 252 juta dengan negara tujuan ke Swiss, Singapura, dan Hongkong.
"Kedua karet dan barang dari karet senilai USD 43 juta. Ketiga bahan kimia organik USD 40 juta. Komoditas yang turun bijih kerak, BBM, dan lemak minyak nabati," ujarnya saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Rabu (15/3).
Secara kumulatif atau Januari-Februari, ekspor tercatat sebesar USD 25,98 miliar atau naik 19,20 persen dibanding periode yang sama di 2016. Ekspor kumulatif non-migas USD 23,51 miliar.
"Industri pengolahan penyumbang terbesar ekspor kumulatif mencapai USD 19,63 miliar naik 18,83 persen dibanding 2016 USD 16,52 miliar," tuturnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Secara tahunan nilai ekspor pada Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yakni sebesar 5,76 persen.
Baca SelengkapnyaKenaikan inflasi Desember 2023 ini disumbang oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,07 persen.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat nilai impor beras pada Januari 2024 mencapai Rp4,36 triliun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Secara historis, inflasi Januari 2024 merupakan yang terendah selama 5 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat, tiga besar negara tujuan ekspor non-migas Indonesia pada Januari 2024 adalah ke negara China, Amerika Serikat, dan India.
Baca SelengkapnyaJumlah ini berasal dari data yang terhitung sejak 14 Februari hingga 22 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaSesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Januari hingga Februari terjadi defisit ketersediaan beras dari petani sebesar 2,7 juta beras.
Baca SelengkapnyaNilai ekspor migas turun tipis 0,29 persen dengan nilai ekspor USD20,72 miliar.
Baca SelengkapnyaPadahal Pemerintah gencar membagikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras.
Baca Selengkapnya