BPS: Ekonomi Tumbuh Positif, tapi Belum Sama Seperti Kondisi Normal
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 7,07 persen secara tahunan (year on year/YoY) di kuartal II 2021. Ini seolah memberi sinyal jika Indonesia lepas dari lubang resesi, pasca pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2021 masih terkontraksi minus 0,74 persen.
Namun, Kepala BPS Margo Yuwono mengingatkan, kondisi ekonomi saat ini belum seutuhnya pulih ke situasi normal. Secara perbandingan, dia memakai tolak ukur pertumbuhan ekonomi di sepanjang 2019 yang positif sepanjang tahun.
"Itu mengindikasikan bahwa ekonomi Indonesia sudah membaik. Meskipun sudah tumbuh positif, namun itu belum kembali pada kondisi pertumbuhan ekonomi sebelum pandemi Covid-19," jelasnya dalam sesi teleconference, Kamis (5/8).
"Jadi ekonomi kita sudah positif, tapi pencapaiannya belum sama seperti kondisi normal," dia menegaskan.
Secara teknis, Margo menerangkan, resesi terjadi jika pertumbuhan ekonomi terkontraksi minus dua kuartal berturut-turut. Tapi dia belum mau mengultimatum apakah Indonesia sepenuhnya sudah lepas dari resesi atau belum.
Margo juga berkaca pada penerapan kebijakan PPKM darurat dan PPKM level 4 di Juli 2021, yang dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi baru akan terasa pada kuartal ketiga mendatang.
"Dampak dari PPKM baru akan tergambar di kuartal III-2021, karena itu sudah masuk Juli," ungkapnya.
Apa Itu Resesi?
Merujuk pengertian lain dari resesi, seperti mengutip data Forbes berjudul What Ia a Recession, ekonom Julius Shiskin pada 1974 mendefinisikan resesi terjadi ketika penurunan produk domestik bruto (PDB) terjadi dalam dua kuartal berturut-turut.
Sementara pertumbuhan ekonomi Indonesia 7,07 persen pada kuartal II 2021 turut diukur dari PDB atas dasar harga berlaku mencapai Rp 4.175,8 triliun dan atas dasar harga konstan Rp 2.772,8 triliun.
Capaian tersebut juga mengalami kenaikan dibanding kuartal I-2021, di mana PDB atas dasar harga berlaku sekitar Rp3.970,5 triliun dan atas dasar harga konstan Rp2.684 triliun.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaKeduanya membahas tentang situasi dan kondisi dunia saat ini, termasuk kepada masalah ekonomi dan keamanan negara.
Baca SelengkapnyaDia berharap agar penerus kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu mempertahankan stabilitas ekonomi di Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaKondisi ini yang menjadi kunci utama stabilitas ekonomi menjelang pencairan THR
Baca SelengkapnyaNurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca SelengkapnyaKabupaten Penajam Paser Utara menjadi salah satu contoh perkembangan yang sangat cepat di bidang ekonomi salah satunya UMKM.
Baca SelengkapnyaIndikatornya antara lain adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang mencapai Rp 700 Miliar.
Baca Selengkapnya