BPS Catat Ekspor April 2022 Tumbuh 47,76 Persen Capai USD 27,31 M
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada bulan April 2022 sebesar USD 27,31 miliar. Hasil ekspor tersebut mengalami kenaikan 3,11 persen (mtm) dibandingkan bulan Maret 2022 dan tumbuh 47,76 persen (yoy) bila dibandingkan dengan April 2021.
"Nilai ekspor April 202 mencapai USD 27,31 miliar, naik 3,11 persen secara bulanan dan naik 47,76 persen secara tahunan," kata Kepala BPS, Margo Yuwono di Gedung BPS, Jakarta Pusat, Selasa (17/5).
Dia menjelaskan, secara bulanan nilai ekspor non migas mengalami kenaikan 3,17 persen. Kenaikan ekspor tersebut didorong naiknya ekspor bahan bakar mineral yang tumbuh 13,88 persen, bijih logam, terak dan abu naik 41,6 persen.
Sementara itu nilai ekspor sektor migas secara bulanan naik 2,01 persen. Kenaikan tersebut didorong kenaikan nilai ekspor minyak yang meningkat 32,64 persen.
"Secara mtm ekspor non migas kita naik 3,17 persen dan ekspor migasnya naik 2,01 persen," kata dia.
Didorong Kenaikan Harga Komoditas
Margo melanjutkan kenaikan nilai ekspor Indonesia didorong adanya kenaikan harga dari komoditas migas dan non migas. Per April 2022 ada peningkatan harga komoditas pertambangan dan lainnya. Sektor ini mengalami pertumbuhan 18,50 persen yang didukung kenaikan harga batubara.
"Harga batubara ini naik tapi secara volumenya turun 9,46 persen. Jadi kenaikan ekspor batubara ini karena kenaikan harga," kata dia.
Sebaliknya harga komoditas bijih tembaga mengalami penurunan. Namun secara volume mengalami peningkatan hingga 45,20 persen. Sementara itu, kenaikan nilai ekspor non migas yang 2,01 persen terjadi karena harga komoditas minyak yang meningkat dan volume ekspornya juga meningkat.
Di sisi lain, ekspor dari komoditas pertanian kehutanan dan perikanan mengalami penurunan 8,42 persen. Turunnya kinerja ekspor sektor ini karena turunnya volume komoditas kopi dan buah-buahan tahunan. Penurunan ekspor juga terjadi di sektor industri pengolahan sebesar 0,89 persen. Pemicunya dari volume ekspor pada barang perhiasan, barang berharga dan komoditas nikel.
Berdasarkan historisnya, kata Margo kenaikan nilai ekspor di bulan April cenderung lebih rendah dibandingkan bulan Maret. Pola ini pun sama dengan tahun lalu dan ini akan memengaruhi pertumbuhan ekspor pada bulan-bulan berikutnya.
Meski begitu, perkembangan ekspor secara tahunan di bulan April 2022 mengalami pertumbuhan yang impresif. Setiap bulannya sejak Januari 2022 menunjukkan tren peningkatan. Kinerja ekspor di bulan Januari tumbuh 25,37 persen, Februari naik 34,19 persen, Maret naik 44,37 persen dan April naik 47,6 persen.
"Kalau dibandingkan tahun 2021, dari Januari-April tahun ini lebih tinggi dibandingkan Januari-April 2021," kata dia mengakhiri.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data BPS: Ekspor Indonesia Naik Tipis di Desember 2023, Nilainya USD 22,41 Miliar
Secara tahunan nilai ekspor pada Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yakni sebesar 5,76 persen.
Baca SelengkapnyaEkspor Produk Indonesia Turun di November 2023, Nilainya USD 22 Miliar
Nilai ekspor migas turun tipis 0,29 persen dengan nilai ekspor USD20,72 miliar.
Baca SelengkapnyaEkspor Indonesia ke China Anjlok 20 Persen di Januari 2024, Ternyata Ini Pemicunya
BPS mencatat, tiga besar negara tujuan ekspor non-migas Indonesia pada Januari 2024 adalah ke negara China, Amerika Serikat, dan India.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ekspor Indonesia Anjlok Hingga 18 Persen di Juli 2023, Ini Biang Keroknya
Penurunan ini tak lepas dari anjloknya realisasi kinerja ekspor non migas pada Juli 2023 mencapai USD 19,65 miliar.
Baca SelengkapnyaBPS Catat Harga Tiket Pesawat Turun di Ramadan 2024
Turunnya harga tiket transportasi udara membuat sektor ini mengalami deflasi.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga: Indonesia Masuk Negara Menengah Atas, Pendapatan per Kapita Capai USD 5.400
Salah satu faktornya adalah kinerja ekspor sepanjang tahun 2023 mampu menembus USD 258,82 miliar.
Baca SelengkapnyaBPS Catat Inflasi Januari 2024 0,04 Persen, Terendah dalam 5 Tahun Terakhir
Secara historis, inflasi Januari 2024 merupakan yang terendah selama 5 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaData BPS: Inflasi Desember 0,41 Persen, Tertinggi Sepanjang 2023
Kenaikan inflasi Desember 2023 ini disumbang oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,07 persen.
Baca SelengkapnyaAwal Tahun 2024, Pemerintah Sudah Impor Beras Rp4,36 Triliun dari 3 Negara
BPS mencatat nilai impor beras pada Januari 2024 mencapai Rp4,36 triliun.
Baca Selengkapnya