BPR dan BPRS dituntut genjot layanan digital agar bisnis terus berkembang
Merdeka.com - Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) mendorong Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) untuk terus meningkatkan layanan digital. Sebagai anggota perhimpunan, BPR dan BPRS harus siap menghadapi tantangan era digital saat ini.
Ketua Perbarindo, Djoko Suyanto mengatakan, BPR dan BPRS dituntut untuk dapat meningkatkan layanan digital agar dapat bersaing dan juga menunjang pengembangan bisnis ke depan.
"Sejumlah tantangan dan peluang di era digital tersebut akan kami bahas dalam Musyawarah Nasional (Munas) X Perbarindo," kata Djoko dalam Munas Perbarindo dikutip keterangannya di Jakarta, Senin (22/10).
Sejumlah langkah yang telah dilakukan Perbarindo untuk menghadapi era digital yaitu dengan menginisiasi dan merealisasikan pengembangan Mobile Point Of Sales (MPOS) BPR. MPOS adalah Pembaca KTP-elektronik terintegrasi EDC, sehingga memiliki fungsi yang lebih dari sekedar pembaca e-KTP reader.
Dalam Munas Perbarindo tersebut, juga turut digelar seminar nasional yang bertema 'Peran BPR-BPRS Sebagai Mitra UMKM Dalam Memperluas Akses Layanan Perbankan Bagi Masyarakat Indonesia'.
"MPOS bisa digunakan untuk aktivitas perbankan seperti, setor tunai, tarik tunai, cek saldo, cek mutasi, pemindahan buku, pembukaan rekening atau pendaftaran dan layanan multi biller. Pengembangan MPOS sudah selesai, dalam acara Munas ini MPOS sudah bisa di release dan dapat digunakan pada seluruh BPR – BPRS di Indonesia," paparnya.
Munas kali ini turut dihadiri oleh Para Pengurus dari 24 DPD, Pengurus dari 48 DPK, Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi BPR–BPRS Anggota Perbarindo seluruh Indonesia. Industri BPR–BPRS merupakan Bank Milik Anak Negeri dengan dukungan kantor terdiri dari 6.664 unit, terdiri dari Kantor Pusat 1.770 unit, Kantor Cabang 1.943 unit dan Kantor Kas 2.951 unit.
Kantor tersebut tersebar dari Aceh sampai dengan Papua. Sedangkan jumlah karyawan yang berperan aktif membesarkan Industri BPR – BPRS mencapai 145 ribu orang dan seluruhnya adalah putra – putri Indonesia. Peran dan fungsi intermediasi telah dilakukan dengan baik oleh industri BPR - BPRS.
Untuk perkembangan jumlah kredit yang disalurkan pada Juli 2018 mencapai Rp 95 triliun atau tumbuh sebesar 8,59 persen dibandingkan posisi tahun sebelumnya. Sedangkan dari sisi penghimpunan dana, jumlah tabungan pada Juli 2018 mencapai Rp 28 triliun, jumlahnya naik 14,23 persen dibandingkan posisi setahun sebelumnya.
Hal yang sama juga pada sisi deposito, tumbuh mencapai 8,99 persen, menjadi Rp 60 triliun pada Juli 2018. Keberhasilan dalam menghimpun dana pihak ketiga mencerminkan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat semakin meningkat dan produk yang dimiliki lebih menguntungkan.
Selain itu, Industri BPR - BPRS telah melayani masyarakat Indonesia sebanyak 17 juta nasabah yang terdiri dari debitur sebanyak 4 juta rekening dengan rata-rata pinjaman Rp 27 juta, deposan sebanyak 600 ribu rekening dengan rata-rata deposito sebesar Rp 102 juta dan penabung sebanyak 12,4 juta rekening dengan rata-rata tabungan sebesar Rp 2 juta.
"Sangat jelas, bahwa Industri BPR - BPRS berada di grassroot dan garda terdepan dalam melakukan literasi serta edukasi terhadap masyarakat."
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Puji BRI: Sekarang Agen BRILink Ambil Alih Peran Rentenir
Kepala Negara mengapresiasi langkah digitalisasi yang berhasil menyentuh masyarakat kecil.
Baca SelengkapnyaSekjen Kementerian ATR/BPN Targetkan Bali Menjadi Provinsi Full Layanan Elektronik
Kementerian ATR/BPN terus meningkatkan layanan pertanahan secara elektronik.
Baca SelengkapnyaJokowi Tekan Aturan Percepatan Transformasi Digital, Begini Isinya
Pertimbangan penerbitan perpres itu untuk mendorong terwujudnya pelayanan publik berkualitas dan terpercaya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jubir TKN Sindir Slepetonomics Cak Imin: Lebih Akademik Hilirisasi Digital Milik Mas Gibran
Dahnil menjelaskan bahwa hilirisasi digital adalah penggunaan device bahkan hingga ke jaringan yang akan dibuat oleh putra-putri Indonesia.
Baca SelengkapnyaKorlantas Polri Bentuk Samsat Digital Pertama di Indonesia, Simak Keunggulannya
"Dengan digitalisasi Samsat ini, pelayanan masyarakat dimudahkan, tidak perlu turun lagi mengantri," kata Irjen Aan
Baca SelengkapnyaBerikan Kemudahan Layanan Digital dan Standar Internasional, QLola by BRI Go Global
Layanan ini sendiri diluncurkan bertepatan dengan hari jadi ke-128 BRI di Kantor Pusat BRI, Jakarta.
Baca SelengkapnyaMenkominfo: Persiapan Penerapan KTP Digital Ditargetkan Rampung Akhir Februari 2024
Implementasi layanan Identitas Kependudukan Digital (IKD) atau Digital ID sedang dipersiapkan pemerintah.
Baca SelengkapnyaKomisi I DPR: Etika Ber-internet Pondasi Utama dalam Berinteraksi di Dunia Maya
Banyak perilaku kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga etika di ruang digital.
Baca SelengkapnyaRakernas ASKOMPSI 2024, Komitmen Dukung Percepatan Transformasi & Keterpaduan Layanan Digital
Rakernas ASKOMPSI 2024 sendiri digelar pada pada 21-23 Februari 2024 di Hotel Horison Ultima Majalengka, Jawa Barat.
Baca Selengkapnya