Merdeka.com - Kepala Badan Pangan Nasional (BPN)/National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi meminta kepada para pedagang telur di pasar untuk tidak menjual telur dengan harga yang terlalu murah. Sebab, hal itu akan membuat para peternak semakin tertekan.

"Saya cuma mengimbau supaya jangan (jual) terlalu murah. Malah terbalik kalau telur. Kenapa? supaya peternak itu enggak kapok produksinya. Kasihan, tiga bulan terakhir juga di bawah, sehingga merugi," ujar Arief saat memantau harga dan ketersediaan bahan baku di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Jumat (17/3).

Kendati demikian, salah satu pedagang telur di pasar tersebut, Ilyas, menilai harga tersebut merupakan harga standar, tidak terlalu murah dan tidak terlalu mahal.

"Ya standar saja ya," kata dia.

Dia menyatakan harga telur tersebut juga mengalami kenaikan yang awal Rp 28 per kg ribu menjadi Rp 30 ribu per kg.

"Karena kan persaingan dengan distributor-distributor besar yang mensuplai, sehingga harganya naik," ucapnya.

Berdasarkan data Info Pangan Jakarta, harga telur ayam naik Rp461 menjadi Rp29.184 per kilogram.

Reporter Magang: Ananda Tias Putri