BPH Migas: Premium sulit didapat bukan berarti terjadi kelangkaan BBM
Merdeka.com - Komite BPH Migas M. Ibnu Fajar mengakui banyak daerah yang kesulitan menemukan bahan bakar minyak jenis premium. Namun kesulitan tersebut tidak mengindikasikan adanya kelangkaan BBM.
"Saya tekankan, memang di media sosial itu ada judul kelangkaan BBM. Saya tekankan tidak ada kelangkaan, karena tim sudah melakukan pengawasan. Yang terjadi hanya premium saja," kata Ibnu dalam sebuah acara konferensi pers di kantornya, Rabu (7/3).
Kelangkaan premium menurutnya seharusnya tidak terjadi karena kuota yang disediakan pemerintah cukup banyak. Tahun 2017 saja, pemerintah menetapkan kuota premium sebanyak 12,5 juta kiloliter, dan realisasinya hanya 7 juta kiloliter. Tahun ini, pemerintah menetapkan kuota premium 7,5 juta kiloliter dan masih lebih tinggi dibanding realisasi tahun lalu.
Ibnu menjelaskan, meski masyarakat sudah mulai meninggalkan premium dan beralih pada BBM jenis lain, premium tetap harus ada sebab itu adalah penugasan untuk wilayah di luar Jawa, Madura dan Bali.
"Memang pernah kami membicarakan dengan stakeholder dan Kementerian ESDM, bahwa apabila masyarakat memang secara sadar ingin beralih dari premium ke pertalite itu tidak ada masalah. Bahkan kita menganjurkan Pertamina, buatlah hal menarik untuk masyarakat membeli pertalite. Tapi karena ini sifatnya penugasan, premium tidak boleh dihilangkan. Ini yang barangkali ke depan kita minta badan usaha untuk melakukan sosialisasi, dan ini hukumnya wajib untuk dilaksanakan. Jadi tidak ada kelangkaan BBM, yang ada premium karena satu dan lain hal, sedang kita find out. Mungkin bisa jadi masalah distribusi atau kebijakan korporasi, tapi ini penugasan. Jadi harus dilaksanakan," tegasnya.
Ibnu menyatakan pihaknya akan terus mengawasi proses penyaluran premium yang termasuk kategori BBM penugasan tersebut.
"Pengawasan yang akan dilakukan BPH Migas ada operasi patuh penyalur yang sudah kita lakukan di 2017. Kita lanjutkan di 2018 dengan melibatkan K/L seperti Ditjen Migas, Kepolisian, Direktorat Meteorologi Kemendag. Ini akan kita lakukan intensif dari laporan masyarakat, berita dari media, dan dengan sistem uji petik. BPH Migas juga memiliki Penyidik PNS (PPNS) yang memiliki otoritas melakukan penyidikan."
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cak Imin Luruskan Janji BBM Gratis: Kita Beri Harga Khusus untuk Orang Paling Miskin
Cak Imin meluruskan janji akan menggratiskan bahan bakar minyak (BBM).
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Tegaskan Pemerintah Tak akan Naikkan Harga BBM
Jokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca SelengkapnyaKabar Gembira, Harga BBM Pertamax Tak akan Naik Hingga Juni 2024
Pertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jelang Mudik, Polisi Cek SPBU Cegah Kecurangan Pengisian BBM
Ia berharap pemudik dapat merasakan kenyamanan dan keamanan.
Baca SelengkapnyaPemerintah Jamin Tidak Ada Kenaikan Harga BBM Meski Minyak Dunia Mahal, Begini Penjelasannya
Menko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaBMKG Ungkap Penyebab Gempa Sumedang M4,8: Ada Sesar Baru Belum Pernah Terpetakan
Wilayah Sumedang sebelumnya mengalami gempabumi sebanyak dua kali. Yaitu tanggal 14 Agustus 1955 dan 19 Desember 1972.
Baca SelengkapnyaWamen BUMN: Beras Bulog Bebas Kutu dan Tidak Pecah-Pecah, Sudah Setara Beras Premium
"Itu beras SPHP kualitasnya tidak beda dengan beras premium. Itu yang perlu kita sosialisasikan," kata Wamen BUMN.
Baca SelengkapnyaHarga BBM per 1 Februari Naik Lagi, Cek Daftarnya di Sini
Harga BBM kembali mengalami kenaikan per Februari 2024.
Baca SelengkapnyaBMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir Landa Jakarta hingga Papua Selama Sepekan ke Depan
BMKG minta masyarakat waspada cuaca ekstrem periode 3-10 Januari 2024
Baca Selengkapnya