BPH Migas Gelar FGD Bahas Prospek Pengembangan & Pemanfaatan Gas Bumi di Kalimantan
Merdeka.com - BPH Migas menggelar Focus Group Discussion (FGD) untuk membahas prospek pengembangan dan peningkatan pemanfaatan Gas Bumi di Samarinda. FGD ini bertujuan untuk membahas berbagai aspek baik dari sisi kebijakan, pasokan Gas Bumi, potensi Pemanfaatan Gas Bumi dan pengusahaan Gas Bumi dalam kerangka rencana pembangunan dan peningkatan pemanfaatan Gas Bumi di wilayah Kalimantan sebagai pengejawantahan fungsi BPH Migas sesuai amanat UU Nomor 22 tahun 2001.
BPH Migas gelar FGD terkait pemanfaatan Gas Bumi di Kalimantan ©2018 Merdeka.com"Dengan FGD ini, diharapkan dapat menghasilkan suatu kesimpulan dan kesepakatan yang menjadi dasar masukan kepada Pemerintah dalam mengambil kebijakan agar rencana pembangunan pipa transmisi gas bumi di wilayah Kalimantan dapat segera terwujud," ujar Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa.
BPH Migas gelar FGD terkait pemanfaatan Gas Bumi di Kalimantan ©2018 Merdeka.comDalam Neraca Gas Bumi Indonesia 2018-2027, cadangan gas bumi konvensional Indonesia per Januari 2017 mencapai 142.72 TSCF (Trillion of Standard Cubic Feet), dimana sebesar 100.36 TSCF merupakan cadangan terbukti dan 42.36 TSCF merupakan cadangan potensial, dimana Region V Kalimantan merupakan pemilik cadangan terbesar ketiga yaitu 15.35 TSCF setelah Region II (Sumatera bagian selatan dan Jawa Bagian Barat) sebesar 74,83 TSCF dan Region VI Indonesia Timur sebesar 40,61 TSCF. Berdasarkan Supply – Demand dalam Neraca Gas Bumi Indonesia tahun 2018 – 2027, gas di Region V Kalimantan mengalami surplus.
BPH Migas gelar FGD terkait pemanfaatan Gas Bumi di Kalimantan ©2018 Merdeka.comProduksi gas bumi dari Kalimantan selama ini sebagian besar diolah menjadi LNG yang didistribusikan untuk memenuhi komitmen LNG Domestik dan Ekspor. Saat ini, Konsumen besar gas bumi di Kalimantan didominasi oleh Badak NGL sebesar 470 MMSCFD (26 persen), Kontrak WBx sebesar 334 MMSCFD (19 persen), Pupuk Kaltim sebesar 270 MMSCFD (15 persen) dan Kilang LNG Bontang sebesar 116 MMSCFD (6 persen).
Berdasarkan Neraca Gas Bumi Indonesia 2018-2027, kebutuhan gas jangka panjang untuk kelistrikan di Region V Kalimantan akan terus mengalami pertumbuhan. Terdapat banyak penambahan pembangkit listrik berbahan bakar gas di Region V seperti PLTG/MG Kalbar, PLTGU Kalbar 2, PLTG/MG/GU Kalsel 1, PLTG/MG/GU Kalteng, PLTG/MG Kaltim 2, PLTMG Malinau, PLTMG Tanjung Selor dan PLTMG Simenggaris. Pembangkit listrik tersebut sangat dibutuhkan untuk mendukung Kawasan Industri Landak dan Ketapang Provinsi Kalimantan Barat, Kawasan Industri Batulicin dan Jorong Provinsi Kalimantan Selatan serta Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK) Provinsi Kalimantan Timur.
Dengan peningkatan kebutuhan tersebut, maka diperlukan penambahan infrastruktur gas untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi di wilayah Kalimantan.
BPH Migas gelar FGD terkait pemanfaatan Gas Bumi di Kalimantan ©2018 Merdeka.comFocus Group Discussion ini melibatkan berbagai pihak yang diharapkan dapat mendukung peningkatan pemanfaatan Gas Bumi di wilayah Kalimantan yaitu seluruh Gubernur Provinsi di Kalimantan, Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) dapil Kalimantan, anggota Komite II Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) dapil Kalimantan, Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, lalu dari SKK Migas, Badan Usaha Pengangkutan dan Niaga Gas Bumi Melalui Pipa, PT PLN dan calon konsumen potensial gas bumi di Kalimantan.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Bakal Surplus Gas Hingga 2035, ESDM: Calon Pembeli dari Dalam Negeri Harus Disiapkan
Akibat harga gas bumi murah atau harga gas bumi tertentu (HGBT) kepada tujuh sektor industri tellah berdampak pada berkurangnya penerimaan negara.
Baca SelengkapnyaPGN Butuh Pasokan LNG Domestik, Wilayah Kerja Blok Nunukan Jadi Solusi
Produksi LNG KMJ diperkirakan mengalir mulai 2028 dengan rencana kapasitas sebesar 60 MMSCFD.
Baca SelengkapnyaDewan Energi Nasional: PHE Mampu Sejajar dengan Perusahaan Migas Dunia
PHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PNS Mulai Pindah Juni 2024, Tapi Suplai Gas dan Listrik di IKN Baru Masuk bulan Agustus
Dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah ditetapkan menjadi pemasok energi tetap oleh Badan Otorita IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaUsai 2 Tahun Alih Kelola Blok Rokan, PHR Capai Produksi Tertinggi 172.710 BOPD
Produksi PHR di Blok Rokan mencapai 172.710 BOPD, menjadi angka tertinggi sejak alih kelola dan menjadi angka produksi migas tertinggi di Indonesia saat ini.
Baca SelengkapnyaPGN Dapat Pasokan Gas 410 BBTUD dari Blok Corridor
Volume yang dialirkan nantinya diperuntukkan berbagai konsumen yaitu sektor kelistrikan dan industri.
Baca SelengkapnyaIndonesia Butuh Dana Hingga Rp75 Triliun Sediakan BBM Hingga Gas LPG
Indonesia butuh dana antara Rp69-75 triliun untuk membeli sejumlah komoditas energi.
Baca SelengkapnyaGas Bumi Jadi Aset Strategis Perkuat Ketahanan Energi, Termasuk di IKN Nusantara
Subholding gas juga memulai berpartisipasi dalam hilirisasi produk gas bumi di petrokimia, biometana, dan dekarbonisasi.
Baca SelengkapnyaBMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang Berpotensi di 27 Daerah Ini
Hari ini, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang
Baca Selengkapnya