Merdeka.com - Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) mencatat sekitar 286.000 pegawai negeri sipil (PNS) muda belum memiliki rumah. Oleh karena itu, dengan adanya Tapera di Indonesia yang menganut azas gotong royong, dapat membantu mewujudkan kepemilikan rumah pertama, renovasi dan pembangunan rumah di lahan sendiri.
Deputi Komisioner Bidang Pengerahan Dana Tapera, Eko Ariantoro, mengatakan millenial diharapkan untuk melakukan investasi sejak dini, karena investasi di usia muda sangat penting untuk mempersiapkan masa depan yang lebih baik.
"Tapera menjadi solusi untuk penyediaan dana murah jangka panjang dan berkelanjutan untuk pembiayaan perumahan yang layak huni, kaum milenial tidak perlu khawatir lagi, karena semua keresahan tersebut sudah ada solusinya," ujarnya melalui keterangan pers, Jakarta, Kamis (16/7).
Tapera mendukung kaum millenial untuk memiliki investasi hunian sedari muda, dengan pengelolaan dana yang transparan dan sejumlah manfaat yang maksimal bagi pesertanya. Selain itu Tapera juga dapat dijadikan investasi jangka panjang yang dapat dinikmati saat peserta memasuki masa purna tugasnya.
Pada awal 2021, layanan Tapera akan fokus melakukan pengelolaan kepada ASN dan yang telah menjadi peserta ex-Bapertarum serta pekerja mandiri. Selanjutnya akan memperluas kepesertaannya pada segmen BUMN/BUMD/BUMDes dan TNI/POLRI.
81 Juta Generasi Millenial Belum Punya Rumah
Menurut perkiraan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR), terdapat sekitar 81 juta generasi millenial yang belum memiliki hunian. Generasi milenial didefinisikan sebagai generasi yang lahir pada tahun 1980 sampai awal tahun 2000-an, generasi ini sering kali dianggap sebagai generasi yang sulit untuk menabung.
Tingginya harga rumah membuat generasi milenial patah arang soal memiliki rumah sendiri. Rumah menjadi salah satu bentuk investasi yang paling ideal, sebab seiring bertambahnya waktu keterbatasan lahan membuat harga tanah dan bangunan menjadi sangat tinggi
Setiap orang tentu mempunyai rencana dan tujuan finansial yang ingin dicapai pada masa depan, seperti rencana untuk mempunyai rumah, atau merasakan kebebasan serta kenyamanan finansial di hari tua.
Untuk mencapai tujuan tersebut yang perlu dilakukan salah satunya adalah mempelajari bagaimana merencanakan dan mengelola keuangan agar tetap berada dalam kondisi stabil. Jika tidak mampu membuat perencanaan keuangan dengan baik, maka akan terjebak dengan gaya hidup
konsumtif.
Hal ini yang membuat pengeluaran lebih besar dari kemampuan finansial. Terlebih usia yang semakin bertambah dan dengan gaya yang hidup konsumtif, akan sulit bagi kita untuk lepas dari jerat utang, keadaan ini sangat berbahaya apalagi bagi seseorang yang usianya tidak muda lagi, namun belum mempunyai aset apapun seperti perumahan.
[bim]
Baca juga:
Dana Rp40 Triliun yang Dialihkan ke BP Tapera Tetap Jadi Hak Peserta FLPP
BP Tapera Komitmen Salurkan Dana Beli Rumah untuk Non-PNS
SMF Siapkan 2 Skema Dukung Program Tapera
Penarikan Iuran BP Tapera Berpotensi Molor Dari Target 2021, ini Sebabnya
Penyebab Tabungan Bapertarum PNS Tak Kunjung Cair
BP Tapera Harus Kantongi Izin Lembaga Keuangan dari Bank Indonesia
Menteri Sri Mulyani Sebut Tapera Beda Dengan BPJS, Dana Iuran Bakal Dikembalikan
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami