BP Migas desak Pertamina EP genjot produksi
Merdeka.com - Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) mendesak anak usaha Pertamina, Pertamina EP untuk menambah produksi minyaknya dengan cara meningkatkan laju pengurasan minyak perseroan tersebut.
Hal tersebut terungkap pada dokumen presentasi Kepala BP Migas R Priyono yang diterima merdeka.com di Jakarta, Senin (5/3). Priyono mengatakan bahwa rasio pengurasan Pertamina EP saat ini masih jauh lebih rendah dibandingkan produsen minyak mentah terbesar Tanah Air yaitu Chevron Pacific Indonesia.
Priyono mengungkapkan, Pertamina EP saat ini memiliki wilayah kerja terluas yaitu 138.000 kilometer persegi atau 48 persen dari total wilayah migas di Indonesia. Namun, rasio produksi Pertamina EP masih rendah yairu 0,89 barel per hari per kilometer persegi.
"Jika dibandingkan Chevron yang hanya memiliki luas wilayah kerja 8.700 km persegi namun tingkat produksi Chevron mencapai 41 barel per hari per kilometernya," ujar Priyono. Chevron saat ini mengelola blok Duri, Riau dengan produksi rata-rata 356.000 per hari atau sekitar 40 persen dari produksi nasional.
Pertamina juga dinilai masih kalah dibandingkan dengan Total E&P Indonesie yang hanya memiliki luas wilayah sebesar 3.121 km persegi namun produksi per luas wilayah Total E&P mencapai 28,64 barel per hari per km persegi.
Untuk itu, Priyono mendesak Pertamina EP meningkatkan produksinya dengan cara meningkatkan laju pengurasan minyak. Laju pengurasan minyak Pertamina EP baru mencapai 4,46 persen, masih kalah dibandingkan Chevron 8,8 persen, Conoco Philips yang mencapai 55,1 persen, dam CNOOC 21,4 persen. "Berdasarkan evaluasi data rata-rata laju pengurasan Pertamina EP masih berada di bawah rata rata nasional yaitu 8.8 persen," katanya.
BP Migas juga meminta Pertamina EP untuk menggunakan potensi peningkatan produksi dari struktur yang belum dikembangan (idle). Dari 165 struktur lapangan idle sedang disiapkan untuk dikembangkan melalui Kerjasama Operasi (KSO). "Pertamina EP juga dapat meningkatkan produksi dari potensi peningkatan produksi dari sumur-sumur Suspended. Berdasarkan data awal Pertamina EP, terdapat 5.244 sumur suspended yang diharapkan dapat dilakukan reaktivasi," pungkasnya.
(mdk/rin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Naik 10 Persen, Produksi Minyak Pertamina Hulu Energi Tembus 566.000 Barel per Hari di 2023
Angka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.
Baca SelengkapnyaPertamina Temukan Sumber Minyak Baru di Tambun-Bekasi
Penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaWamen BUMN Apresiasi Satgas Nataru Pertamina dalam Menjaga Kelancaran Distribusi Energi
Wamen BUMN juga menjelaskan, produksi migas hulu Pertamina saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta barrel per hari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pasca Gempa Tuban, Pertamina Pastikan Pasokan Energi Tetap Normal
Seluruh lembaga penyalur baik BBM maupun LPG di Tuban dan Pantura Jawa Timur masih beroperasi normal.
Baca SelengkapnyaHari Gerakan Satu Juta Pohon Sedunia, Pertamina Lestarikan Lebih dari 6 Juta Pohon
Saat ini terdapat 104 Program penanaman diseluruh wilayah operasi Pertamina Group di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaJelang Hari Raya Galungan, Pertamina Tambah dan Percepat Penyaluran LPG 3 Kg di Bali
Pertamina menjamin ketersediaan stok LPG di pangkalan-pangkalan resmi.
Baca SelengkapnyaPemudik Terjebak Macet di Tol Jakarta-Merak Tak Perlu Khawatir Kehabisan Bensin, Pertamina Siapkan Solusi Ini
Pemudik yang terjebak macet dipastikan bisa tetap mengisi BBM
Baca SelengkapnyaKinerja ESG, Dekarbonisasi Pertamina Lampaui Target 124%
Pada tahun 2023, Pertamina berhasil melakukan dekarbonisasi sebesar 1,13 juta ton C02e dari target 910 ribu ton C02e.
Baca SelengkapnyaKilang Pertamina Balikpapan Tingkatkan Kapasitas Produksi Jadi 360 Ribu Barrel Per Hari
Tersambungnya unit kilang tersebut akan menjadi tonggak bersejarah Kilang Balikpapan.
Baca Selengkapnya