Bos Pertamina: MoU impor elpiji dari Iran dilakukan Juli 2016
Merdeka.com - Perusahaan minyak asal Iran, National Iranian Oil Company (NIOC) akan memasok Liquefied Petroleum Gas (elpiji) ke PT Pertamina (Persero) pada periode 2016-2017. Di mana, sebanyak 88.000 ton elpiji akan dipasok untuk tahun ini dan akan meningkat menjadi 500.000 ton pada 2017.
Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kedua negara tersebut rencananya akan dilakukan di Iran pada pertengahan atau akhir bulan ini. Kemudian, keduanya akan melakukan due diligence menggarap blok-blok migas di Iran dan akan dilakukan kurang lebih selama enam bulan.
"Kemungkinan pertengahan atau akhir bulan ini. Nanti setelah MoU akan dilakukan due diligence, termasuk valuasi untuk masuk di blok-blok tersebut. Kira-kira 4-6 bulan," kata Dwi di kantornya, Jakarta, Selasa (12/7).
Dia menambahkan, alasan Pertamina ingin membeli minyak mentah (crude oil) dan elpiji dari Iran karena produk-produk tersebut di Iran harganya relatif lebih murah yakni cost production-nya berkisar USD 10 per barel.
"Kita melihat banyak produk-produk di sana yang harganya relatif lebih murah seperti elpiji, crude, kondensat, dan segala macam. Di samping bisnis upstream, trading bisa dikembangkan," imbuhnya.
Sebelumnya, Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, target pengiriman elpiji perdana pada kuartal keempat 2016.
"Tahun ini, dijadwalkan pengiriman dilakukan sebanyak dua kargo, sedangkan pada tahun 2017 akan dikirimkan 12 kargo, sehingga total volume mencapai 600.000 ton," jelas Wianda.
Menurut dia, kebutuhan elpiji di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2016, penjualan elpiji Pertamina diperkirakan mencapai 7,5 juta ton atau meningkat sekitar 13,6 persen dibandingkan 2015.
Selain elpiji, Pertamina dan NIOC juga sepakat melanjutkan pembicaraan mengenai pasokan minyak mentah dan peluang kerja sama di sektor hulu.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski Berhubungan Baik, Indonesia Tak Pernah Impor BBM dari Iran, Ini Alasannya
Pemerintah akui memiliki hubungan baik dengan Iran tapi tak pernah impor BBM dari negara Timur Tengah tersebut.
Baca SelengkapnyaPertamina Temukan Sumber Minyak Baru di Tambun-Bekasi
Penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaWamen BUMN Apresiasi Satgas Nataru Pertamina dalam Menjaga Kelancaran Distribusi Energi
Wamen BUMN juga menjelaskan, produksi migas hulu Pertamina saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta barrel per hari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hari Gerakan Satu Juta Pohon Sedunia, Pertamina Lestarikan Lebih dari 6 Juta Pohon
Saat ini terdapat 104 Program penanaman diseluruh wilayah operasi Pertamina Group di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaNaik 10 Persen, Produksi Minyak Pertamina Hulu Energi Tembus 566.000 Barel per Hari di 2023
Angka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.
Baca SelengkapnyaDireksi Pertamina Patra Niaga Pastikan Stok LPG Cukup Selama Lebaran
Pertamina Patra Niaga telah menambah pasokan LPG 3 kg sebanyak 22.087 Metrik Ton atau setara dengan 7.36 juta tabung.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga Siap Salurkan BBM Subsidi Sesuai Kuota Pemerintah
Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading
Baca SelengkapnyaBersama Pemerintah, Pertamina Siap Salurkan Subsidi Energi 2024 Tepat Sasaran
Pemerintah dan Pertamina telah menandatangani Kontrak Subsidi Energi 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah Setuju Amendemen Kontrak Blok Corridor Medco
Selain itu, kementerian juga telah menyetujui alokasi dan harga gas untuk tiga pembeli gas.
Baca Selengkapnya