Bos Pajak soal OTT di Bangka: Orang bandel dikasih gaji berapa pun tetap bandel
Merdeka.com - Kepolisian Daerah Bangka menangkap seorang pegawai pajak yang ketahuan memeras masyarakat sebesar Rp 50 juta. Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan pun menyayangkan hal ini masih terjadi.
Direktur Jenderal Pajak, Robert Pakpahan, menegaskan praktik pemerasan oleh pegawai pajak bukan karena kecilnya pendapatan di instansinya tersebut. Namun lebih karena sifat masing-masing individu.
"Orang bandel mau dikasih berapa saja gajinya, tetap bandel. Take home pay kami, basic needs pasti sudah terpenuhi. Jadi tidak ada alasan take home pay," ujarnya di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Jumat (20/4).
Dia melanjutkan, sejak 2002, DJP telah melakukan sejumlah perbaikan untuk menekan praktik culas tersebut. Di antaranya memodernisasi sistem perpajakan hingga menciptakan whistle blowing system.
Robert menambahkan bahwa perbaikan infrastruktur informasi teknologi yang saat ini tengah dilakukan juga bakal meminimalisir kecurangan. "Sudah banyak yang dilakukan namun tidak ada satu sistem yang 100 persen bisa menghapus ini. Perbaikan di IT akan mengurangi ini. Dengan IT yang lebih canggih pada 2021 akan bisa ditrace siapa yang pernah membuka data untuk memeras," jelasnya.
Sebelumnya, pegawai berinisial RA merupakan petugas account representative (AR) Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bangka. RA tertangkap saat Polda Bangka menangkapnya saat sedang bertransaksi atas laporan korban.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaPemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca SelengkapnyaAkulaku diminta meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik dan pelaksanaan manajemen risiko dalam menjalankan kegiatan usaha BNPL.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Nawawi belum memberikan keterangan lebih lanjut soal sektor pengadaan barang dan jasa yang menyeret bupati Labuhan Batu.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data BPS mencatat beras dan rokok sebagai pengeluaran terbesar dalam rumah tangga.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan dirinya dan Mahfud MD mempunyai komitmen untuk akan menstabilkan harga pangan.
Baca SelengkapnyaGanjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca SelengkapnyaBahlil menilai kenaikan tarif pajak hiburan ini bisa berdampak terhadap perkembangan bisnis di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIa memulai bisnisnya saat pandemi ketika pekerjaan utamanya terdampak.
Baca Selengkapnya