Bos OJK: Tax Amnesty mampu jaga penguatan IHSG dan Rupiah
Merdeka.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman D. Hadad mengakui pemulihan ekonomi global masih berjalan lambat dan diwarnai risiko ketidakpastian. Akibatnya, sepanjang tahun 2016, Bank Dunia dan IMF merevisi ke bawah pertumbuhan ekonomi global.
Menurutnya, pemangkasan proyeksi pertumbuhan global juga disertai dengan penurunan volume perdagangan dunia tahun 2016, yang semakin menegaskan belum solidnya pemulihan ekonomi global.
"Pertumbuhan ekonomi global di tahun 2017 diproyeksikan sedikit mengalami penurunan dibandingkan proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2016," kata Muliaman di kantornya, Jakarta, Jumat (30/12).
Meski begitu, ekonomi domestik tahun 2016 menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik dibanding negara berkembang lainnya. Salah satunya, dipengaruhi oleh keberhasilan program pengampunan pajak (Tax Amnesty) yang mampu menjaga penguatan IHSG dan nilai tukar Rupiah.
"Sentimen positif domestik terkait perkembangan ekonomi yang lebih baik dari ekspektasi pasar dan Tax Amnesty dinilai mampu menjaga penguatan IHSG dan nilai tukar di tengah dinamika kenaikan suku bunga The Fed dan fluktuasi harga minyak," imbuhnya.
Dia mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan III-2016 hanya sebesar 5,02 persen (year-on-year), sedikit melambat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 5,19 persen.
"Meskipun demikian, pertumbuhan ini masih lebih tinggi dari pertumbuhan triwulan III-2015 sebesar 4,74 persen," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaOJK Pede Kredit Perbankan Tumbuh 11 Persen di 2024
Optimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca SelengkapnyaKumpulan Komentar Sri Mulyani soal Program Makan Siang Gratis Diusung Prabowo-Gibran
Usai rapat bersama Presiden Joko Widodo, Sri Mulyani menyampaikan pemerintah telah menargetkan defisit APBN 2025 maksimal di angka 2,8 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaPemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan
Melalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca SelengkapnyaKeuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaOJK: Kredit Perbankan Masih Tumbuh Dua Digit di Februari 2024
Industri perbankan melanjutkan tren pertumbuhan yang positif, dengan kredit tetap tumbuh double digit di bulan Februari.
Baca SelengkapnyaPemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaJokowi Serahkan Bantuan Pangan di Maros
Bantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.
Baca Selengkapnya