Bos OJK: Saya ingin BPR jadi gadis jelita yang selalu dilirik
Merdeka.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad mengingatkan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) akan ketatnya persaingan bisnis saat ini. Menurutnya, dalam persaingan yang makin keras tersebut, BPR mesti mampu meyakinkan masyarakat dengan layanan yang berkualitas dan menarik.
Jika tidak demikian, maka BPR pasti tidak akan mampu berhadapan dengan begitu banyak kompetitor yang terus berdatangan dengan tawaran layanan yang makin variatif dan menggoda.
"Kita ini petahana. Kalau tidak pandai melakukan mapping, kita akan terdisrupsi dengan layanan lain yang lebih murah, lebih mudah, lebih mempersingkat, lebih menyamankan," ungkapnya dalam Seminar Kajian Pengembangan Produk dan Layanan serta Strategi Branding BPR, di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Senin (10/7).
Oleh karena itu, Muliaman meminta agar BPR sebagai salah satu lembaga keuangan yang langsung berhadapan dengan masyarakat untuk selalu berbenah diri dan melakukan perbaikan di berbagai sektor layanan.
Muliaman mencatat, masih terdapat permasalahan internal yang harus dibenahi seperti permodalan yang masih terbatas, tata kelola (Good Corporate Governance-GCG), kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM), biaya dana mahal yang berdampak pada suku bunga, serta produk dan layanan yang belum variatif.
"Saya itu ingin BPR itu jadi gadis jelita yang selalu dilirik dan dijadikan mitra oleh siapa saja. Mari jadikan layanan yang murah, mudah dan friendly sebagai objek kita," tegas dia.
"Kalau kita tidak siap dari jauh-jauh hari, lewat kita," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
OJK melarang individu atau perseorangan untuk memiliki lebih dari satu BPR. Aturan ini bagian dari tata kelola bisnis BPR.
Baca SelengkapnyaSecara keseluruhan, pertumbuhan BPR di Indonesia masih bagus. Namun masih terdapat beberapa BPR yang bermasalah.
Baca SelengkapnyaBank bjb fokus mengembangkan pelayanan agar lebih banyak lagi masyarakat dapat menjangkau produk dan jasa layanan perbankan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Demokrasi tidak berjalan sesuai yang diharapkan dan didambakan oleh rakyat.
Baca SelengkapnyaPurbaya menilai, jika OJK melakukan pemangkasan dari 1.500 BPR menjadi 1.000 BPR dalam waktu serentak, dia lebih mengkhawatirkan pihak OJK.
Baca SelengkapnyaIzin PT BPR Usaha Madani Karya Mulia dicabut oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terhitung sejak tanggal 5 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaWajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaSolusi wujudkan hunian idaman dengan KPR BRI yang praktis dilakukan.
Baca SelengkapnyaOJK telah menetapkan Perumda BPR Bank Purworejo dalam status pengawasan Bank Dalam Penyehatan dengan pertimbangan Tingkat Kesehatan (TKS).
Baca Selengkapnya