Bos OJK Minta Perbankan Tak Naikkan Suku Bunga Merespons Kebijakan The Fed
Merdeka.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso mengimbau agar industri perbankan tidak ikut menaikkan suku bunga merespons potensi The Fed yang kemungkinan masih akan menaikkan suku bunga acuannya di tahun ini.
"Jadi ini kita sudah bilang ke bank-bank kalau (The Fed) ini temporary, jadi jangan terlalu merespons, dari pada merespons tapi nanti balik lagi, kan ini menjadi sinyal yang membingungkan," ucapnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (2/1).
Wimboh menjelaskan, Bank Indonesia (BI) bahkan ada potensi untuk menurunkan suku bunga acuannya (BI Rate) menanggapi potensi kenaikan daripada Fed Fund Rate (FFR) tersebut.
"BI 7-day Reverse Repo Rate (BI 7DRR) pasti ada peluang turun kembali. Namun, BI Rate akan jadi normal kalau situasi juga sudah normal," ujarnya.
Dia berharap, investor global tetap optimis dengan situasi pasar modal di Indonesia. Menurutnya, secara fundamental, perekonomian RI masih tercatat terjaga stabil saat ini.
"Foreign fund ini dia akan mencari yield yang lebih tinggi, dengan kondisi domestik stabil, dia akan balik. Beberapa bulan terakhir portfolio sudah mulai baik. Ini bukti fundamental kita bagus. Kemarin negatif karena gejolak global. Jadi ini kami harapkan investor portfolio lebih confident lagi masuk ke Indonesia," tandasnya.
Reporter: Bawono Yadika Tulus
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
OJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024
Salah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.
Baca SelengkapnyaOJK Pede Kredit Perbankan Tumbuh 11 Persen di 2024
Optimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya
Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaOJK: Kredit Perbankan Masih Tumbuh Dua Digit di Februari 2024
Industri perbankan melanjutkan tren pertumbuhan yang positif, dengan kredit tetap tumbuh double digit di bulan Februari.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaRespons Agus Gumiwang Masuk Bursa Calon Ketum Golkar
Jawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan
Saat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca SelengkapnyaMengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024
Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca Selengkapnya