Bos OJK: Kredit Perbankan Masih Terkontraksi, Tapi Ada Tanda Perbaikan
Merdeka.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso mengatakan kredit perbankan secara industri masih terkontraksi secara tahunan pada kuartal pertama 2021. Namun, posisi kredit sepanjang tahun berjalan dan secara bulanan menunjukkan adanya tanda-tanda perbaikan.
"Kredit perbankan masih dalam zona kontraksi 3,77 persen year on year karena ini disebabkan base effect yang tinggi pada periode yang sama tahun sebelumnya sehingga ini pembandingnya adalah pembanding yang tinggi. Namun ini ada tanda-tanda perbaikan yang kita lihat pertumbuhan sudah positif secara month to month sebesar 1,43 persen dan ini kalau kita lihat dalam jumlah nominalnya setara Rp70 triliun atau tumbuh sebesar secara year to date 0,27 persen," ujar Wimboh di Jakarta, Senin (3/5).
Wimboh berharap kredit perbankan akan terus tumbuh positif pada bulan-bulan berikutnya. Menurut Wimboh, hal tersebut juga tak lepas dari upaya bersama antara pemerintah dan otoritas keuangan yang dirilis sejak pada awal tahun untuk mendorong konsumsi masyarakat.
Dia mengatakan, rasio prudensial sektor keuangan masih relatif terjaga dengan baik dalam kondisi yang stabil. Hingga Maret 2021 perbankan masih menunjukkan permodalan yang kuat dengan rasio kecukupan modal (CAR) berada pada level 24,18 persen dan gearing ratio industri pembiayaan di level 2,03 kali, serta Risk Based Capital (RBC) industri asuransi jiwa dan asuransi umum masing-masing jauh di atas ambang batas minimal.
Kecukupan likuiditas di perbankan, lanjut Wimboh, juga terjaga dengan baik yang tercermin dari indikator alat likuid/Non Core Deposit atau AL/NCD dan alat likuid/DPK per 21 April 2021 sebesar masing-masing 162,9 persen dan 35,17 persen yang semuanya adalah berada jauh di atas ambang batas minimal. Sementara itu, DPK masih menunjukkan pertumbuhan yang tinggi yaitu sebesar 9,5 persen (yoy).
Rasio Kredit Macet
Sedangkan risiko kredit atau NPL secara gross membaik menjadi 3,17 persen dibanding bulan sebelumnya. Di sisi lain, pembiayaan bersamalah atau NPF perusahaan pembiayaan juga membaik ke level 3,74 persen.
Wimboh menegaskan OJK akan tetap fokus memperkuat pengawasan dan surveilans secara terintegrasi guna mendeteksi potensi risiko terhadap stabilitas sistem keuangan.
"OJK juga akan terus dorong upaya kebijakan yang mungkin bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi yang secara pre emptive dan forward looking untuk membantu secara lebih komprehensif lagi untuk mempercepat pertumbuhan di sektor riil dan juga perekonomian secara keseluruhan, serta menjaga momentum penguatan ekonomi kita," kata Wimboh.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
OJK Pede Kredit Perbankan Tumbuh 11 Persen di 2024
Optimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca SelengkapnyaGubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaTagih Cicilan Kredit ke Masyarakat Kini Ada Aturannya, Tak Boleh di Hari Libur Nasional dan Ada Jamnya
Dalam ayat 2, OJK mengatur PUJK agar tidak menggunakan cara ancaman, kekerasan dan/atau tindakan yang bersifat mempermalukan konsumen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Soroti Kredit Bank Masih Rendah ke UMKM, Baru Capai 19 Persen
Padahal, lanjut Jokowi, dukungan kredit perbankan amat diperlukan pelaku UMKM dalam menjalankan maupun mengembangkan skala bisnisnya.
Baca SelengkapnyaDikeluhkan Soal Modal saat Blusukan ke Pasar Boyolali, Ganjar Janjikan Kredit Bunga Ringan Khusus Pedagang
Ganjar bicara memiliki program bernama Kredit Lapak, kredit murah khusus untuk para pedagang pasar saat menjabat Gubernur Jateng.
Baca SelengkapnyaOJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024
Salah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.
Baca SelengkapnyaBank bjb Salurkan KUR Pola Kemitraan ke 11.804 Debitur, Totalnya Rp1,9 Triliun
Bank bjb fokus mengembangkan pelayanan agar lebih banyak lagi masyarakat dapat menjangkau produk dan jasa layanan perbankan.
Baca Selengkapnya72 Persen Penggunaan Pinjaman Online Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.
Baca SelengkapnyaOJK Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah Melalui Pesantren
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah.
Baca Selengkapnya