Bos OJK: Ekonomi Indonesia kuat hadapi sentimen Trump dan Brexit
Merdeka.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman D Haddad mengakui adanya sentimen negatif internasional yang mempengaruhi ekonomi Indonesia di 2016 ini. Sentimen negatif pertama yaitu dari keputusan Inggris keluar dari Uni Eropa atau Brexit, dan yang kedua terpilihnya Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat (AS).
"Brexit dan Trump effect (ada pengaruh) karena kita negara terbuka. Perubahan itu jadi sentimen dan jadi perhatian dari regulator," ucap Muliaman di Yogyakarta, Rabu (23/11).
Meski demikian, Muliaman tidak khawatir dengan sentimen tersebut karena ekonomi Indonesia saat ini sangat kuat. Selain itu, Muliaman yakin fenomena sentimen negatif dari Amerika akan segera berakhir.
"Fundamental ekonomi kita kuat dan Amerika tidak begitu terus karena mereka harus bekerja. Kita harap ada perubahan positif. Semua orang optimis," tutur Muliaman.
Muliaman menyebut, pihaknya terus meneliti apakah dampak kedua kejadian ini bersifat jangka panjang atau sementara. "Antisipasi disesuaikan dan kami meneliti itu. Kejadian itu tidak boleh kita anggap tidak ada," sambung Muliaman.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaJokowi: Di Tengah Krisis Dunia Bertubi-tubi, Perekonomian Kita Cukup Kokoh
Dalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dunia Hadapi Perang dan Krisis Ekonomi, Jokowi: Kita Harus Eling Lan Waspodo
Jokowi menekankan pentingnya persatuan dan kerukunan antar masyarakat agar Indonesia menjadi negara maju.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaDi Depan Petinggi TNI, Jokowi Curhat Sulitnya Cari Pasokan Beras ke Luar Negeri
Jokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.
Baca SelengkapnyaJokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaPaparkan Realisasi Investasi, Menteri Bahlil: Mudah-mudahan Saya Enggak Dikasih Nilai 11/100
Dia berharap agar penerus kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu mempertahankan stabilitas ekonomi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca Selengkapnya