Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bos OJK Buka Suara Alotnya Pertumbuhan Kredit di Indonesia

Bos OJK Buka Suara Alotnya Pertumbuhan Kredit di Indonesia Ketua Dewan Komisoner OJK Wimboh Santoso. ©2019 Merdeka.com/Dwi Aditya Putra

Merdeka.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso buka suara atas masih lemahnya geliat pertumbuhan kredit hingga kuartal I tahun ini. Menurutnya, masih lemahnya faktor permintaan/konsumsi akibat dampak pandemi Covid-19 menjadi biang kerok atas alotnya pertumbuhan kredit di Indonesia.

"Kenapa ekonomi yang diindikasikan kredit belum cepat bangkit, banyak sekali di media dan konsern akan itu. Nah, kalau kita lihat karena dampak pandemi," ujarnya dalam acara Sarasehan Industri Jasa Keuangan di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (1/5).

Wimboh mengungkapkan, turunnya permintaan tersebut terjadi merata di berbagai skala bisnis. Termasuk berbagai perusahaan besar plat merah yang juga dihadapkan pada persoalan serupa.

Dia mencontohkan, Maskapai nasional Garuda Indonesia menjadi salah satu perusahaan BUMN yang turut mengalami penurunan permintaan layanan penerbangan selama pandemi Covid-19 berlangsung. "Coba garuda, berapa penerbangan yang bisa dilakukan tidak banyak, kenapa?. Karena penumpangnya gak banyak," terangnya.

Selanjutnya, PT KAI Persero juga turut merana di masa kedaruratan kesehatan ini. Menyusul terpangkasnya tingkat okupansi sebagai sumber pendapatan perusahaan. "PT KAI coba lihat gerbongnya, yang biasa penuh sesak. Ini hampir kosong, nggak ada penumpangnya," terangnya.

Kemudian, pil pahit ini juga melanda PT PLN Persero yang mengalami penurunan konsumsi listrik dan pelanggan sambungan listrik baru. "Karena, yang beli setrumnya pabriknya belum beroperasi penuh," ujarnya.

Sedangkan di sektor swasta, bisnis perhotelan dinilai menjadi yang paling terpuruk akibat menurunnya tingkat okupansi. Khususnya yang dialami oleh sejumlah hotel berbintang. "Karena negara lain masih melarang penduduknya bepergian ke luar negeri. Ini fakta yang tidak bisa kita pungkiri," tekannya.

Sehingga, dia menilai wajar apabila dibutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk memacu pertumbuhan kredit. Mengingat parahnya persoalan penurunan konsumsi yang dialami oleh berbagai sektor bisnis. "Nah, apakah garuda perlu modal kerja sebesar sebelum pandemi Covid-19?. Enggak, enggak mungkin," bebernya.

Oleh karena itu, pemerintah bersama stakeholders terkait lainnya terus berupaya melahirkan berbagai kebijakan yang mampu mengakselerasi permintaan kredit. Diantaranya melalui pembebasan Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM-DTP) kendaraan bermotor hingga melonggarkan ketentuan loan to value kredit dan pembiayaan properti 100 persen.

"Kita lihat, bahwa penjualan mobil dan motor rumah sudah cukup bagus. Sehingga, (permintaan kredit) perusahaan sudah mulai akan bangkit," sebutnya.

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
OJK Pede Kredit Perbankan Tumbuh 11 Persen di 2024

OJK Pede Kredit Perbankan Tumbuh 11 Persen di 2024

Optimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023

Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023

Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Soroti Kredit Bank Masih Rendah ke UMKM, Baru Capai 19 Persen

Jokowi Soroti Kredit Bank Masih Rendah ke UMKM, Baru Capai 19 Persen

Padahal, lanjut Jokowi, dukungan kredit perbankan amat diperlukan pelaku UMKM dalam menjalankan maupun mengembangkan skala bisnisnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
OJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024

OJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024

Salah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.

Baca Selengkapnya
Tagih Cicilan Kredit ke Masyarakat Kini Ada Aturannya, Tak Boleh di Hari Libur Nasional dan Ada Jamnya

Tagih Cicilan Kredit ke Masyarakat Kini Ada Aturannya, Tak Boleh di Hari Libur Nasional dan Ada Jamnya

Dalam ayat 2, OJK mengatur PUJK agar tidak menggunakan cara ancaman, kekerasan dan/atau tindakan yang bersifat mempermalukan konsumen.

Baca Selengkapnya
OJK Terbitkan Aturan Baru Tingkatkan Perlindungan Konsumen, Simak 11 Poin Pentingnya

OJK Terbitkan Aturan Baru Tingkatkan Perlindungan Konsumen, Simak 11 Poin Pentingnya

Ini sebagai upaya OJK memperkuat upaya pelindungan konsumen di sektor jasa keuangan.

Baca Selengkapnya
Tak Hanya UMKM, Amar Bank Bakal Salurkan Kredit ke Sektor Korporasi dan Komersil

Tak Hanya UMKM, Amar Bank Bakal Salurkan Kredit ke Sektor Korporasi dan Komersil

Amar Bank juga telah memiliki tim kerja yang berfokus untuk menggarap segmen korporasi dan komersil.

Baca Selengkapnya
72 Persen Penggunaan Pinjaman Online Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup

72 Persen Penggunaan Pinjaman Online Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.

Baca Selengkapnya
OJK Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah Melalui Pesantren

OJK Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah Melalui Pesantren

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah.

Baca Selengkapnya