Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bos Jamkrindo: UMKM tidak terlalu peka dengan suku bunga

Bos Jamkrindo: UMKM tidak terlalu peka dengan suku bunga Gedung Bank Indonesia. Merdeka.com / Dwi Narwoko

Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) telah menaikkan suku bunga acuan menjadi 4,75 persen. Kenaikan ini merupakan salah satu upaya bank sentral menekan pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) yang terjadi beberapa waktu lalu.

Direktur Utama Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), Randi Anto menilai, kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia tidak akan langsung diikuti perbankan. Menurutnya, hingga kini bank masih berkomitmen untuk menahan bunga kredit.

"Kalau kita ikuti berita kemarin, bank pun akan menahan suku bunga tidak serta merta begitu suku bunga naik langsung menyesuaikan, tetapi memang dideposito mereka sudah mulai menyesuaikan," ujar Randi di Kantornya, Jakarta, Jumat (8/6).

Randi menjelaskan, bagi masyarakat terutama UMKM suku bunga tidak selalu menjadi pertimbangan untuk mendapatkan dana. Mereka lebih menginginkan suatu kepastian memperoleh dana lebih cepat dan fleksibilitas angsuran yang lebih pasti.

"Dari sisi UMKM sebetulnya UMKM itu terhadap suku bunga itu inelastis artinya tidak terlalu peka. Yang penting bagi mereka mereka bisa dapat kebutuhan dengan cepat. Karena mereka ingin beli dengan cepat dan kemudian mereka punya fleksibilitas melakukan angsuran kadang bisa mingguan, bulanan atau bahkan 20 harian," jelasnya.

Sebagai informasi, Jamkrindo merupakan satu-satunya BUMN yang bergerak di bidang usaha penjaminan. Jamkrindo berperan memberikan penjaminan kredit dan konsultasi manajemen kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah dan Koperasi (UMKMK) dalam menunjang perekonomian nasional melalui penyediaan jasa penjaminan, dan bermitra kerja dengan perbankan dan non bank.

Jamkrindo menjembatani UMKMK memperoleh kemudahan dalam mengakses sumber permodalan melalui skema penjaminan. Seperti diketahui saat ini ini masih banyak UMKMK yang belum bankable, namun usahanya layak untuk dibiayai lembaga keuangan.

Ruang lingkup usaha Perum Jamkrindo adalah melakukan penugasan pemerintah yaitu Penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR), Penjaminan Kredit Mikro, Penjaminan Kredit Umum, Penjaminan Kredit Multiguna, Penjaminan Kredit Distribusi Barang, Penjaminan KPR (FLPP), Penjaminan Kredit kendaraan Bermotor, Penjaminan Surety Bond, Penjaminan Custom Bond, Penjaminan Bank Garansi/Kontra Garansi, Penjaminan Supply Chain Financing dan melakukan Penjaminan Sistem Resi Gudang (SRG) atau warehouse receipt system.

Selain itu, perusahaan tersebut juga terus mengembangkan berbagai produk penjaminan untuk mempertegas perannya bagi perkembangan UMKM di Indonesia diantaranya melalui penjaminan peer to peer (P2P) lending dengan tetap berpedoman pada visi perusahaan yaitu menjadi perusahaan penjaminan terdepan yang mendukung perkembangan perekonomian nasional.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sembilan Bank Langgar Aturan Penyaluran KUR karena Minta Agunan Tambahan, Subsidi Bunga Bakal Dicabut

Sembilan Bank Langgar Aturan Penyaluran KUR karena Minta Agunan Tambahan, Subsidi Bunga Bakal Dicabut

KemenKopUKM pun telah memanggil total 12 perbankan yang terbukti tidak menaati pedoman pelaksanaan KUR.

Baca Selengkapnya
OJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024

OJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024

Salah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

Bank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024

Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024

Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.

Baca Selengkapnya
Cerita Pedagang Bunga TPU Pondok Rangon, Penghasilan Naik Dua Kali Lipat saat Lebaran

Cerita Pedagang Bunga TPU Pondok Rangon, Penghasilan Naik Dua Kali Lipat saat Lebaran

Pedagang bunga mengklaim bahwa tidak menaikkan harga bunga karena khawatir dagangannya tidak laku.

Baca Selengkapnya
Pinjol Masih Meresahkan Masyarakat Usai Bunga Diturunkan, Benarkah?

Pinjol Masih Meresahkan Masyarakat Usai Bunga Diturunkan, Benarkah?

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan aturan bunga.

Baca Selengkapnya
Jokowi Soroti Kredit Bank Masih Rendah ke UMKM, Baru Capai 19 Persen

Jokowi Soroti Kredit Bank Masih Rendah ke UMKM, Baru Capai 19 Persen

Padahal, lanjut Jokowi, dukungan kredit perbankan amat diperlukan pelaku UMKM dalam menjalankan maupun mengembangkan skala bisnisnya.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya
RUPST Bank Bengkulu Angkat Beni Harjono Jadi Dirut, Bank BJB: Kinerja Positif Harus Terus Ditingkatkan

RUPST Bank Bengkulu Angkat Beni Harjono Jadi Dirut, Bank BJB: Kinerja Positif Harus Terus Ditingkatkan

Bank BJB kini menjadi salah satu pemegang saham pengendali Bank Bengkulu, setelah penyetoran modal sebesar Rp250 miliar untuk proses KUB.

Baca Selengkapnya