Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bos BPJamsostek: Tren Klaim Jaminan Hari Tua Menurun

Bos BPJamsostek: Tren Klaim Jaminan Hari Tua Menurun BPJS Ketenagakerjaan. ©Liputan6.com

Merdeka.com - Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo mengatakan, rata-rata tren klaim Jaminan Hari Tua (JHT) menurun, baik dari segi nominal maupun jumlah klaim JHT. Pada Desember 2020 total klaim JHT mencapai 2,5 juta, sementara posisi September 2021 yang mengajukan klaim JHT hanya 1,7 juta peserta.

"Jadi kalau secara rata-rata yang melakukan klaim bulan itu mengalami penurunan jadi sedikit penurunan, mungkin ini kabar baiknya. secara nominal juga turun dan secara jumlah klaim juga menurun," kata Anggoro dalam RDP dengan Komisi IX, Senin (15/11).

Adapun rasio klaim selama masa pandemi September 2020 hingga September 2021 tertinggi 70,01 persen, sedangkan terendah 59,97 persen. "Kalau di posisi terakhir di September total iuran yang kita terima adalah Rp 37 triliun dan nominal klaim yang dibayarkan adalah Rp 26 triliun," ujarnya.

Orang lain juga bertanya?

Lebih lanjut, Anggoro menjelaskan, untuk ukuran keberhasilan klaim JHT periode Januari hingga September 2021 mengalami peningkatan hingga 78 persen. Hal itu dikarenakan, ada beberapa bisnis proses yang BPJS perbaiki simplifikasi persyaratan dokumennya.

"Sehingga peserta lebih mudah mengajukan klaim dan tingkat keakurasian lebih tinggi sehingga sekarang 78 persen keberhasilan program di JHT," imbuhnya.

Biasanya orang yang mengajukan klaim JHT dikarenakan dua hal yakni, pengunduran diri dan PHK. Namun, tahun ini penyebab klaim JHT karena pengunduran diri mengalami penurunan dari sebelumnya tahun 2020 1,7 juta orang kini menjadi 933 ribu orang. Sementara alasan mengajukan klaim JHT karena PHK masih sama jumlahnya dikisaran 674 ribu orang.

Dilihat dari profil peserta klaim JHT, berdasarkan nominal sampai saat ini dominasi saldo yang di klaim itu adalah dibawah Rp 10 juta atau 75 persen, dan 40 persen di antaranya saldo di bawah Rp 5 juta.

"Lalu kalau kita dari sisi umur dominasi klaim itu 46 persen usia dibawah 30 tahun. Artinya mereka adalah orang-orang atau generasi yang produktif yang mengajukan klaim," ujarnya.

Dia sangat menyayangkan karena banyak usia muda yang sudah mengklaim program JHT. Sehingga Pekerja nantinya tidak bisa menikmati hari tua, karena baru bekerja 1-2 tahun sudah diambil JHT-nya.

"Pada saat ini Pengambilan klaim JHT bisa dilakukan dalam 1 bulan, sehingga kami melihat program JHT ini belum dapat dinikmati pekerja pada hari tua nanti, karena pada saat baru pekerja setahun atau dua tahun sudah diambil," pungkasnya.

Reporter: Tira Santia

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Negara Ini Punya Program Jaminan Hari Tua Terbaik, Uang Pensiun Diterima Mencapai Rp32 Juta per Bulan
Negara Ini Punya Program Jaminan Hari Tua Terbaik, Uang Pensiun Diterima Mencapai Rp32 Juta per Bulan

Pensiunan di negara ini mendapatkan 70 persen total gaji semasa kerja dengan pencairan terkecil senilai Rp32 juta per bulan.

Baca Selengkapnya
Dirut BPJS Kesehatan Curhat Dituding Punya Duit Banyak: Padahal Tidak
Dirut BPJS Kesehatan Curhat Dituding Punya Duit Banyak: Padahal Tidak

"Ini banyak ditanyakan kenapa BPJS yang not so profit kok duitnya banyak katanya.

Baca Selengkapnya
Kupas Tuntas Dinamika Perjalanan JKN, Dirut BPJS Kesehatan Rilis Buku Terbaru
Kupas Tuntas Dinamika Perjalanan JKN, Dirut BPJS Kesehatan Rilis Buku Terbaru

BPJS Kesehatan juga terus berbenah melakukan perbaikan layanan dari masa ke masa.

Baca Selengkapnya
Dana JHT BPJS Ketenagakerjaan Bisa Dicairkan Meski Masih Aktif Bekerja, Begini Caranya
Dana JHT BPJS Ketenagakerjaan Bisa Dicairkan Meski Masih Aktif Bekerja, Begini Caranya

Adapun persyaratan yang dilampirkan yaitu Kartu Peserta BPJS Ketenagakerjaan, KTP dan NPWP.

Baca Selengkapnya
BPJS Kesehatan Gelontorkan Dana Klaim Hingga Rp113,47 Triliun di 2022
BPJS Kesehatan Gelontorkan Dana Klaim Hingga Rp113,47 Triliun di 2022

BPJS Kesehatan mencatat, jumlah peserta JKN pada 2022 mencapai 248,7 juta jiwa, naik dibandingkan 2021 yang mencapai 235,7 juta jiwa.

Baca Selengkapnya
FOTO: Badai PHK Hantam Indonesia, 32 Ribu Orang Kehilangan Pekerjaan per Juni 2024
FOTO: Badai PHK Hantam Indonesia, 32 Ribu Orang Kehilangan Pekerjaan per Juni 2024

Jumlah PHK pada Januari-Juni 2024 naik 21,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Jokowi Cerita Masa Kelam BPJS: Antrenya Lama, Banyak Komplain
Jokowi Cerita Masa Kelam BPJS: Antrenya Lama, Banyak Komplain

Jokowi mengapresiasi kini sudah ada 95,7 persen warga Indonesia yang terdaftar di BPJS Kesehatan

Baca Selengkapnya
Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia Capai 25,22 Juta Orang per Maret 2024
Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia Capai 25,22 Juta Orang per Maret 2024

Dalam catatan BPS, garis kemiskinan pada Maret 2024 ditetapkan sebesar Rp582.932 per kapita. Angka ini naik 5,9 persen dibandingkan Maret 2023.

Baca Selengkapnya
Daya Beli Masyarakat Turun, Menko Airlangga Banggakan Program PKH dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan
Daya Beli Masyarakat Turun, Menko Airlangga Banggakan Program PKH dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan

Airlangga menuturkan jaminan kehilangan pekerjaan (JKP) yang terdaftar melalui Kementerian Ketenagakerjaan menunjukkan angka yang terlalu rendah.

Baca Selengkapnya