Bos BKPM ungkap perusahaan sepatu Korsel di China banyak lari ke RI
Merdeka.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengungkapkan saat ini banyak perusahaan Korea Selatan di China lari menuju Indonesia. Perusahaan yang berpindah khususnya pada sektor alas kaki dan tekstil.
"Perusahaan yang banyak pindah-pindahin pabrik sepatu dan tekstil dari China itu Korea," ujarnya saat ditemui di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (14/3).
Fenomena ini, lanjutnya, disambut gembira oleh pemerintah. Sebab, dua industri ini merupakan golongan padat karya. Di mana, setidaknya bisa menyerap 900.000 tenaga kerja lokal.
"Hubungan ekonomi dengan Korea salah satu sukses terbesar. Apalagi investasi Korea nomor 3 terbesar dan tak kalah penting mereka giat di sektor strategis," tuturnya.
Sebelumnya, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Korea Trade Investment Agency (KOTRA). BKPM berupaya menjalin kerja sama dalam hal promosi investasi khususnya di sektor unggulan.
"Sektor unggulan seperti konstruksi dan infrastruktur, manufaktur, lifestyle, pariwisata, konektivitas, teknologi informasi, e-commerce, dan ekonomi kreatif," ujar Kepala BKPM Thomas Lembong di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (14/3).
Thomas berharap kerja sama ini dapat membantu para perusahaan Korea Selatan untuk masuk menanamkan modalnya ke Indonesia.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaPameran Perdagangan Terbesar di China Sepi, Pedagang Ngeluh: Harga Barang Kami Semurah Kol di Pasar
Eksportir dan pedagang di pameran perdagangan besar China mengeluhkan sepinya pembeli akibat ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaKemenkop UKM dan KPPU Sepakat Dorong Pelaku UMKM Masuk Rantai Pasok Industri Besar
Teten bilang, selama ini kemitraan antara pelaku UMKM dengan produsen besar masih bersifat kegiatan sosial saja.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya
Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaGudang Penyimpanan Pil Koplo di Semarang Digerebek, 110 Juta Tablet Senilai Triliunan Disita
Keberadaan gudang ini diketahui setelah sebelumnya dilakukan penggerebeken terkait produksi pil koplo di Bekasi.
Baca SelengkapnyaUsai 2 Tahun Alih Kelola Blok Rokan, PHR Capai Produksi Tertinggi 172.710 BOPD
Produksi PHR di Blok Rokan mencapai 172.710 BOPD, menjadi angka tertinggi sejak alih kelola dan menjadi angka produksi migas tertinggi di Indonesia saat ini.
Baca SelengkapnyaKisah Nasabah PNM Mekaar, Ambil Kredit Rp5 Juta Kini Bisa Ekspor Produk Hingga ke Malaysia dan Brunei Darussalam
Jokowi menegaskan, pembukaan akses tersebut yang perlu didorong pada UMKM. Sehingga menciptakan peluang-peluang pasar baru bagi produknya.
Baca SelengkapnyaLusa, Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Bahan Peledak di Kalimantan Timur
Pabrik ini mampu memproduksi sekitar 75 ribu ton bahan peledak setiap tahunnya.
Baca SelengkapnyaBulog Tegaskan Bantuan Pangan Bebas dari Kepentingan Apapun
Bayu Krisnamurthi menegaskan kegiatan penyaluran Bantuan Pangan Beras yang saat ini tengah disalurkan oleh Bulog bebas dari kepetingan apapun.
Baca Selengkapnya