Bos BKPM: Isu PHK ribuan buruh berdampak buruk pada ekonomi
Merdeka.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani menilai perlu adanya koreksi mengenai jumlah tenaga kerja di Indonesia yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Data ini diperlukan agar tidak menimbulkan efek negatif terhadap perekonomian Indonesia.
Franky menegaskan, pemberitaan mengenai adanya ribuan tenaga kerja Indonesia yang terkena PHK, akan berpengaruh negatif terhadap perekonomian Indonesia, terutama yang berkaitan dengan investasi.
"Karena itu impact-nya kurang bagus juga," ucap Franky di Kantor BKPM, Jakarta, Selasa (9/2).
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) memperkirakan 2.500 buruh yang terancam PHK menyusul tutupnya pabrik dari dua perusahaan produk elektronik yakni Toshiba di Cikarang, Jawa Barat dan Panasonic di Cikarang dan Pasuruan Jawa Timur. Untuk penutupan pabrik Panasonic saja, KSPI memperkirakan 1.600 karyawannya bakal dirumahkan.
"Informasi yang sebelumnya itu kan banyak yang harus dikoreksi," kata Franky di Kantor BKPM, Jakarta, Selasa (9/2).
Franky memaparkan beberapa informasi mengenai PHK yang perlu dikoreksi antara lain jumlah PHK oleh Yamaha dan Honda. Franky menegaskan kedua produsen kendaraan bermotor asal Jepang itu tidak melakukan PHK terhadap pegawainya.
Begitu pula dengan PHK ribuan pegawai pabrik Toshiba dan Panasonic yang disebut Franky tidak lebih dari 500 orang.
"Jadi misalnya beberapa terkait dengan informasi sebelumnya misalnya Honda, Yamaha kita sudah konfirmasi tidak ada PHK. Kemudian Panasonic, Toshiba. PHK Panasonic disampaikan 2.000 lebih, tapi faktanya hanya 425 orang," tegas Franky.
Ke depan, lanjut Franky, BKPM bersama para menteri ekonomi Kabinet Kerja akan mengadakan rapat koordinasi perihal PHK agar tidak ada lagi keresahan akibat data PHK yang simpang siur.
"Jadi itu tentu timbulkan keresahan dan saya yakin kita rapat untuk itu koordinasi sehingga memberikan informasi benar sampaikan ke publik. Informasinya harus proper dan terpercaya," tutup Franky.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaPecah Perang Iran-Israel Picu Kenaikan Harga BBM hingga Krisis Bahan Pangan, Begini Penjelasannya
Sederet potensi gangguan ekonomi akibat pecah peran Iran-Israel di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaAwal Tahun 2024, Pemerintah Sudah Impor Beras Rp4,36 Triliun dari 3 Negara
BPS mencatat nilai impor beras pada Januari 2024 mencapai Rp4,36 triliun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
BMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang Berpotensi di 27 Daerah Ini
Hari ini, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaKondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaUsai 2 Tahun Alih Kelola Blok Rokan, PHR Capai Produksi Tertinggi 172.710 BOPD
Produksi PHR di Blok Rokan mencapai 172.710 BOPD, menjadi angka tertinggi sejak alih kelola dan menjadi angka produksi migas tertinggi di Indonesia saat ini.
Baca SelengkapnyaMenteri Bahlil Kaget Pajak Hiburan Naik Hingga 75 Persen: Ini Mengganggu Iklim Investasi
Bahlil menilai kenaikan tarif pajak hiburan ini bisa berdampak terhadap perkembangan bisnis di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKeuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca Selengkapnya