Bos Bio Farma Sebut Transfusi Plasma Darah Bisa Jadi Alternatif Penyembuhan Covid-19
Merdeka.com - Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menyebut bahwa ada teknologi baru yang sedang berkembang dalam mengobati pasien terjangkit virus corona. Teknologi tersebut yaitu melalui transfusi plasma darah.
"Ada teknologi baru yang sedang berkembang dan dicobakan di beberapa negara yaitu transfusi plasma darah," kata Honesti dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR-RI secara virtual, Jakarta, Selasa (21/4).
Caranya, dengan mengambil plasma darah pasien yang sembuh dari Covid-19. Plasma darah tersebut nantinya akan diolah dengan menggunakan teknologi oleh Bio Farma. Hasilnya, olahan tersebut nantinya akan ditransfusikan kepada pasien terjangkit.
"Hasilnya ditransfusikan ke pasien yang terjangkit," kata dia.
Honesti melanjutkan, cara ini sudah dilakukan di beberapa negara seperti Iran, Amerika Serikat dan Jepang. Cara ini kata dia terbukti efektif untuk memberikan kesembuhan bagi pasien terjangkit.
Saat ini pola treatment ini sedang dibicarakan dengan pihak terkait. Jika hal ini bisa dilakukan, besar kemungkinan cara ini akan dilakukan secara massal di Indonesia.
"Seandainya ini bisa dilakukan, nanti akan dilakukan secara massal untuk penanganan covid-19," kata Honesti mengakhiri.
Kimia Farma Produksi Obat Alternatif Covid-19
Perusahaan BUMN, Kimia Farma mencatat telah memproduksi 13 juta tablet chloroquine sebagai salah satu obat alternatif bagi pasien terdampak virus corona. Obat jenis ini telah didistribusikan ke lebih dari 600 rumah sakit pemerintah pusat, rumah sakit pemerintah daerah, rumah sakit swasta dan instansi kesehatan.
"Kami sudah produksi dan didistribusikan 13 juta tablet obat chloroquine," kata Direktur Utama Kimia Farma, Verdi Budidarma dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR-RI secara virtual, Jakarta, Selasa (21/4).
Kimia Farma juga memproduksi 1 juta obat Hydroxychloroquine. Obat jenis nantinya akan didistribusikan ke rumah sakit pemerintah baik di pusat maupun daerah, rumah sakit swasta dan instansi kesehatan.
Selain itu, Kimia Farma juga memproduksi obat Azithromycin sebagai penunjang kuratif Covid-19. Produksi 5 juta tablet obat jenis ini sesuai dengan protokol yang dikeluarkan Persatuan Dokter Paru Indonesia.
Verdi menambahkan, pihaknya juga memproduksi dan mendistribusikan vitamin A, vitamin C dan Vitamin E. Lebih dari 80 juta vitamin ini bisa digunakan masyarakat sebagai upaya pencegahan terjangkit Covid-19.
"Distribusinya ke apotek, rumah sakit pemerintah pusat maupun daerah dan rumah sakit swasta," kata Verdi.
Selain vitamin, Kimia Farma juga memproduksi obat herbal terkait Covid-19. Obat herbal itu bernama Fituno yang mengandung ekstrak echinacea.
Di tengah pandemi ini Verdi menyebut Fituno sangat tepat digunakan untuk menjaga daya tahan tubuh. Mengingat daya tahan tubuh yang kuat tidak mudah terinfeksi Covid-19.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnya7 Jenis Buah untuk Atasi Flu dan Radang Tenggorokan, Bantu Percepat Penyembuhan
Tidak memerlukan obat-obatan kimia karena beberapa ragam buah-buahan lokal diyakini berdaya untuk membantu meredakan radang tenggorokan.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Viral Kepala Bocah Tersangkut Kaleng Susu, Aksi Evakuasi Damkar Curi Perhatian
Petugas Damkar akhirnya berhasil melepas kaleng tersebut dalam waktu 5 menit. Aksi tersebut disambut histeris orang tua bocah itu.
Baca SelengkapnyaBlak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1
Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaAntisipasi Covid-19 dan Pneumonia, 5 Pendeteksi Suhu Tubuh Dipasang di Bandara I Gusti Ngurah Rai
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker
Bandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca Selengkapnya