Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bos BI: Dampak nilai tukar terhadap inflasi terkendali

Bos BI: Dampak nilai tukar terhadap inflasi terkendali Gubernur BI Perry Warjiyo. ©2018 Merdeka.com/Yayu Agustini Rahayu

Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Juli 2018 sebesar 0,28 persen dan secara year on year tercatat sebesar 3,18 persen dengan inflasi inti sebesar 2,87 persen year on year. Inflasi inti Juli meningkat 0,41 persen secara bulanan atau month to month.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan, pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) tidak berdampak pada inflasi.

"Saya tegaskan, keyakinan kami (Tim Pengendali Inflasi Pusat/TPIP) bahwa dampak nilai tukar terhadap inflasi itu terkendali," ujarnya dalam konferensi pers di Kementerian Perekonomian, Jakarta, Jumat (24/8).

Perry menyebut, kenaikan inflasi inti bukanlah disebakan oleh kenaikan komponen harga barang-barang yang disebabkan pelemahan nilai tukar atau imported inflation.

"Setelah dilihat barangnya apa, lebih banyak terkait dengan biaya sekolah dan biaya sewa rumah. Itu ada kaitannya dengan nilai tukar apa enggak? Kan enggak ada," katanya.

Melihat indikator-indikator penyebab inflasi tersebut, maka depresiasi Rupiah dinilai tak pengaruhi inflasi. "Kami tidak melihat adanya kenaikan inflasi inti Karena pelemahan nilai tukar," ujar dia.

Di mana rupiah saat ini, kata Perry terdepresiasi 7 persen. Lebih rendah dari Rupee India yang 9 persen, Rand Afrika Selatan sekitar 13,7 persen, dan Real Brasil yang 18,2 persen. "Bahkan (Peso) Argentina dan (Lira) Turki yang terdepresiasi hingga dekati 40 persen," imbuhnya.

Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) masih melemah pada perdagangan hari ini, Jumat (24/8). Rupiah tercatat secara fluktuatif berada pada angka Rp 14.660 per USD, angka ini hampir sama dengan pergerakan Rupiah pada hari sebelumnya di Rp 14.620 per USD.

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya

Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya

Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.

Baca Selengkapnya
Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya

Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.

Baca Selengkapnya
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?

BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?

Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.

Baca Selengkapnya
ADB Ingatkan Kenaikan Harga Beras Bisa Ganggu Perekonomian di Asia-Pasifik

ADB Ingatkan Kenaikan Harga Beras Bisa Ganggu Perekonomian di Asia-Pasifik

ADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.

Baca Selengkapnya
Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi

Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi

Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.

Baca Selengkapnya
Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023

Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023

Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?

Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?

Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.

Baca Selengkapnya