Bos Besar Samsung Sekaligus Orang Terkaya Korea Meninggal Dunia di Usia 78
Merdeka.com - CEO Samsung Group, Lee Kun-hee meninggal dunia di Seoul pada hari Minggu (25/10) di usia 78 tahun. Pewaris generasi kedua konglomerat terbesar Korea Selatan itu telah mengalami koma setelah serangan jantung pada tahun 2014.
"Pimpinan Lee adalah seorang ahli pengambil keputusan yang hati-hati dan cerdik. Dia visioner sejati yang mengubah Samsung menjadi inovator dan pembangkit tenaga industri terkemuka dunia dari bisnis lokal. Deklarasi 'Manajemen Baru' miliknya pada 1993 adalah pendorong yang memotivasi dari visi perusahaan untuk memberikan teknologi terbaik untuk membantu memajukan masyarakat global," Kata Samsung dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Forbes.
Ketika ayahnya, Lee Byung-Chul meninggal pada tahun 1987, Lee mengambil alih kendali perusahaan. Lee bergabung dengan Samsung pada tahun 1968 dan dalam waktu 2 minggu setelah kematian ayahnya, dia mengangkat dirinya sebagai pemimpin perusahaan. Berbekal gelar di bidang ekonomi dari Waseda University dan gelar MBA dari George Washington University, Lee membawa transformasi total di Samsung.
Lee pun berhasil mengubah Samsung menjadi perusahaan bergengsi di kancah internasional. Produk Samsung sekarang adalah merek Asia paling terkemuka di dunia.
Pada awal 1990-an, Samsung memproduksi barang murah dan berkualitas rendah. Lee memahami kekuatan tenaga kerja yang beragam dan menambah karyawan asing sebagai staf perusahaan. Hal itu membantunya memetakan kesuksesan Samsung ke tingkat yang telah dicapai saat ini.
Duduki Puncak Keluarga Terkaya
Saat ini, Keluarga Lee menduduki puncak daftar keluarga terkaya Forbes Asia selama dua tahun berturut-turut, sejak pemeringkatan perdana pada tahun 2015. Pada tahun lalu, pendapatan di grup Samsung setara dengan 20 persen ekonomi Korea Selatan.
Kekayaan bersih Lee Kun-hee diperkirakan mencapai USD 20 miliar atau Rp293,9 triliun. Lee meninggalkan istrinya, Hong Ra-hee, putranya dan kedua putrinya, Lee Boo-jin dan Lee Seo-hyun yang juga terlibat dalam bisnis, dan setiap anggota keluarganya adalah miliuner individu.
Kematian Lee akan menimbulkan pertanyaan terkait masalah warisan. Samsung tidak mengumumkan rencana suksesi untuk ketuanya, yang merupakan pemegang saham individu terbesar Samsung Electronics. Secara tradisional, saham yang dimiliki oleh orang-orang terkaya di Korea Selatan diwarisi oleh anggota keluarga setelah kematian dan pajak warisan negara sekitar 60 persen.
Reporter Magang : Brigitta Belia
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada skala produksi Samsung, mayoritas atau setara 60 persennya dipenuhi dari pabrik di Vietnam.
Baca SelengkapnyaSetelah HP layar lipatnya sukses di pasaran, Samsung berencana mengembangkan Tablet layar lipat.
Baca SelengkapnyaChong Sung Kim bercerita bahwa setelah melaksanakan kewajibannya di Korea dia berencana untuk berinvestasi ke Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Samsung ingin mengembangkan sensor kesehatan yang inovatif untuk perangkatnya agar bisa bersaing dengan Apple.
Baca SelengkapnyaSamsung Galaxy S24 dikabarkan akan segera meluncur di pertengahan Januari tahun ini.
Baca SelengkapnyaHP layar lipat milik Samsung ini begitu digandrungi pengguna. Ternyata segini harga buatnya.
Baca SelengkapnyaIni daftar lengkap harga Samsung Galaxy S24 di Indonesia. Berminat yang mana?
Baca SelengkapnyaDaftar konglomerat terkaya di Malaysia 2024 berdasarkan data Forbes.
Baca SelengkapnyaNama Seo Sung-jae kini tengah menarik perhatian usai sukses menyabet dua gelar di ajang bergengsi Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2023.
Baca Selengkapnya