Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bos BEI: Pertumbuhan pendapatan emiten RI tertinggi di ASEAN

Bos BEI: Pertumbuhan pendapatan emiten RI tertinggi di ASEAN Direktur BEI Tito Sulistio. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) mendorong para pengusaha untuk memanfaatkan seluruh instrumen di pasar modal untuk meraih pendanaan bagi perkembangan perusahaan. BEI juga mengharapkan perusahaan untuk melantai di pasar modal.

Direktur Utama BEI, Tito Sulistio mengatakan, saat ini pasar modal Indonesia sudah berkembang cukup baik. Ini tentu menjadi alasan BEI mendorong pengusaha untuk tidak lagi ragu untuk meraih pendanaan dari pasar modal.

"Jadi kalau ekonomi stabil, inflasi stabil, pertumbuhan ekonomi stabil, pertumbuhan income-nya emiten terbesar se-ASEAN, saya percaya persepsi yang keluar adalah persepsi positif," ujarnya di Gedung BEI, Selasa (20/2/).

Tito menyebut, 19 emiten di tahun 2017 yang telah memberikan laporan keuangan satu tahun penuh, mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 21 persen.

"Dari 19 emiten yang baru masukin laporan keuangan, growth income-nya (pertumbuhan pendapatan) sekitar 21 persen, terbesar di ASEAN," kata dia.

Tito juga menyebutkan bahwa kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memperlihatkan naiknya kapitalisasi pasar emiten yang tercatat di pasar modal.

Sementara jumlah dana yang berhasil dihimpun di pasar modal mencapai nilai tertinggi sepanjang sejarah, yakni lebih dari Rp 802 triliun pada tahun 2017.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sambut Tahun 2024, Bupati Tamba Optimis Jembrana Emas 2026 Bakal Terwujud

Sambut Tahun 2024, Bupati Tamba Optimis Jembrana Emas 2026 Bakal Terwujud

Indikatornya antara lain adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang mencapai Rp 700 Miliar.

Baca Selengkapnya
Impor Indonesia di Desember 2023 Turun, Nilainya Hanya USD 19,11 Miliar

Impor Indonesia di Desember 2023 Turun, Nilainya Hanya USD 19,11 Miliar

Impor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.

Baca Selengkapnya
Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi

Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi

Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024

Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024

penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?

BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?

Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.

Baca Selengkapnya
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024

Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024

Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.

Baca Selengkapnya
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024

Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024

Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.

Baca Selengkapnya
Data Sri Mulyani: Indonesia Peringkat Ketiga Negara G20 Produksi Emisi Karbon Terendah

Data Sri Mulyani: Indonesia Peringkat Ketiga Negara G20 Produksi Emisi Karbon Terendah

Sri Mulyani mengakui bahwa produksi emisi karbon per kapita di Indonesia mengalami tren kenaikan dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Selengkapnya