Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bos BEI pastikan pasar modal RI tak terkena dampak signifikan gejolak ekonomi dunia

Bos BEI pastikan pasar modal RI tak terkena dampak signifikan gejolak ekonomi dunia Dirut BEI Tito Sulistio. ©2016 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin anjlok 66,39 poin atau 1,13 persen ke posisi 5,792.34. Otoritas bursa menyatakan bahwa hal tersebut tidak lain disebabkan oleh ketidakpastian global yang tengah terjadi.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Tito Sulistio, menyatakan pasar modal masih dalam keadaan baik di balik ketidakpastian global yang saat ini terjadi. Adapun sentimen global saat ini paling didominasi oleh kebijakan Amerika Serikat (AS) yang tengah berupaya untuk memperkuat ketahanan ekonomi negaranya.

Tito menyebut, kondisi ini tidak hanya dialami oleh pasar Indonesia akan tetapi oleh hampir semua negara. "Ya intinya ini kan uncertainty ya, ini semua ketidakpastian global. Jadi memang dari sananya, kita tidak bisa apa-apa," tuturnya di JW Marriot Hotel, Jakarta, Jumat (4/5) malam.

Meskipun IHSG anjlok, Tito mengungkapkan bahwa hal tersebut tidak berdampak besar pada situasi pasar modal. "Yang menariknya dari uncertainty ini, produk-produk kita masih bagus. Likuiditas bagus. Bahkan 75 persen perusahaan banyak yang rugi, ini kita 75 persen malah pada untung, likuiditas meningkat," ujarnya.

Tito lebih jauh menjelaskan saat ini pasar modal masih didukung oleh perusahaan-perusahaan yang baik dan mendukung investasi di BEI. "Apapun yang terjadi menariknya produk kita masih bagus-bagus, intinya saya percaya bahwa investasi di bursa masih didukung oleh perusahaan-perusahaan yang bagus bahkan sangat likuid," tandas Tito.

Sementara itu, BEI tengah kembali menorehkan prestasi. Kali ini prestasi tersebut datang dari Business Media International. BEI dinobatkan dan meraih penghargaan sebagai Best Companies to Work For in Asia 2018. Hal ini merupakan kedua kalinya pihak bursa menerima penghargaan sebagai perusahaan terbaik di Asia tersebut.

"Terima kasih untuk award ini, dan terima kasih kepada HR Asia yang telah organizing event ini. Kami butuh feedback, dan kami senang melihat the result. Filosofi kita sebagai bursa untuk fun dan responsibility ternyata berhasil," tutur Tito.

"Di BEI ini kami filosofinya ada fun dan responsibility. Kalau kebanyakan fun nanti enggak ada output, sebaliknya kalau hanya responsibility nanti kita jadi robot. Jadi memang harus fun dan responsible," tambah Tito.

Tito juga menuturkan, BEI setidaknya menerima 35 pertanyaan untuk menyabet gelar perusahaan terbaik di Asia ini. BEI juga bersaing dengan 220 perusahaan yang ada di Asia.

"Iya kami menerima 35 pertanyaan dan ada 220 perusahaan yang disaring. Ini dua tahun berturut-turut kita menang. Saya percaya bahwa hal ini merupakan hasil kerja sama semua pihak. Sales is the resulf of everything, every team, semua terlibat," ujar dia.

Dia menambahkan penghargaan tersebut didasari oleh banyak pertimbangan dan penilaian. Adapun penilaian yang diberikan termasuk dalam employee engagement, working culture, serta the development opportunities.

Reporter: Bawono Yadika

Sumber: Liputan6

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?

BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?

Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.

Baca Selengkapnya
Impor Indonesia di Desember 2023 Turun, Nilainya Hanya USD 19,11 Miliar

Impor Indonesia di Desember 2023 Turun, Nilainya Hanya USD 19,11 Miliar

Impor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Indonesia Butuh Suntikan Modal Asing untuk Percepatan Transisi Energi Baru dan Terbarukan

Indonesia Butuh Suntikan Modal Asing untuk Percepatan Transisi Energi Baru dan Terbarukan

Dampak perubahan iklim global tidak hanya dirasakan oleh Indonesia, melainkan juga seluruh negara di dunia.

Baca Selengkapnya
Paparkan Realisasi Investasi, Menteri Bahlil: Mudah-mudahan Saya Enggak Dikasih Nilai 11/100

Paparkan Realisasi Investasi, Menteri Bahlil: Mudah-mudahan Saya Enggak Dikasih Nilai 11/100

Dia berharap agar penerus kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu mempertahankan stabilitas ekonomi di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Global Masih Belum Stabil, Diprediksi Cuma Tumbuh 3,0 Persen

Ekonomi Global Masih Belum Stabil, Diprediksi Cuma Tumbuh 3,0 Persen

Dua faktor ini menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global terganggu, bahkan lebih rendah dari proyeksi tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024

Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024

Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya
Sosok Pendiri Toko Daiso, Meninggal Dunia Usia 80 Tahun dan Tinggalkan Kekayaan Rp29,7 Triliun

Sosok Pendiri Toko Daiso, Meninggal Dunia Usia 80 Tahun dan Tinggalkan Kekayaan Rp29,7 Triliun

Yano meninggalkan kekayaan sebesar USD1,9 miliar setara dengan Rp29,7 Triliun lebih, menurut Indeks Milliarder Bloomberg.

Baca Selengkapnya
Strategi BNI Dorong UMKM Tembus Pasar New York, Bisa Tambah Devisa Negara

Strategi BNI Dorong UMKM Tembus Pasar New York, Bisa Tambah Devisa Negara

UMKM berperan sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia dan memiliki potensi yang sangat besar dalam mengoptimalkan pasar global.

Baca Selengkapnya