Bos Bappenas: Kertajati Akan Jadi Bandara Potensial
Merdeka.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan, kehadiran Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Kertajati akan menjadi pusat pertumbuhan baru di Jawa Barat. Dia mengatakan, meski masih sepi penumpang, ke depan bandara tersebut bakal menjadi primadona bagi masyarakat Bandung dan Jakarta.
"Tapi saya melihat Kertajati ke depan itu akan menjadi Bandara sangat potensial dia akan menjadi bandara penyangga dari Soekarno-Hatta di masa depan," kata Bambang saat ditemui di Jakarta, Selasa (23/4).
Menurut Bambang sepinya penumpang ini juga dikarenakan minimnya konektivitas yang menghubungkan ke Bandara tersebut. Seperti misalnya Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) yang hingga kini belum juga dioptimalisasikan.
"Karena konektivitasnya belum kan, Cisumdawu belum selesai. Iya kuncinya cisumdawu nya harus harus nyambung dulu. Mungkin perlu kereta api juga kesana dan ketiga ya Patimban selesai nanti," katanya.
Seperti diketahui, hingga saat ini Bandara Kertajati masih sepi penumpang. Tingkat okupansi bandara ini pun dikabarkan masih berada di bawah 30 persen.
Sebelumnya, Direktur Operasi dan Pengembangan Strategi Bisnis BIJB, Agus Sugeng Widodo mengatakan, pihaknya saat ini terus berusaha meningkatkan pertumbuhan baik dari sisi penumpang maupun pesawat yang akan beroperasi. Namun, dengan usia yang masih seumur jagung ini BIJB ternyata menemui kesulitan yang tidak sedikit.
Sepinya penumpang di BIJB Kertajati tak terlepas dari masih sedikitnya penerbangan di sana. Tercatat sampai sekarang baru ada Citilink dengan rute penerbangan Kertajati- Surabaya dengan penerbangan hanya satu kali dalam sehari.
"Ini kemudian sama seperti menentukan mana lebih dulu ayam atau telur. Maskapai bertanya mana penumpangnya kemudian penumpang bertanya mana penerbangannya. Ini yang jadi tantangan buat kami di sini," kata Agus di BIJB Kertajati, beberapa waktu lalu.
Hal lain yang menjadi permasalahan sepinya penumpang di BIJB Kertajati adalah masih terbatasnya akses menuju lokasi dari Jakarta dan Bandung. Keberadaan jalan provinsi yang masih belum memadai turut menjadi penyebab sulitnya akses dari Jakarta dan Bandung menuju BIJB Kertajati.
"Jalan provinsi yang sebagian masih semak belukar jadi problem. Pertanyaannya siapa yang merawat dan jadi aset siapa karena dibangun oleh Kementerian PUPR, lahan punya Pemprov Jabar dan dibiayai BIJB," ujar Agus.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wali Kota Balikpapan Anggap Membangun IKN Lebih Realistis daripada Buat 40 Kota Setara Jakarta
Dia juga menyoroti keberanian Gibran sebagai sosok pemuda yang ingin menghadirkan perubahan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaCapres Prabowo akan Kaji Pembangunan Bandara di Bali Utara
Prabowo mengajak tokoh-tokoh Bali berkumpul tanpa memandang partai, organisasi mana dan institusi untuk merumsukan pembangunan Bali ke depan.
Baca SelengkapnyaKorlantas Pastikan Pelabuhan Merak, Ciwandan dan BBJ Siap Beroperasi Mudik Lebaran 2024
"Dari Jawa itu ada 11 dermaga di tiga pelabuhan, dari mulai Pelabuhan Merak, Ciwandan dan BBJ," kata Dirgakkum Korlantas Polri, Brigjen Raden Slamet
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
BPBD dan KemenPUPR Siapkan Kolam Rentesi untuk Atasi Banjir Kudus
Air yang menggenang di bagian selatan Kudus akan diarahkan ke kolam retensi.
Baca SelengkapnyaJokowi Rencanakan Berkantor di IKN: Saya Tunggu Bandara dan Tol Jadi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah berencana untuk berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaKereta Tabrakan di Bandung, KA Turangga 'Adu Banteng' dengan KA Lokal
Manajer Humas KAI Daop 2 Ayep membenarkan adanya kejadian tersebut yang berawal saat kedua kereta saling bertabrakan pada pukul 06.03 WIB.
Baca SelengkapnyaTinjau Bandara Soekarno-Hatta, Menhub Pastikan Prosedur Penerbangan dan Fasilitas Jelang Mudik Aman
Menhub Budi Karya Sumadi memastikan kesiapan pelayanan angkutan penumpang Lebaran di Bandara ]asional Soekarno-Hatta
Baca SelengkapnyaKereta Api Airlangga Jakarta-Surabaya Jadi Favorit Masyarakat, Ini Alasannya
Kereta Api Airlangga menempuh perjalan selama 11 jam 45 menit untuk sampai tujuan.
Baca SelengkapnyaGibran sebut Bandung Kerap Dijadikan Percontohan Menjalankan Program Pemerintah Kota Solo
Gibran menilai banyak potensi yang ada di daerah berjuluk Parijs van Java tersebut bisa ditingkatkan dalam skala yang lebih luas.
Baca Selengkapnya