Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bos AP I: Bandara Kulon Progo bakal pacu perkembangan ekonomi

Bos AP I: Bandara Kulon Progo bakal pacu perkembangan ekonomi Bandara. www.indonesia.is

Merdeka.com - Pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta Baru di Kabupaten Kulon Progo dimulai dengan ditandai prosesi Babat Alas Nawung Kridha dan peletakan batu merah oleh Presiden Joko Widodo. Pembangunan Bandara ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan kekurangan kapasitas Bandara Adi Sutjipto yang sudah terlalu penuh.

Direktur Utama Angkasa Pura I, Danang S. Baskoro mengatakan, ‎kualitas pelayanan kepada pengguna jasa bandara bisa meningkat setelah Bandara Internasional Yogyakarta beroperasi.

"Tak hanya untuk memenuhi standar pelayanan bandara bertaraf internasional di Yogyakarta, kehadiran bandara baru ini diharapkan dapat memberikan multiplier effect," kata Danang di Dusun Jangkaran Kelurahan Jangkaran Kecamatan Temon Kulon Progo, Jumat (27/1).

Prosesi Babat Alas Nawung Krido artinya adalah membuka, membersihkan, merapikan dan menata lahan (land clearing/ pematangan lahan) yang terletak di pesisir Temon tersebut, agar siap untuk didayagunakan sebagai lokasi pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta yang akan dilakukan oleh Angkasa Pura I.

Bos AP I ini mengatakan, keberadaan bandara memacu perkembangan perekonomian, aktivitas bisnis, serta semakin mendukung kegiatan pariwisata Yogyakarta dan Jawa Tengah bagian selatan.

Nantinya, Bandara Internasional Yogyakarta yang dibangun di atas lahan seluas 587 hektar pada tahap I (2020-2031) akan memiliki terminal seluas 130 ribu meter persegi berkapasitas hingga 15 juta penumpang per tahun, dengan runway sepanjang 3.250 meter, dan apron berkapasitas 35 unit pesawat.

Pada pengembangan tahap II (2031-2041), terminal akan dikembangkan menjadi 195 ribu meter persegi yang mampu menampung hingga 20 juta penumpang per tahun, runway 3.600 meter, dan apron yang bisa diparkiri hingga 45 unit pesawat.

Pihak Angkasa Pura I telah menyiapkan investasi hingga Rp 9,3 triliun. Bandara ini ditargetkan selesai pada 2019.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan Bandara Internasional Kulon Progo di Yogyakarta ditarget beroperasi mulai pertengahan 2019. Sementara, penyelesaian pembangunan bisa dilaksanakan pada Maret 2019. Saat ini, lanjutnya, Bandara Adi Sutjipto yang sudah tidak mampu lagi menampung kapasitas penumpang dan pesawat.

"Sesuai dengan yang disampaikan Menhub, kira-kira pertengahan 2019 bandara ini sudah bisa kita gunakan," kata Presiden Jokowi seperti dikutip Antara saat memberikan sambutan dalam acara "Babat Alas Nawung Kridha" yang digelar di Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulonprogo, DI Yogyakarta, Jumat (27/1).

Presiden berharap proses pembangunan bandara tersebut di lahan seluas 587 hektar dapat segera dimulai. "Proses awal yang diharapkan dari 587 ha lahan yang telah tersedia ini segera diproses Amdal, segera selesai konstruksi, segera dimulai," ujarnya.

Dia juga mendorong Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi yang telah berjanji untuk menyelesaikan pembangunannya pada Maret 2019 segera merealisasikan janjinya tersebut.

"Tadi janjinya Pak Menteri Maret 2019, saya inget terus loh Pak, biar kerjanya siang malam kalau tidak diingat-ingat tidak dicek, tidak dikontrol tahu-tahu Maret tidak selesai. Maret selesai. Tidak tahu bagaimana kerjanya mau siang malam, sampai pagi yang penting Maret selesai, saya catat ini di sini," kata Presiden Jokowi yang disambut tepuk tangan dan tawa hadirin.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tinjau Bandara Soekarno-Hatta, Menhub Pastikan Prosedur Penerbangan dan Fasilitas Jelang Mudik Aman

Tinjau Bandara Soekarno-Hatta, Menhub Pastikan Prosedur Penerbangan dan Fasilitas Jelang Mudik Aman

Menhub Budi Karya Sumadi memastikan kesiapan pelayanan angkutan penumpang Lebaran di Bandara ]asional Soekarno-Hatta

Baca Selengkapnya
Pemerataan Ekonomi di Bali, Gibran: Kita Kaji Pembangunan Bandara di Buleleng

Pemerataan Ekonomi di Bali, Gibran: Kita Kaji Pembangunan Bandara di Buleleng

, jadi kita kaji pembangunan bandara di Buleleng, agar muncul titik pertumbuhan ekonomi baru." ujar Gibran

Baca Selengkapnya
Jokowi Datang, Kota Serang 'Dibanjiri' Baliho Prabowo-Gibran Hingga Dipaku di Pohon

Jokowi Datang, Kota Serang 'Dibanjiri' Baliho Prabowo-Gibran Hingga Dipaku di Pohon

Bawaslu Kota Serang mencatat ada 32 banner dan baliho bergambar Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
PSI Janjikan Pembangunan Bandara di Bali Utara Jika Masuk Senayan

PSI Janjikan Pembangunan Bandara di Bali Utara Jika Masuk Senayan

Di Bali, Kaesang juga membagikan kaus Pecinta Belimbing Sayur saat Kampanye

Baca Selengkapnya
Alam Ganjar: Pembangunan Bandara di Bali Utara Harus Dukung Pemerataan

Alam Ganjar: Pembangunan Bandara di Bali Utara Harus Dukung Pemerataan

Ketum PDIP Megawati juga menolak keras pembangunan bandara baru di Bali tersebut

Baca Selengkapnya
Diresmikan Jokowi, Bendungan Karian di Banten Pasok Kebutuhan Air serta Jakarta

Diresmikan Jokowi, Bendungan Karian di Banten Pasok Kebutuhan Air serta Jakarta

Jokowi mengatakan, bendungan dan Instalasi Pengolahan Air itu memiliki banyak manfaat untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya
Jokowi Rencanakan Berkantor di IKN: Saya Tunggu Bandara dan Tol Jadi

Jokowi Rencanakan Berkantor di IKN: Saya Tunggu Bandara dan Tol Jadi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah berencana untuk berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya
Bandara Ngurah Rai Layani 21 Juta Penumpang di 2023, Meningkat 71 % Dibanding 2022

Bandara Ngurah Rai Layani 21 Juta Penumpang di 2023, Meningkat 71 % Dibanding 2022

Dari total penumpang di tahun 2023, terdiri atas 9.918.236 penumpang domestik dan 11.533.185 penumpang internasional.

Baca Selengkapnya
Kampanye di Garut, Anies Bicara Pentingnya Pemekaran Daerah Otonomi Baru

Kampanye di Garut, Anies Bicara Pentingnya Pemekaran Daerah Otonomi Baru

Kabupaten Garut dan Bogor terjadi ketidaksetaraan dalam kapasitas fiskal dan birokrasi.

Baca Selengkapnya